TIGA PULUH TUJU

1.1K 63 3
                                    

Barapun langsung membawa zean pergi , ia pergi kembali ke rumah...bara membawa zean kembali ke rumah di dalam mobil bara melihat zean yang sedang mengigil dan di iringin oleh rintihan rintihan kecil.

"Gua takut.....itu sakit" kalimat itu terus keluar dari mulut zean membuat bara semakin panik ternyata benar ucapan amel zean sedang takut kepada dirinya akibat dirinya yang telah menyiksa zean habis habis an.

"Zean" panggil bara , ia berusaha untuk tetap menenagkan zean.

"Gua takut" tutur zean.

Entah kenapa dada bara menjadi sesak sekali , ia merasa menyesal karna telah membuat zean sampai setakut ini hanya karna kejadian semalam yang benar benar itu di luar kedali bara.

Ahirnya bara pun telah sampai di rumah kemudia ia langsung menggendong zean untuk menuju ke rumah dan masuk ke kamar .

Di dalam kamar zean masih tidak berheti untuk terus merintih ketakutan serta kesakitan  , bara pun memanggil salah satu maid dan menyuruh untuk menelfon seorang dokter pribadinya.

"Saya benar benar minta maaf , saya menyesal ngelakuin itu zean" tutur bara

"Jangan deketin gua..gua takut...jangan hukum gua lagi" ricuh zean , bara yang melihat keadaan zean seperti ini rasanya dadanya benar benar sesak sungguh ia menyesal atas tindakan semalam , itu semua terjadi hanya karna bara yang di kelabuhi emosi.

Tak lama amel pun datang ia memberi taukan bahwasannya maid yang tadi di suruh oleh bara telah selesai menghubungi dokter itu.

"Tuan bara..saya mohon izin" ucap amel tiba tiba

Amel pun langsung duduk tepat di atas ranjang dan sisi zean , zean yang melihat keberadaan amel pun ia kembali memeluk amel mengutarakan rasa takutnya yang mulai kembali muncul.

"Gua takut...gua gak mau deket sama dia" ucap zean

Bara yang mendengar itupun merasa benar benar marah dengan dirinya sendiri , kenapa dirinya begitu tega menyiksa zean hingga membuat zean  trauma seperti ini.

"Usir mel gua takut" minta zean

"Tuan tidakpapa ada saya di sini , tuan bara tidak akan menyakitin anda beliau justru ingin melindungi anda agar anda terhidar dari bahaya" ucap amel berusaha menenangkan.

"ENGGAK DIA JAHAT!! DIA NGEHUKUM GUA!! GUA TAKUT"  tiba tiba nada biacara zean menjadi meninggi sontak membuat bara dan juga amel terkejut.

Dengan tekat yang kuat ahirnya bara bersipuh tepat kepada zean yang sedang duduk ketakutan.

"Maafkan saya zean...saya benar benar tidak sengaja" tutur bara

"Tolong jangan merasa takut kepada saya kejadian semalam benar benar tidak sengaja" lanjut bara.

Ia berusaha untuk mendapatkan jawaban zean agar zean kembali seperti semula.

Melihat bara yang bertingkah seperti itu membuat zean menjadi mematung perasaanya masih belum bisa di jelaskan secara benar.

"Tuan , tuan bara melakukan itu benar benar tidak sengaja , itu semua di luar kendalinya , maafkan tuan bara yaa...lagi pula dia juga sudah mengaku salah" ucap amel berusaha membatu bara

"gue pusing gua pengen istirahat" ucap zean

"Ya sudah Tuan istirahat saja sebentar lagi juga Dokter akan datang" ucap amel dan akhirnya zean pun merahatkan tubuhnya

"Tuan jika saya boleh berbicara sebaiknya kita keluar dulu saja biarkan tuan zean istirahat" minta amel dan disetujui oleh
Bara

☆☆☆☆☆

"gimana dok keadaannya?" tanya bara saat melihat dokter itu telah selesai memeriksa zean

Dokter itu pun mengembuskan nafasnya " tidak apa-apa hanya demam biasa dan sedikit kekerasan dalam hubungan seks" jelas dokter itu "Saran saya jika sedang berhubungan jangan terlalu kasar karena itu bisa berpengaruh kepada orang yang sedang hamil seperti ini" lanjut dokter itu

Sebentar ini bara tidak salah dengarkan " dok , dokter tidak salah tes kan zean hamil" tanya bara sekali lagi.

"tidak apa mungkin anda saja yang belum tahu dia sedang hamil usia kadungannya sudah masuk satu bulan" ucap dokter itu

Bara yang mendengar itu bingung antara harus senang atau apa bara tidak tau karna ini terlalu aneh baginya Tapi tetap saja bara menganggap ini adalah sebuah keistimewaan yang di miliki oleh zean , dan meski bara telah tau keadaan zean sekarang bara tetap akan bersama zean , bahkan bara akan bertanggung jawab atas semua ini ....ya bara akan menikahi zean dan memenuhi tanggung jawabnya.

"Ah iya jika soal perasaan dia yang merasa takut Tuan tenang saja saya tadi telah memberikan suntik penenang dan mungkin saat dia sadar dia kan kembali normal Tapi tolong jangan membuat dia takut" ucap dokter itu.

Setelah memberitahukan itu akhirnya dokter itu pun memutuskan untuk pergi.

Setelah dokter itu pergi dan berapa menit kemudian akhirnya zean benar benar sadar.

"Shhh" desis zean

"Zean" panggil bara

Zean langsung menoleh ke arah orang yang memanggilnya tapi ia tidak menjawab panggilan itu.

Tampa permisi bara langsung membawa zean ke dalam pelukan hangatnya jujur melihat kondisi zean yang seperti tadi membuat darah menjadi frustasi tapi syukurnya Dokter tadi telah berhasil menyelamatkannya.

Siapa sangka saat bara membawa zean ke dalam pelukannya tangis zean lagi lagi di situ pecah.

"Maafin gua bar gua gak pernah ngehargain lo,gua minta maaf" ucap zean tiba tiba

"Tolong jangan usir gue ,gue nggak punya siapa-siapa lagi selain lo gue bener-bener minta maaf gue emang nggak pernah ngehargai pengorbanan lo" tutur zean

"gue juga sayang sama lo tapi gua takut,gue takut gue nggak pantes punya pendamping hidup yang kayak lo dan gue juga takut kalo sekiranya gua ungkapin semuanya" Zean mati-matian berusaha untuk mengeluarkan seluruh isi hatinya yang memang sudah sejak lama ia pendam

"gue juga bisa nurut sama lo tapi nggak ada yang simpel di dunia ini bar,Gue cuman belum terbiasa aja dan gue nggak bisa kalau misalnya gue disuruh langsung buat nurut" bara masih saja bungkap membiarkan mulut zean untuk mengeluarkan semuanya 

"Gue cuman sebatang karabar maafin gue jangan buang gua...hiks" suara zean berubah menjadi sebuah isakan-isakan karena sudah tidak bisa mengatakan kalimat berikutnya

"Maafin gua bar" minta zean agar bara memaafkannya

"Zean sudah lupakan saja itu" minta bara agar melupakan itu

"enggak maafin gue dulu" minta zean sekali lagi

"Iya zean..sudah,saya sudah memaafkan" ucap bara

Bara mengelus elus punggung zean itu , namu zean malah berdesis kesakita.

"Shhh..sakit" merasa paham dengan maksud Dean akhirnya bara pun melepaskan pelukan itu kemudia

"Maaf" ucap bara

"Gapapa" jawab zean

"Saya ada kabar baik untuk kamu" ucap bara memberi tau

"Em...kabar apa?" tanya zean

Bara mengelus-elus perut zean secara tiba tiba , zean yang melihat gerak gerik bara pun merasa bingung.

"Bar ada apa?" tanya zean mulai was was

"di dalam perut kamu Sudah ada baby yang sedang menunggu untuk dilahirkan" ucap bara memberi tau

Zea yang benar itu pun langsung Dia mematung "a-apa bar?" tanya zean

"iya dan saya akan bertanggung jawab atas semua itu kita akan segera melangsungkan pernikahan juga agar anak yang berada di perut ini memiliki asal usul yang jelas" jawab bara

Tunggu bukan ini yang Zean maksut dia masih merasa bingung dengan keberadaan bayi yang berada di perutnya tapi bagaimana bisa? Ada apa ini sebenarnya.

Tbc jangan lupa vote dan komen

you are my love story 🔞  [TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang