23

241 36 7
                                    

"Chae! Chaeyoung!" Jimin ngejar Chaeyoung yang sekarang berjalan cepat buat menjauh dari dia.

"Park Chaeyoung!" Suara Jimin menjadi tegas.

Ngebuat langkah Chaeyoung terhenti.

Dulu, suara Jimin ngga setegas ini. Lembut dan halus, itu adalah kesan Chaeyoung untuk Jimin.

Jimin perpaduan paras lembut dan tutur kata halus.

Jimin indah. Pada waktu itu.

"Chae" suara Jimin melembut.

Jimin mendekat. Berdiri didepan Chaeyoung.

Chaeyoung terdiam. Menatap lurus mata Jimin.

"Aku balik, Chae. Aku balik buat kamu" kata Jimin. Tangannya bergerak menyentuh sisi wajah Chaeyoung. Mengusapnya pelan.

Chaeyoung menurunkan pandangannya pada tangan Jimin yang menyentuhnya.

"Chae, aku-"

"Lepas"

Suara Chaeyoung mendingin.

Chaeyoung menaikan pandangannya lagi.

Dengan sekali sentak Chaeyoung menepis tangan Jimin.

Jimin kaget. Sisa lain dari Chaeyoung.

"Chae, kita harus bicara"

Chaeyoung natap Jimin kesal.

Jimin ngga nyerah. Dia mencoba menggenggam tangan Chaeyoung.

"Aku minta maaf karena terlambat banget buat balik ke kamu"

"Aku harap-"

"Aku ngga berharap apapun" kata Chaeyoung memutus perkataan Jimin.

"Aku ngga berharap kamu balik, aku ngga berharap kita ketemu. Aku ngga berharap apapun lagi tentang kamu"

"Jadi, pergi" kata Chaeyoung.

Ngebuat Jimin terdiam.

Terakhir kali wajah Chaeyoung yang dilihat Jimin adalah kesedihan dan putus asa.

Dan sekarang berganti dengan ketidakpedulian dan tidak tersentuh.

Jimin menggeleng, semakin mengeratkan genggamannya.

"Aku tau aku salah. Aku minta maaf, tolong kasih kesempatan lagi buat aku. Aku janji ngga bakal ngulangin kesalahan yang sama" kata Jimin ngga nyerah.

Respon Chaeyoung?

Ketawa pelan.

Hati Chaeyoung yang udah membeku beberapa tahun ini kembali berdenyut sakit.

Masa lalu pahitnya datang. Mimpi buruk kembali menjemputnya.

"Kesalahan yang sama?" ulang Chaeyoung.

Chaeyoung melepas genggaman tangan keduanya.

"Kamu bukan ngebuat kesalahan yang sama. Tapi kamu ngebuat perbedaan disetiap kesalahan kamu. Kamu ninggalin berbagai luka ditempat yang berbeda"

"Kamu kembali. Apalagi setelah ini? Luka apa lagi, Jim?" Kata Chaeyoung.

Dari suaranya, Jimin bisa tau selelah apa Chaeyoung selama ini.

Jimin masih berusaha. Jimin ngeraih tangan Chaeyoung lagi.

Dibawanya buat ke pipi Jimin. Nempelin tangan dingin Chaeyoung ke sisi wajah Jimin.

"Aku harus apa, Chae?"

Chaeyoung menggertakan giginya. Chaeyoung marah.

Karena merasa kasihan sama Jimin. Sekarang.

Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang