Bab1-Langkah Awal

4.4K 234 2
                                    

Biarkan langkahku menyusuri setiap pijakan, hingga sampai pada pijakan dimana aku telah selesai dengan apa yang akan aku perjuangkan.

@riyanti_

🌼

Adzkiya Naila Askanah Sakhi. Gadis cantik yang sering disapa Kiya itu, tengah sibuk membereskan semua keperluannya untuk berangkat ke Jakarta.

Kiya, dan temannya akan berlibur satu minggu ke Jakarta untuk sekedar refreshing. Setelah semuanya beres, Kiya menemui orang tuanya untuk pamitan.

"Bu! Kiya pergi dulu, ya?" Ujar Kiya, saat menghampiri Maryam yang tengah duduk di teras

"Udah beres semua, neng?" tanya Maryam pada anak gadisnya itu

"Udah Bu. Ini Kiya tinggal nunggu Alesha, sama Akifah aja," balas Kiya seraya tersenyum

"Kamu berangkat ditemani A Deni ya, Neng?" ujar Maryam

"Bukannya A Deni lagi sibuk ya, Bu?"

"Enggak. Semalam Ibu minta kakakmu untuk pulang dulu, buat anterin kamu ke Jakarta hari ini. Ibu takut kamu kenapa-napa, gak papakan Neng?"

"Gak papa kok, Bu. Kiya ngerti sama kekhawatiran Ibu. Justru Kiya mau berterimakasih sama Ibu, udah izinin Kiya berlibur ke Jakarta,"

"Mungkin Ibu terlalu khawatir, jadi Ibu selalu was-was kalau harus ngizinin kamu pergi jauh, apalagi kamu perginya satu minggu. Tapi Ibu yakin, kamu pasti bisa jaga diri, jadi Ibu izinin kamu. Lagian kamu juga pasti bosan kalau di rumah terus,"

"Dari dulu Ibu memang pengertian banget. Dari zaman Kiya selalu ikut pengajian di Jakarta, sampai sekarang Kiya pengen liburan sekalian ikut pengajian juga disana, Ibu mau ngizinin,"

"Nanti jangan lupa sering kasih kabar sama Ibu ya, Neng!"

"Siap, Bu. Oh iya, Bapak mana? Kiya mau pamitan juga sama Bapak," ujar Kiya, yang menyadari tidak melihat Ayahnya dari tadi

"Bapak udah berangkat ke sawah Neng,"

"Kiya mau nyusul Bapak dulu,"

"Jangan! Kamu udah rapi kaya gini. Lagian semalam habis hujan, pasti di sawah becek takut nanti kamu jatuh. Kan semalam kamu udah izin sama Bapa,"

"Iya, tapi berasa ada yang kurang aja,"

"Lagian sebelum berangkat, bapak udah bilang sama Ibu, kalau kamu harus hati-hati, Bapak Do'akan keselamatan kamu,"

"Gitu ya, Bu? Alhamdulillah kalau gitu, nanti Kiya langsung kabarin kalau udah sampai." Ujar Kiya seraya tersenyum

"Assalamu'alaikum?"

"Wa'alaikumsallam, A Deni!" Kiya menyalami tangan Deni yang baru sampai di Rumah

"Bu, sehat?" Ujar Deni, seraya mencium tangan Maryam

"Ibu Sehat, kamu sehat Nak?"

"Alhamdulillah, Deni Sehat. Jadi kamu teh  mau berangkat sekarang?"

"A Deni istirahat aja dulu, pasti capek,"

"Enggak kok, De. Lagian Aa juga nanti harus langsung kembali ke tempat kerja,"

Istikharah Cinta (LENGKAP) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang