LH 19

1.5K 131 6
                                    

Sesampainya di rumah Wina langsung menuju kamarnya, ia mengunci pintu kamarnya dan menangis di balik pintu kamarnya.

Ia terduduk bersandar pada pintu sambil memegangi dadanya, begitu menyakitkan, hatinya sakit. Ia menangis sendiri tanpa suara.

Ia menghabiskan malamnya untuk menangis, matanya sembab.

Keesokan harinya Wina masih tetap berangkat ke kantor walaupun sebenarnya ia malas.

Seperti biasa Wina mengucapkan selamat pagi kepada pak satpam dan tersenyum dengan ramah, melupakan hatinya yang sakit.

Tetapi saat sampai di ruangannya ia kembali diam dan berfokus pada pekerjaannya tak menghiraukan atasannya. Ia kehilangan mood nya saat melihat wajah atasannya.

Namun moodnya kembali kala nares datang ke ruangannya mengajaknya mengobrol serta membuatnya tertawa karna lelucon yang dibuat oleh nares.

"Win lu tau kaga?"

"Apaan dah, gue kaga tau"

"Teman yang baik akan meminjamkan pundaknya untukmu menangis. Tapi sahabat yang baik akan meminjam cangkul untuk memukul orang yang membuatmu menangis."selanjutnya wina tertawa terbahak bahak sampai mengeluarkan air mata. Emang humornya si Wina tu rendah bgt

"Ketawa Mulu Lo elah, awas ntar nangis"

"Yeu orang lu nya ngelucu ya gua ngakak lah"

"Ngakak lah dulu sebelum ngakak itu dilarang"

"Pas lagi capek selalu ada temen buat mijitin, pas lagi kangen selalu ada pacar yang nyamperin, pas lagi bokek malah pada nagih utang."nares Mijet keningnya.

Jangan tanya reaksi Wina pastinya ia semakin ngakak mana sambil nabokin badannya nares.

"Lu kalo ngakak ya ngakak aja anj gausah mabok badan gue etdah"

"Ya maap replek gue"

"Eh btw gue mau nanya ni, hubungan Lo sama Bu Karin gmn?"seketika Wina terdiam, ia menghela nafas.

"Ya gitu lah"Wina malas jika membahas hubungannya dengan Karin.

"Gitu gimana elah, yang jelas dong"

"Gue sama dia lagi jauh' an"

"Lah napa?"

"Dia nuduh gue selingkuh gara' gue ketemu karyawan di divisi pemasaran. Padahal mah karyawan itu cuman nanya ke gue, emang dasarnya Karin nya aja yang apa' langsung di sangka buruk"

"Lah? Gue baru tau kalo Bu Karin kek gitu. Padahal keliatannya kalian langgeng' aja dah"

"Yeu lu mah kaga tau aja, hubungan yang keliatannya langgeng banget pasti itu banyak masalahnya bahkan malah ada yang sampe pisah"

"Oh iya gue lupa, gue mau nunjukin satu foto Karin. Gue dikirimin temen gue yang 2 hari yang lalu pergi ke club"Wina mengernyitkan dahinya, perasaannya tidak enak. Lalu nares mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto yang dikirim oleh temannya.

"Nih fotonya"

"Nih fotonya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Hurts | Winrina ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang