19

258 34 3
                                    

Seminggu kemudian.

Chaeyoung menggigit ujung kukunya bosan. Dia udah nungguin Jimin mau 3 jam.

Sore ini mereka janjian buat ketemu. Mau piknik dipinggir danau sambil liat matahari terbenam. Sesederhana itu.

Tapi Jimin kemana?

Telfon ngga diangkat.

"Apa gue ke kafe aja ya?" 

Setelah termenung 10 menit akhirnya Chaeyoung milih buat ke kafe. Ngecek Jimin.

.    .     .     .      .

Kling! Kling!

Suara lonceng pintu kafe berbunyi ketika pintu terbuka.

"Eh Chae" 

Hoseok adalah yang lebih dulu menyapa.

"Oh hai" Chaeyoung membalas sapaan dan matanya langsung bergerak melihat keseluruh sudut kafe. Nyari Jimin.

Hoseok yang paham langsung, "Jimin ada diruangannya. Lagi ada temennya. Susulin aja"

Dahi Chayeoung mengernyit.

Temen?

Chaeyoung kemudian senyum dan mengangguk sopan sebelum berlalu. Pergi ke arah ruangan Jimin yang ada disebelah dapur. Ruangan yang dulunya ditempatin Bang Jin.

"Menurut gue gitu. Oke ngga?"

Tubuh Chaeyoung berhenti didepan pintu yang terdapat kaca kecil. Disana, diruangan Jimin ada orang lain.

Bener kata Hoseok. Ada temennya Jimin.

Lim Hanna.

Jimin senyum, "Oke, gue suka ide lo. Ntar drop aja produk lo disini" 

Hanna balas senyum mengulurkan tangannya, "Deal?"

"Deal"

Kemudian Jimin sama Hanna kembali ngobrol sesuatu yang ditelinga Chaeyoung udah ngga dengar apapun kecuali suara hatinya yang bergemeletuk.

Chaeyoung nunggu Jimin kaya orang gila di tepi danau sendiri selama 3 jam dan ternyata Jimin disini sama Hanna?

Chaeyoung mengeratkan cengkeraman tangannya pada pinggir celana sampai,

"Kak Chae? Tumben kesini"

Itulah kata pertama yang Jimin ucapin setelah buka pintu.

Hanna ada disebelahnya. Menatapnya.

Jimin ngelirik Hanna sekilas kemudian, "Hanna ngajak kerja sama, kak. Dia mau jual produknya disini juga ada beberapa kerja sama lain" kata Jimin menjelaskan ke Chaeyoung.

Takut ada salah paham, tapi sayangnya Jimin ngga tau apa yang terjadi dipikiran dan hati Chaeyoung sekarang.

Chaeyoung masih diam menatap keduanya.

"Eh yaudah gue pergi dulu ya" pamit Hanna.

Tapi Jimin menahan, "Makan dulu. Gue traktir. Itung-itung sambutan bisnis" katanya ramah.

Hanna tersenyum ceria kemudian menyenggol lengan Jimin, "Kalo dipaksa ya ngga boleh nolak kan?" katanya dengan menaik turunkan alisnya.

Cih.

Chaeyoung mendecih dalam hati. Ia mulai kesal dengan situasi saat ini.

"Kak ayo" Jimin juga mengajaknya.

Dan akhirnya seperti ini posisinya.

Chaeyoung, Jimin dan Hanna. Makan bersama.

Dan di dominasi dengan Hanna yang terus berisik. Ngajak ngobrol Jimin. Hanna yang ternyata tipe physical touch.

Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang