Prolog

10.3K 364 2
                                    

Ada sebuah dongeng. Antara bulan dan matahari yang saling mencintai, tapi mereka tidak pernah bisa berjumpa.
Ketika matahari datang, bulan sudang hilang. Ketika bulan kembali, matahari pergi.

Kemudian Allah ciptakan gerhana, untuk kasih lihat ke semua orang, bahwa tidak ada yang mustahil untuk cinta. Hanya saja, saling menjaga jarak itu lebih baik, sambil menunggu waktunya tiba untuk dipersatukan.

°•°

TIGA TAHUN YANG LALU

Tepat hari Jum'at, tanggal 21 September 2018. Adzkiya akan kembali mengikuti pengajian rutin, disalah satu majelis setiap hari jum'at.

Kiya selalu berangkat dengan dua temannya yang sudah bersama sejak kecil. Mereka bertiga berangkat sebelum Dzuhur, dengan menggunakan angkutan umum.

Sebelum mengikuti pengajian, Kiya dan temannya melaksanakan shalat Dzuhur dulu di Mesjid tempat pengajian itu akan dilaksanakan.

"Alhamdulillah kita datang tepat waktu, akhirnya kita bisa ikut shalat berjamaah disini deh," ujar Kiya tersenyum ke arah dua temannya itu

"Iya, Alhamdulillah. Dijalan juga gak macet, jadi cepet nyampenya," balas Alesha seraya tersenyum

"Yaudah, yuk! Kita ambil wudhu dulu, bentar lagi Adzan." Ajak Akifah

Merekapun masuk kedalam Mesjid, dan mengambil wudhu. Setelah beres mengambil wudhu, mereka langsung duduk dibarisan shaf wanita bersama yang lain.

Adzan berkumandang, mereka melaksanakan shalat sunnah terlebih dahulu sebelum shalat Dzuhur. Mereka langsung merapikan barisan, setelah suara iqomah disuarakan.

Semua jamaah pun melaksanakan shalat dengan tertib.

...

Shalat Dzuhur selesai, semua jamaah dipersilahkan istirahat sebentar sebelum pengajian rutin dilaksanakan.

Kiya dan temannya memilih makan bakso yang ada di sebrang majelis, "Coba kalau kita bawa bekal dari rumah, pasti lebih hemat," ucap Akifah sambil memakan baksonya

"Ya gak papa. Kali-kalikan kita makan bareng dikota Jakarta," balas Alesha terkekeh

"Tapi kalau bakso doangmah, di Garut juga banyak,"

"Tapikan gak seenak bakso di Jakarta, iya gak kiya?" tanya Alesha, tapi Kiya malah melamun sambil memainkan baksonya

"Kiya!" panggil Alesha, tapi Kiya tak menjawab

"KIYAA!" panggil Alesha lagi sambil menyenggol tangan Kiya

"Eh iya, kenapa?" balas Kiya kaget

Akifah menggeleng pelan, "Kamu kenapa Kiya? Kok dari tadi melamun terus?"

"Iya, baksonya malam dimainin. Dimakan dong, nanti dingin baksonya,"

"Iya, maaf. Aku cuma kepikiran sesuatu aja, tapi yaudahlah gak penting juga," lirih Kiya

"Jadi gak mau cerita sama kita?" balas Alesha

"Bukan gak mau, cuma emang gak penting aja. Lagian ya--" Belum beres Kiya bicara, suara ceramah mulai terdengar dari majelis, "Bentar deh, itu pengajiannya udah dimulai loh," tambah Kiya

"Iya, kita keasikan ngobrol nih. Ayok cepet kita ke majelis," ujar Alesha

"Yaudah, aku bayar dulu baksonya." Akifah bergegas mengambil uang dalam tasnya, dan membayar baksonya

...

Mereka pun masuk, dan duduk dibarisan untuk mendengarkan pengajian. Pengajian kali ini berbeda, karena pembawa materi kali ini bukan ustadz Ibrahim, tapi pria muda yang entah siapa. Dan juga, pria itu memiliki suara yang begitu merdu, saat melantunkan ayat suci Al-Qur'an.

"Kok bukan ustadz Ibrahim yang dakwah kali ini?" ujar Akifah

"Iya. Ini masih muda, mana ganteng lagi." Tambah Alesha seraya tersenyum

Akifah yang melihat Kiya fokus ke depan, membuat Akifah gemas dan memberi kode pada Alesha, "Liat tuh Kiya, fokus banget dengerin ceramahnya," bisik Akifah

"Atau fokus natap mubalighnya," ujar Alesha tertawa kecil

"Suut, jangan ganggu. Biarkan sahabat kita itu, fokus dengerin ceramahnya." Balas Akifah menahan tawanya

Kiya begitu fokus mendengarkan ceramah dari mubaligh, sampai dia lupa untuk mencatat point pentingnya.

"Astagfirullah, aku lupa catat point-point pentingnya." Kiya bergegas mengambil buku, dan pulpen dari dalam tasnnya, dan mencatat point penting dari isi ceramahnya

"Fokus sih fokus, tapi kok bisa lupa sama mencatat isi ceramhnya," bisik Alesha pelan ketelinga Kiya

Kiya mendengus kesal, "Diam! Aku lagi fokus juga dengerin ceramah,"

"Oh gitu, yaudah maaf." Alesha kembali fokus mencatat sambil menahan tawanya

Dua jam telah berlalu, pengajianpun sudah selesai. Semua jamaah pun berhamburan keluar dari majelis, sedangkan Kiya dan dua temannya masih diam didalam.

"Sha, nanti aku liat buku catatan kamu yang tadi, ya? Pas awal aku lupa catat point pentingnya," ujar Kiya

Alesha menahan tawanya, "Lupa catat, atau emang gak merhatiin. Kan biasanya juga kalau lupa catat, bisa sekarang dicatat apa aja yang kamu pahami tadi,"

"Maksud aku tuh, tadi aku--kurang fokus. Iya, aku tadi kurang fokus jadi lupa isi ceramah pas awal apa," balas Kiya

"Oh gitu, kirain kamu gagal fokus sama mubalighnya. Jadi kamu sampe ngelag deh sama isi cermahnya," ledek Alesha

"Aduh, kenapa sih itu lagi, itu lagi bahasannya," ujar Kiya kesal

Akifah duduk disebelah Kiya, dan menatapnya lekat, "Kiya, sahabat kita yang paling cantik. Kita tuh sahabatan bukan dua bulan, tiga bulan, tapi udah lamaaa banget, jadi kita tahu sikap kamu gimana. Jadi ya, santai aja sama kitamah, ya gak Sha?" Ujar Akifah seraya menatap Alesha

"Betul, tuh. Namanya manusia, wajar aja kalau kagum sama mubaligh ganteng kaya tadi," balas Alesha terkekeh

"Bahasan kalian tuh, makin ngelantur tahu gak. Siapa coba yang gak kagum sama Mubaligh muda tadi? Udah tampan, pinter ceramah, punya suara merdu yang MaaSyaAllah. Ya asal kita tahu diri aja, dia tuh Ustadz loh, kalau udah nikah gimana?" ujar Kiya

"Astagfirullah. Maaf ya Allah, aku gak maksud jahat kok," ucap Alesha, seraya mengelus dadanya

"Haha, dasar Alesha!" Ledek Akifah

"Tapi, aku penasaran sama nama mubaligh muda tadi," ucap Alesha

"Iya juga. Kita telat masuk jadi gak sempat dengar perkenalan namanya," balas Akifah

"Yaudah, kita jangan bahas itu lagi. Sekarang kita pulang, takut ketinggalan mobil," ajak Kiya

"Yaudah, yuk!"

Merekapun membereskan barangnya, dan bergegas keluar mencari mobil.

_____________________

Awal yang baik, untuk merangkai alur selanjutnya💙Semoga suka dengan ceritanya, salam sayang❣

Istikharah Cinta✍🏻
_rismayanti.-

Istikharah Cinta (LENGKAP) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang