Bab34-Awal Tahun yang baik

1.7K 117 1
                                    

Hebatnya dia, membuatku tidak tertarik kepada siapapun selain dia, meskipun tanpa adanya pertemuan. Dan hebatnya Do'a dia, sampai bisa menembus apa yang tak bisa dijangkau oleh mata.

@riyanti_

🌼

Pagi hari yang cerah, secerah senyum yang terlukis di wajah Kiya. Setelah acara semalam, akhirnya Kiya bisa bernafas lega, karena perjodohan antara dia dengan Riski akhirnya dibatalkan.

Kiya beranjak berjalan mendekati kalender, terlihat hanya sisa satu tanggal yang belum Kiya lingkari.

"Bismillah, tanggal terakhir di tahun kemarin sudah aku lalui dengan baik. Meski begitu banyak bumbu-bumbu kecewa, patah, dan sakit." Ucap Kiya, sembari mencoret tanggal 31

Kiya tidak membuang kalender itu, dia menyimpannya sebagai bukti, betapa banyaknya pelajaran yang dia dapat di tahun itu.

Kiya mengambil kalender baru, dan memasangnya di dinding kamarnya, "Hari ini, adalah tanggal satu Januari, di tahun yang baru. Bismillah, semoga aku bisa lebih baik lagi, dan apa yang aku perjuangkan dan semogakan bisa berbuah manis di tahun ini, aamiin."

Hari ini Kiya akan ke sawah untuk membantu ayah, dan ibunya panen. Kiya pun mengganti bajunya terlebih dahulu, dan bergegas pergi. Kiya mengunci pintu rumahnya, dan menyimpan kuncinya dibawah pot.

Kiya pun mampir dulu ke warung untuk membeli cemilan, dan melanjutkan perjalanannya ke sawah. Kiya juga sudah janjian dengan Akifah dan Alesha, untuk bertemu di sawah.

"Kalian udah sampe aja kesini," ujar Kiya, yang melihat Akifah dan Alesha tengah duduk di saung

"Iya, dong. Yaudah kita langsung bantu wa Maryam aja, yuk!" ajak Alesha

"Aku simpan makanannya dulu." Balas Kiya

Kiya, Alesha, dan Akifah bergantian membantu Maryam menggebot padi. Sedangkan Jaya dan Deni, sibuk mengarit padi-padi untuk digebot.
Cuaca begitu panas, keringat mulai bercucuran dikening Kiya, Alesha, dan Akifah.

"Kalau kalian capek, istirahat aja dulu! Ibu juga bawa makan dan minum di saung," ucap Maryam

"Iya wa, tanggung ini." Balas Alesha

Meski Alesha, Akifah, dan Kiya membantu sambil main, pekerjaan mereka tetap dilakukan dengan baik.

"Alhamdulillah beres, aku mau minum dulu haus," ucap Alesha

"Aku juga mau minum dulu." Tambah Akifah

Kiya pun ikut istirahat sebentar, dia mengambil kresek yang berisi cemilan dan membaginya dengan sahabatnya, "Nih aku bawain cemilan,"

"Wih enak pisan ini, makasih." Balas Akifah dan Alesha

Merekapun istirahat, sambil makan-makan. Sesekali mereka melihat Maryam, Jaya, dan Deni, yang masih semangat kerja, padahal cuaca begitu panas.

Kiya yang tengah asik makan cemilannya, teralihkan karena notif pesan yang masuk ke Handphonenya.

Ting!
"Ada pesan tuh Kiy," ujar Alesha

"Iya." Kiya menaruh makanannya, dan mengambil Handphonenya

Satu pesan masuk dari nomor yang tidak Kiya kenali, "Nomor siapa ini?"

"Kenapa, Kiy? Pesan dari siapa?" tanya Akifah

"Gak tahu belum dibaca, tapi dari nomor baru,"

"Coba baca, siapa tahu penting." Ujar Akifah, Kiya hanya membalasnya dengan anggukan

Istikharah Cinta (LENGKAP) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang