Istikharah Cinta (LENGKAP) ✅

Bab7-Goresan Luka

Obat dari patah hati adalah, kamu harus kembali jatuh cinta pada dia (Allah) yang takkan mematahkan hatimu.

@riyanti_

🌼

Deni langsung menghampiri Kiya, dia tahu betul bagaimana sifat adiknya itu. Dia akan sangat terluka setelah dibentak ayahnya tadi.

Deni mencoba mengetuk pintu kamar Kiya, "Kiya!" Panggil Deni, namun tak digubris oleh Kiya

Deni mencoba membuka pintunya, "Gak dikunci." Deni langsung masuk, dan melihat Kiya yang tengah menangis diatas kasur

Wajah Kiya ditenggelamkan dalam bantal, Kiya menangis sampai sesegukan, "Dek! Aa mau ngobrol sama kamu,"

"Hiks." Kiya terus menangis, tanpa membalas perkataan kakaknya

Deni duduk disamping Kiya, "Kiya, sebentar aja."

Kiya akhirnya duduk, dia menghapus air matanya pelan, "Aa kalau kesini cuma buat nyuruh aku nurutin apa kata Bapak, mending aa keluar aja!"

"Enggak, kok. Justru aa khawatir sama kamu, aa udah tahu dari dulu kalau kamu mau dijodohin,"

"Jadi aa juga udah tahu soal ini?"

Deni mengangguk, "Iya. Dulu saat kamu di Jakarta, om Davin mampir kesini bareng anaknya. Aa pikir mereka cuma ngobrol biasa, ternyata ngobrolin perjodohan antara kamu sama Riski. Aa, sama ibu juga udah sempat bicara sama Bapak, tapi kata Bapak kamu juga akan setuju," ujar Deni menjelaskan

Kiya tersenyum kecut, "Kiya emang sayang sama bapak, tapi enggak harus ada perjodohan juga. Apalagi ini dadakan, Kiya belum siap kalau harus nikah,"

Deni tersenyum menatap adiknya itu, "Kamu belum siap, atau sudah punya pilihan kamu sendiri?"

"Aku mau istirahat, udah malem," balas Kiya, tanpa menjawab pertanyaan Deni

"Yaudah, aa juga gak akan maksa. Sekarang kamu istirahat, jangan nangis lagi! Aa keluar dulu,"

"Iya." Balas Kiya

Deni pun keluar, Kiya bergegas mengunci pintu kamarnya, "Bagaimana aku bisa memutuskan pilihan, sedangkan yang ingin aku pilih saja masih sebatas harapan." Batin Kiya

"Mending aku tidur aja, siapa tahu besok bisa lebih tenang." Kiya berjalan menuju kasur, dan menidurkan badannya

...

Suara Adzan subuh berkumandang, ayam mulai berkokok mengiringi hangatnya waktu subuh. Kiya bangun dari tidurnya, dan bergegas mandi dulu sebelum melaksanakan shalat subuh.

Kiya menghamparkan sajadahnya, mukena sudah rapih dia pakai. Dengan bismillah, Kiya melaksanakan shalat subuh di kamarnya.

Diakhir salam, Kiya tidak pernah lupa untuk menyelipkan Do'a terbaik untuk dirinya sendiri, "Ya Allah, hanya di hadapanmu aku mampu menunjukan betapa lemahnya diriku, bahkan aku mampu menceritakan hal apa saja yang membuat hatiku sakit. Tenangkanlah hatiku, dari hal-hal yang selalu aku khawatirkan. Untuk diriku, lupakan semua hal yang membuat sakit dihari kemarin, dan bahagialah untuk hari ini, Aamiin." Kiya mengusapkan kedua tangannya pada wajahnya