LH 24

1.9K 130 11
                                    

Hari ini ibunya Wina sudah diperbolehkan pulang, Vanya juga ikut membantu membawa barang-barang ibunya Wina.

"Makasih ya nak Vanya, udah bantuin ibu selama di rumah sakit. Maaf ibu udah banyak ngerepotin kamu"Vanya senyum.

"Ngga ngerepotin sama sekali Bu, Vanya seneng bisa bantuin ibu. Jangan sungkan' minta bantuan sama Vanya Bu"Kemudian mereka masuk ke rumah Wina. Seseorang terlihat mengepalkan tangannya dari kejauhan.

"Sial! Mengapa dia sangat dekat dengan Wina? Bahkan dengan ibunya"ucap seseorang itu.

Karin melajukan mobilnya menuju kedai kopi langganannya. Ia memesan kopi lalu duduk di kursi dekat jendela yang memperlihatkan jalanan ramai kendaraan.

Tak sampai 5 menit pesanannya datang. Ia meminum kopinya sambil melanjutkan mengetik di laptop yang ia bawa.

Ia menengokkan kepalanya ke arah jalanan. Ia melihat orang yang dikenalnya sedang menggandeng tangan seorang pria, lalu saat mengamati lama ia baru tersadar kalau yang baru dilihatnya itu adalah kekasihnya.

Ia tak percaya apa yang ia lihat lalu ia berniat mengikuti mereka berdua, Karin melajukan mobilnya dengan hati' di belakang mobilnya mereka.

Hampir saja Karin kehilangan jejak, dan akhirnya mobil yang Karin ikuti berhenti di sebuah hotel bisa dibilang oy*. Astaghfirullah

Karin dengan segera turun dari mobilnya dan menghampiri kekasihnya.

"Dea?"panggil Karin, lalu Dea terkejut dengan kehadiran Karin.

"K-kak? K-kakak kenapa bisa disini?"dea melepaskan genggaman pada pria di sebelahnya lalu mencoba meraih tangan Karin.

"Harusnya kakak yang tanya, kamu ngapain kesini sama dia? Dia siapa? Atau kamu jual diri ke dia!?"Karin menghindari tangan Dea yang akan meraih tangannya.

"Kak, aku bisa jelasin"Dea mencoba merayu Karin.

"Cih, mau jelasin apa lagi? Semua udah jelas! Kamu Dateng kesini sama dia udah jelas pasti kamu jual diri ke dia! Dasar jalang, saya anggap hubungan kita selesai disini."setelah mengucapkan itu Karin pergi meninggalkan Dea yang menangis, bodo amat dia mah.

Karin menjalankan mobilnya keluar dari area hotel tsb. Pikirannya kacau, suasana hatinya tak baik, ia memukul stir mobilnya.

"Jalang sialan! Kau bodoh Karin! Bagaimana bisa kau meninggalkan berlian demi batu kerikil!"Karin membenturkan kepalanya ke stir mobilnya.

Tak sadar ia menyerobot lampu merah dan ada bus dari sebelah kirinya yang sedang melaju alhasil mobil Karin tertabrak bus tsb hingga terpental 5 meter.

Mobil Karin terbalik, warga yang melihat kejadian itu langsung berlarian menyelamatkan Karin dan membawanya ke rumah sakit.

Tak lama berita Karin kecelakaan tersebar luas.

Tak lama berita Karin kecelakaan tersebar luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Hurts | Winrina ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang