Bab36-Akad

2.4K 142 0
                                    

Halal itu harus, dan tidak hanya soal makan atau yang kita pakai, begitupun dengan apa yang kita cintai🌹

@riyanti_

🌼

Akhirnya, hari yang dinanti telah tiba. Acara pernikahan Kiya dan Aziz, dilaksanakan dengan sederhana, dengan melangsungkan ijab qabul di Mesjid.

Rombongan mobil mempelai lelaki, sudah tiba ditempat. Ustadz Ahmad, dan juga Aisyah, bahkan beberapa santrinya juga ikut serta mengantar Aziz ke Garut.
Kiya juga tidak lupa mengundang Riski dan keluarganya, sebagai bentuk ikatan silaturahmi yang tidak boleh putus.

Suasana di Mesjid yang bernuansa putih itu cukup tenang, semua orang seperti ikut merasakan kebahagiaan pada acara aqad sepasang pengantin itu.

Aziz sudah duduk didepan penghulu, sedangkan Kiya menunggu ditempat yang sudah disediakan, sampai ijab qabul selesai.

"Bismillah. Nak Aziz, apa kamu sudah siap?" tanya penghulu

Aziz menarik nafasnya pelan, "Bismillah, saya sudah siap,"

"Silahkan jabat tangan wali nikahnya." Ujar penghulu

Dengan tangan yang sedikit gemetar, Aziz memegang tangan Jaya. Dengan Bismillah, Jaya pun memulai ijab qabulnya.

Aziz pun menarik nafas, dan dengan lantangnya Aziz mengucapkan ijab qabul, "Qabiltu Nikahaha watazwijaha bil mahril madzkur haallan!"

"Gimana para saksi, Sah?"

"SAH!"

"Alhamdulillah. Barakallahu laka wabaraka 'alaika wajama'a bainakuma fii khoir." Ungkapan rasa syukur bergema di mesjid

Do'a yang selama ini dilangitkan oleh Kiya, akhirnya benar-benar terjadi. Ucapan ijab qabul yang seketika mengguncang arsy, dilafalkan oleh Aziz dengan lantangnya.
Sebuah penantian panjang, akhirnya terbayar lunas dengan tangis bahagia yang Kiya dapat hari ini.

Akhirnya Aziz bisa bernafas lega, usai mengucapkan ijab qabul dengan satu tarikan nafas, "Alhamdulillah." Lirihnya

Penghulu pun menyuruh pengantin wanita untuk menemui suaminya, dan menandatangani buku nikahnya. Kiya yang ditemani dengan Akifah dan juga Alesha, berjalan masuk menghampiri Aziz.

Aziz tak hentinya menatap Kiya yang tengah berjalan ke arahnya. Kiya terlihat begitu cantik, memakai pakaian pengantin syar'i berwarna putih itu.
Kiya pun duduk disamping Aziz, merekapun menandatangani buku nikah mereka masing-masing. Mereka tampak serasi dengan busana pengantin serba putih.

"Saya melihat senyum kebahagiaan diwajahnya. Meski pipinya sudah dipoles make up, warna merah di pipi karena tersipu malu masih bisa terlihat oleh saya, dan itu sangat membuat saya gemas." Batin Aziz, yang sesekali mencuri pandang pada Kiya

"Sekarang, silahkan nak Kiya mencium tangan suaminya!" Ujar penghulu

Kiya yang masih merasa grogi, dan tangan terasa dingin, begitu berat untuk meraih tangan Aziz. Beberapa kali Kiya akan meraih tangan Aziz, tapi Kiya urungkan kembali.

Akifah dan Alesha begitu gemas melihat tingkah Kiya yang masih malu-malu, "Pegang aja Kiy, kan udah sah ini. Jangan bikin kita yang masih jomblo iri plus baper," teriak Alesha yang membuat para tamu tertawa

Istikharah Cinta (LENGKAP) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang