EMPAT PULUH SEMBILAN

820 54 0
                                    

"Ahirnya rencana ku berhasil membatalkan acara pernikahan bara.. Dan juga bocah sma itu" Irene tertawa puas saat mengingat kejadian di mana semua keluarga bara telah panik"

"Kamu apakan mereka?" Tanya sang mama yang tiba tiba muncul

"Mama, sejak kapan mama di situ?" Tanya Irene

"Kenapa kaget ada mama? Mama tanya sekali lagi kamu apain mereka.. Kenapa acara mereka kacau seperti ini" Tanya mma Irene

"Irene tidak melakukan apapun itu.. Itu murni kecelakaan ma dan Irene senang itu karna Irene tidak perlu repot repot untuk membatalkan acara pernikahan bara dan juga zean"

"Ren baik papa atau mama kita gak pernah ngajarin kamu buat ngambil punya orang biarkan saja bara dengan zean mungkin bara msih cukup kurang jika dengamu" Jelas sang mama

"Mama Irene suka dengan bara sudah lama ma... Apa iya Irene membiarkan orang yang Irene saya di miliki orang lain" Tanya Irene , dan di iringi tawaan sinis "tida a.. Hehe, kalo Irene gak bisa miliki dia berarti orang lain juga gak bisa ngedapetin dia" Lanjut Irene

Pagi menjelang

SEMENTARA DI RUMAH SAKIT

"Selama pagi.. Pa.. Bu saya permisi untuk melihat kondisi pak bara telebih dahulu" Ucap sang dokter

"Silahkan dok" Jawab  erna

Dokter itupun mulai mengecek kondisi bara..ia mengecek kondisi detak jantungnya..dan menyukai sebuah cairan tepat di tangan bara. Yang terbalut dengan infus

"Ma... Kapan bara sadarnya" Tanya zean yang ikut tau dengan kekeberadan sang dokter

"Sabar ya sayang dia pasti baik baik aja" Ucap erna menenangkan

"Kamu yang sabar ya zean" Ucap theo meneruskan

"Gimana dok?" Tanya david kepada sang dokter

"Tenang saja mungkin beberapa menit lagi bliau sudah sadar.. Lagi pula dara yang berasal dari zean itu cocok bahkan telah sempurna bisa membantu mempercepat pemulihan dia" Jelas sang dokter

"Oh iya kalo memang hari ini tuan bara bisa siuman makan di persilahkan juga untuk pulang.. Karna kesadarannya mewakili bahwa dirinya semakin membaik" Lanjut dokter

"Baik dok kalo gitu" Jawab erna dan akhirnya dokter itu meninggalkan ruangan bara

"Sayang.. Makan dulu.. Kamu kan udah denger sendiri tadi bara bisa sadar kok hari ini gak usah di pikirin lagi" Ucap erna menjelaskan

"Iya kalo sadar beneran ma.. Kalian gak" Tanya zean

"Kamu gak boleh ngomong gitu dek seharusnya... Kalo kamu sayang sama bara... Ya harus bisa positif tingking yakin kalo bara sembuh.. Kalo pikiran kamu kyk gini gimana coba" Jelas theo

"Pinter banget sih ini.. Bayi" Puji alttez sambil menel noel pipi theo

"Makan yaa... " Dan akhirnya zean menurut

Sesuap

Dua suap

Tiga suap

Dan...

"Drettt... Drettt"

Suara telfon milik allteza terdengar jelas oleh semua orang yang sedang melakukan makan siang di sebuah cafe itu

"Siapa al" Tanya erna

"Papa ma" Jawab allteza

"Sebentar" Izin allteza

Dalam telfon...

"Halo pa ada apa" Tanya allteza

"Kalian di mana, masih lama ini bara udah mulai sadar... Dan lagi di cek dokter

" Ha.. Seriuss pa.. Ok ok semuanya bakalan balik ke rumah sakit"

Telfon pun mati

"Kenapa sayang" Tanya theo

"Ma, zean, sayang bara sudah sadar" Ucap allteza memberi tau

Mata zean langsung berbinar senang "ayo ma.. Balik ke rumah sakit ma" Minta zean memaksa

"Iya sayang iya.. " Jawab erna dan kemudian merekapun langsung menuju ke rumah sakit

*****

"BARA!! " triak zean senang saat melihat bara yang sepertinya sudah membaik kemudia zean langsung saja memeluk tubuh bara yang masih berbaring itu.

"Hiks... Hiks.... Hiks... " Is akan itu muncul tiba tiba saat zean telah mendapat balasan pelukan dari sang kekasih tentunya.

"Hy kenapa kamu menangis" Tanya bara

"Gua kangen lo... Hiks" Ucap zean sambil di iringi tangisan

"Jangan kayak gini gua gak suka" Lanjut zean

"Hey apa yang kamu tangisi.. Saya tidak kenapa napa.. Saya sudah sembuh sayang" Ucap bara menenangkan.

Kemudian pelukan itupun saling melepas

"Ahirnya kamu cepat sadar dek" Ucap allteza

"Iya trimakasih semuanya dan maaf karna kronologi kejadian ini semuanya kacau" Ucap bara meminta maaf.

Bara menatap kembali zean.. Ia memperhatikan tubuh zean yang sepertinya ada yang aneh.

"Sayang... Gimana sama baby" Tanya bara

Semuanya bungkap tiba tiba hening datang

"Hikss.... Hiks" Is akan lagi di dengar jelas oleh telinga bara

"Hy kenapa lagi hm.. Baby gmna keadaannya" Tanya bara sekali lagi

Tangis zean pecah.. Ia lagi lagi sangsung memeluk bara "maafin gua.... " Tutur zean

"Maaf... Karna gak bisa jaga baby...baby gak bara.. Udah gak ada" Ucap zean saat tangisnya pecah

"Sttttt" Bara menepuk nepuk punggung zean yang berkeringat itu berusaha untuk mengenang "bukan salah kamu... Tuhan mungkin masih belum mempercayai kita untuk menjaga seorang anak" Ucapbaraa.

"Saya akan telusuri siapa pelakunya... Terlalu aneh jika mobil itu remnya tiba tiba blong" Batin bara

Tbc. Kangen banget sama kalian, maaf baru up lagi andai punya babu pasti gua udh aplot cerita tiap hari deh dan ngebiarin babu gua buat ngerjain tugas

Btw ada yang mau jadi babu gua gak? Becanda woy elah

Jangan lupa vote dan komen ya

you are my love story 🔞  [TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang