Chapter 22 - The Scar

312 33 4
                                    

Jisung mendekat ke tumpukan kertas di meja dan membaca singkat dokumen-dokumen itu. Setelah membalik beberapa halaman, ekspresinya mulai berubah serius.

 "Sepertinya aku harus memberikan berkas-berkas ini kebawah" Ucap Jisung yang membuat Seungmin penasaran dan bergerak semakin mendekat, mencoba mengintip dokumen dari balik bahu Jisung. si pemegang dokumen membalik dan membacanya singkat, seungmin juga turut mengikuti yang dilakukan orang di depannya.

"Iya kau harus" Tegas Seungmin, matanya melotot membaca isi berkas ketika hampir mencapai halaman terakhir.

Jisung segera menutup berkasnya,  kemudian merapalkan mantra untuk menduplikat berkas yang dapat didengar Seungmin. Jisung merentangkan telapak tangannya diatas berkas dimeja, sedang otaknya tengah memproses informasi dari berkas tersebut. Lingkaran sihir yang sebelumnya ia buat mulai memancarkan cahaya putih, hingga lembaran demi lembaran berkas salinan itu muncul ke telapak tangan Jisung.

"Aku akan memberikan ini kepada mereka, kau mau ikut at-" Tanya Jisung sambil merapikan berkas ditangannya.

"Tidak, aku rasa kau saja sudah cukup. Aku akan melanjutkan menata rak mu, agar lebih cepat selesai." Jawab Seungmin sambil tersenyum sebelum berlalu kembali ke rak pojok ruangan.

"Okay, I will be fast" Seru Jisung sambil berlari keluar loteng dan menuruni tangga.

"Pelan-pelan Jisung" Teriak Seungmin sembari berlari ke daun pintu agar suaranya terdengar.

Kegaduhan yang dibuat Jisung menuruni satu per satu tangga kayu dirumah itu tentu saja terdengar oleh ke-empat vampire yang masih berada di ruang makan. Changbin mengangkat sebelah alisnya penasaran, sedangkan Minho langsung berbalik menajamkan pendengarannya khawatir terjadi sesuatu pada Jisung.

"Kamu yakin matemu tahu cara menggunakan tangga Hyung ?" ledek Hyunjin sambil tertawa yang tentunya tidak dihiraukan oleh yang lain.

"Hari yang menyenangkan untuk mendengar kegaduhan orang lain setelah sekian lama, biasanya hanya ada Minho dan Changbin yang sering berteriak di depan muka masing masing" Ucap Chan sambil tersenyum hingga lesung pipi nya terlihat.

Minho yang mendengar langkah matenya semakin dekat, ia reflek bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah sang pasangan berniat menyusul.

"Minho Minho oofff"Jisung meneriaki nama matenya ketika menuruni anak tangga, tak lupa dengan tumpukan berkas di tangannya. Sayangnya ketika ia sampai pada anak tangga terakhir dan hendak berbelok, ia menabrak badan Minho yang untungnya dengan sigap menangkap badan yang lebih kecil.

"Yes mate ? apa perlu berlarian seperti itu ? Bagaimana kalau kau jatuh ?" Tanya Minho bertubi tubi sambil menggiring Jisung untuk duduk di meja makan, sedangkan yang lebih muda memijat ujung hidungnya yang merah karena menabrak dada bidang Minho. 

"Hyunggg aku werewolf, aku tidak se rentan itu" Rengek Jisung

"Tapi tidak sopan berlarian seperti itu saat menaiki atau menuruni tangga Jisuuuuuung" Kata Chan menasehati masih dengan senyum lesung pipi nya, Jisung pun berbalik menatap Chan.

"Maaf Hyung" Ucap Jisung sambil membungkuk ke Chan

"That's okay, tapi jangan diulang"Kata Chan sambil menepuk bahu Jisung

"Hyung, kau mengadopsinya begitu cepat." Sela Changbin

"Dia menggemaskan" Kata Chan sambil mencubit pipi Jisung, dan langsung dihadiahi tatapan tajam dari Minho, namun Chan tidak peduli.

"Jadi apa yang membuatmu berlarian di rumahku ?" Tanya Chan, seketika Jisung berbalik lagi untuk menatap Minho membuat Minho meringis saking cepatnya, takut matenya sakit leher nantinya.

Fated || Minsung [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang