5

260 32 8
                                    

Jimin membuka pintu kamarnya.

Jimin pulang kerumah pukul 1 malam.

Jimin melepas seragam sekolahnya yang dia pakai dari pagi sampai partime.

Ia melemparkan tas juga seragamnya ke lantai, kemudian cowok itu milih mandi.

Dibawah guyuran air shower, dinginnya air. Jimin ngga mendapat ketenangan.

Kepalanya makin sakit dan pusing.

Ada rasa bersalah dihati Jimin. Jimin emang berniat nolak Chaeyoung tapi kenapa rasanya dia ikut sakit pas ngeliat air mata Chaeyoung yang terus turun.

Juga wajah Chaeyoung yang keliatan putus asa.

Apa Jimin menyakitinya terlalu kasar?

Jimin terus teringat wajah Chaeyoung. Dengan kekecewaannya, putus asanya, sedihnya dan penderitaannya.

Jimin tadi sebenarnya spontan ngecium Hanna, dia pikir Chaeyoung akan langsung pergi tapi nyatanya mata keduanya bersitatap lebih lama.

Dan Jimin menangkap emosi kesedihan yang mendalam pada mata Chaeyoung. Apalagi beberapa jam lalu yang Chaeyoung kembali menemuinya.

Dengan keadaan mabuk. Memancing emosi Jimin. Jimin lepas kontrol.

"Sialan, gue kenapa sih?"

.

.

.

Jungkook mengetuk kamar Chaeyoung.

Udah 3 hari ini Chaeyoung kembali mengurung diri. Ngebuat mamahnya khawatir.

"Kak, buka pintunya. Ini gue" kata Jungkook.

Gimanapun, Chaeyoung tetap kakak sepupunya yang suka ngasih bonus ke Jungkook kalau anaknya lagi banyak duit.

Pintu masih terus tertutup.

Masalahnya orangtua Chaeyoung nitipin dia ke Jungkook. Dan sekarang Jungkook ngga tau keadaan Chaeyoung gimana didalam kamar.

"Buka atau gue dobrak nih pintu!" kata Jungkook mengeraskan suaranya.

"Park Chaeyoung!"

Brak! Itu Chaeyoung yang membuka pintu kamar dengan kasar.

"Apa anjing!! Lo mau marahin gue?! Mau bentak gue?! Hah? Brengsek!" marah Chaeyoung.

Jungkook terdiam. Dia tertegun sama penampilan Chaeyoung.

Berantakan banget.

Wajahnya kusut, badannya kurus, matanya bengkak karena kebanyakan nangis.

Nafas Chaeyoung memburu. Detak jantungnya terus berdetak lebih kencang karena emosinya.

"Kak-"

"Apa!!"

Jungkook langsung narik Chaeyoung ke dalam pelukannya. Memeluk erat Chaeyoung.

"Kak, jangan kaya gini"

Chaeyoung balas memeluk Jungkook. Menenggelamkan wajahnya pada bahu Jungkook. Chaeyoung menangis.

Tubuhnya bergetar hebat.

Suara isakannya terdengar. Tidak merintih, namun terisak dengan kasar.

"Jimin, Jung. Jimin"

"Kenapa?"

"Gue selesai. Gue ngelepasin dia" kata Chaeyoung ditengah isakannya.

Jungkook mengusap punggung Chaeyoung. Berusaha menenangkan.

Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang