Chapter 6 - Let's talk about Jisung

431 55 2
                                    


Minho memperhatikan Jisung yang memainkan ujung hoodinya sambil menunduk. Kedua tangannya berada di pinggang Jisung dengan ibu jarinya membuat gerakan memutar, mencoba memberikan kenyamanan pada mate di pangkuannya.

"Kau tidak perlu bercerita sekarang bila belum siap, aku bisa menunggu" Seru Minho yang membuat Jisung langsung mengangkat kepalanya, bertatap mata dengan Minho yang sedang tersenyum khawatir. Kemudian Jisung menunduk kembali.

"Bukan, masalahku bukan tipikal cerita yang berat untuk diceritakan. Namun kalau aku ingin menceritakan mate ku yang sebelumnya maka aku harus menceritakan juga bagaimana aku tumbuh. Itu sedikit tidak nyaman. Selama ini aku diajari untuk hidup mandiri. Mengekspos masa laluku membuatku merasa sedikit membuka kelemahanku." Seru Jisung dengan lirih. Minho kembali tersenyum, lalu membawa kedua tangannya ke tangan Jisung yang masih bermain dengan ujung hoodienya. Menggenggam tangan Jisung. Jisungpun menatap tautan tangan mereka sebentar. Lalu mengangkat kepalanya dan kembali menatap Minho yang sedang tersenyum.

"Aku bisa menunggu, aku paham bila kamu belum sepenuhnya percaya kepadaku. Aku tidak akan menyalahkan dirimu atau apapun" Seru Minho lembut. Jisung menatap Minho, mencari kebohongan di mata Minho yang tidak Jisung temukan.

"Kalau kau tidak mau bercerita, biar aku yang melakukannya. Mate perlu tau tentang kita" Seru Serene yang membuat Jisung memejamkan mata.

"Ok ok, biarkan aku saja. Bila kau yang bercerita kau akan memberitahukan dia segalanya. Itu sangat tidak dibutuhkan. Biarkan aku menyiapkan mental terlebih dahulu." Jawab Jisung lalu dia akhirnya membuka mata, Minho masih setia menatapnya sambil tersenyum tipis. Ibu jari menyeka lembut tangan Jisung.

"Tidak, kau perlu tahu. Kau telah menceritakan sedikit tentang dirimu. Aku hanya membuatnya sedikit adil. Jadii....." Jisung menjeda kata katanya "Kau tau kan Werewolf tidak akur dengan penyihir ?" Tanya Jisung mengawali, Minho pun menghela nafas dan kedua tangannya kembali ke pinggang Jisung.

"Seingatku mereka tidak akur dengan siapapun. Mereka sangat teritorial, dan bagi mereka pack diatas segalanya. Bahkan aku mendengar sering terjadi perang wilayah antar pack atau ada pack dengan keyakinan menyimpangnya." Jawab Minho yang diangguki oleh Jisung.

"Ayahku berasal dari pack yang cukup disegani di korea. Saat acara pengangkatan Alpha baru di pack ayahku yang sakral, disana diundang berbagai makhluk supranatural lain untuk menghadiri penobatan. Saat itu ayahku merupakan adik dari sang Alpha baru, bertemu mate nya yaitu ibuku yang merupakan salah satu perwakilan dari penyihir. Karena Pack asal ayahku tergolong cukup tua, peraturannya masih lah sangat kuno.Mengetahui mate dari ayahku adalah seorang penyihir, tetua Pack tidak menyetujui hubungan mereka dan bahkan meminta agar ayahku untuk menolak dan memutus ikatan mate dengan ibukku. Ayahku menolak permintaan para tetua dan akhirnya dikurung dipenjara bawah tanah. sebagai kakak,  Alpha pack pun iba melihat nasib adiknya yang dipermainkan oleh takdir. Alpha menanyai ayahku sebagai kakaknya perihal lebih memilih bersama matenya atau tetap di pack dan menolak matenya. Ayahku keras kepala dan tetap ingin bersama matenya karena itu adalah berkah dari moon goddes dan dia percaya bahwa ini semua kehendak moon goddess. Akhirnya untuk memberikan kebebasan kepada ayahku, Alpha mengirimnya ke pack lain di Malaysia. Disana dia menjadi Beta, menikah dengan ibuku dan melahirkanku. Ayahku sangat disegani disana dan tidak ada yang berani mengucilkan ibuku yang seorang penyihir. Alasan lain dia dikirim ke Malaysia adalah karena disana masih sering terjadi peperangan wilayah. Umurku 5 tahun saat ayahku berangkat kepeperangangan terakhir, perang berhasil dimenangkan pack kami. Ayahku berhasil membunuh Alpha musuh, namun dia terluka terlalu parah dan meninggal saat perjalanan kembali." 

Jisung menghela nafas, menjeda ceritanya. Air mata di pelupuk mata mengingat bagaimana bahagianya keluarganya dahulu. Jisung merindukan ayahnya, Minho memahami apa yang dirasakan Jisung. Tangan Minho beralih ke pinggang bagian belakang Jisung lalu menariknya lebih dekat lagi ke tubuhnya, mengelus lembut punggung bagian bawah Jisung mengirimkan kehangatan dan support.

Fated || Minsung [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang