Chapter 5 - Let's talk about Minho

481 60 4
                                    


Pintu kamar mandi terbuka dengan cukup kencang, membuat Minho dan pria yang berdiri didepannya menoleh kearah pintu kamar mandi. Jisung pun keluar dengan handuk di lehernya dan pakaian milik minho yang kebesaran di badannya, mengusap rambutnya yang masih basah dengan handuk. Lalu Jisung menoleh karna merasakan tatapan mata, berakhir saling adu tatap dengan Minho. Minho sudah berganti pakaian, dia memakai kemeja satin warna hitam dan celana kain hitam, selimut bulu bersandar di bahunya. 

"Mate sangat tampan bukan" Seru Serene yang diikuti lolongan, membuat Jisung menelan ludahnya.

"Ehem" Pria berjas di depan Minho berdehem, membuat Minho dan Jisung memutuskan kontak mata yang telah cukup lama.

"Jisung ini Hartaj, Manager Hotel disini." Seru Minho sambil berjalan mendekati Jisung.

"Hartaj ini Jisung, mate ku" Lanjut Minho sambil menyentuh dahi Jisung.

"Sekali lagi selamat karena telah bertemu mate anda tuan Lee, dan Selamat datang di Country Side Hotel Tuan Muda Jisung. Anda akan selalu diterima disini." Seru Hartaj sambil membungkuk memberi hormat dan dibalas anggukan oleh Jisung. "Kalau begitu saya undur diri dahulu. Silahkan pencet bel di dekat tempat tidur atau di ruang tamu bila ada yang dibutuhkan." Seru Hartaj yang diangguki Lino tanpa menoleh.

"Demammu sudah lebih baik sepertinya." Seru Minho sambil mengambil handuk di leher Jisung, menggantinya dengan selimut yang bertengger di bahunya tadi. Kemudian tangan satunya turun meraih tangan Jisung. Menariknya lembut kearah sofa. "Biar ku keringkan rambutmu" Lanjut Minho kemudian duduk disofa. Jisung pun duduk di atas karpet, diantara kaki minho. Menyamankan posisi sebelum rambutnya diacak acak oleh Minho.

"Anggota Covenku sedang perjalanan dari Australia ke korea. Kita punya waktu 2 hari disini. Setelah itu kita akan ke LA karena aku terakhir ada disana. Mengambil barang barangku yang tertinggal. Baru setelah itu kita bertemu di Villa covenku di korea." Jelas Minho

"2 hari saja ? Padahal aku ingin disini lebih lama" Balas Jisung dengan nada lesu yang membuat Minho terkekeh

"Kita bisa kesini lain waktu. Maaf tapi kita tidak bisa di satu tempat terlalu lama. Aku tidak ingin para pengejarku membuat ulah disini." Seru Minho 

"Pengejar ?" Tanya Jisung bingung sambil mendongak keatas, bertemu tatap dengan mata Minho yang sedang menunduk. Mereka saling menatap lagi untuk beberapa saat.

"Rambutmu sudah cukup kering. Naiklah, akan kuceritakan keadaanku. Seru Minho sambil menyingkirkan handuk yang dari tadi di tangannya, melemparnya ke meja kecil di depannya. Kemudian Minho terkejut karna Jisung tiba tiba naik ke pangkuannya, matanya membola panik.

"Apa ? kau bilang naik ?" Tanya Jisung bingung sambil memiringkan kepalanya tatkala melihat wajah terkejut Minho. 

"Maksudku naik dan duduk disampingku, bukan dipangkuanku." Seru Minho sambil memijit pelipisnya.

"Oh" Balas Jisung sambil mulai bergerak mundur.

"Tidak perlu, kalau kau tidak keberatan aku lebih suka seperti ini." Seru Minho sambil kedua tanggannya berada di pinggang Jisung, menariknya lebih dekat ke badannya.

"Okay" Jawab Jisung yang reflek menaruh tangannya ke dada Minho saat pinggangnya ditarik. 

"Aku tidak tau kau itu polos atau nakal" Seru Minho mendongak sedikit menatap Jisung tepat di bola matanya. 

"Maksudmu ?"tanya Jisung bingung sambil memiringkan kepalanya, membuat Minho terkekeh pelan. Kemudian menenggelamkan mukanya ke dada Jisung. Jisung bisa mendengar Serene mendengkur/purr nyaman karna kedekatannya dengan mate mereka. Jisung binggung harus melakukan apa, diapun lalu mengangkat tangannya kemudian mengusak rambut belakang kepala Minho perlahan dengan kikuknya. Mereka terus seperti itu untuk waktu yang cukup lama hingga Jisung sudah tidak kikuk dan sudah menyamankan diri di pelukan Minho. 

Fated || Minsung [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang