LH 27

2K 138 7
                                    

Tak lama berita meninggalnya ibu Wina menyebar luas.

Tak lama berita meninggalnya ibu Wina menyebar luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karin sangat' terkejut, ia bingung harus bagaimana. Ia ingin ke rumah Wina namun ia masih belum lancar berjalan. Akhirnya ia memanggil mamanya.

"Mah!!! Mahhh"panggil Karin dari dekat tangga, tak lama mamanya menuju ke arahnya.

"Kenapa kak? Ada apa?"tanya mamanya.

"Bi Yeon mah, bi Yeon meninggal!"ucap Karin membuat mamanya syok.

"Hah!? Yang bener kamu?"jawab mamanya. Karin mengangguk sambil menunjukkan berita di ponselnya.

"Mah, ayo kita kesana"ajak Karin. Mamanya mengangguk dan menyuruh Karin untuk bersiap'.

Sementara itu di ruangan nares. Nares sedang istirahat dan sedang menunggu Juan. Ia duduk di kursi karyawan yang lain sambil memainkan ponselnya, bibirnya mengerucut lucu.

"Babe, bibirnya jangan gitu nanti aku cium loh"ucap Juan sambil terkekeh.

"Ishh, aku lagi kesel tau!"iya nares kesel Karna Juan daritadi diajak ke kafetaria malah nanti' Mulu si manis udah nungguin sampe lumutan.

"Sabar sayang"jawab Juan. Nares memilih tak mempedulikannya, ia kembali memainkan ponselnya.

Tak lama ia menjerit kecil setelah membaca berita' tentang ibunya Wina meninggal. Ia menutup mulutnya tak percaya, Juan terkejut mendengar pekikan nares.

"Kenapa sayang? Ada apa?"Juan mendekat kearah nares yang ada disebelahnya.

"Ibunya Wina meninggal"ucap nares. Juan juga tak kalah terkejut. Mereka saling menatap.

Awalnya nares memaksa Juan agar mengantarnya ke rumah Wina, namun saat dibujuk kembali oleh Juan akhirnya ia memilih menurut saja.

Karin bersama kedua orang tuanya sudah sampai di rumah Wina. Adiknya tak ikut Karna takut katanya.

"Wina"panggil mamanya Karin. Wina menoleh dan berusaha untuk bangkit namun ditahan oleh mamanya Karin.

"Udah duduk aja, kamu yang sabar ya sayang. Ikhlasin ibu kamu, tante ngga nyangka ibu kamu bisa pergi secepat ini, padahal ibu kamu baik banget dulu pas jadi pembantu dirumah tante juga baikk banget sama Tante sama Karin juga."ucap mamanya Karin sambil memeluk Wina. Karin duduk disamping mamanya, ia menatap Wina khawatir.

"Wina juga ngga nyangka ibu ninggalin Wina secepat ini tante, padahal Wina belum sempat membahagiakan ibu"jawab Wina lirih, ia membalas pelukan mamanya Karin.

"Ikhlas ya sayang, ya nak Azriel ikhlas ya sayang. Kalian boleh manggil Tante dgn sebutan mama kok, tante tau ini berat buat kalian. Kalian boleh sedih tapi jangan berturut-turut nanti ibu kamu disiksa disana, okey?"mamanya Karin mengusap pipi Azriel dan Wina bergantian. Lalu keduanya mengangguk.

Setelah itu mamanya Karin gantian memeluk Azriel, Azriel tak bisa menahan tangisnya ia menangis dipelukan mamanya Karin.

Sedangkan Karin, dia menatap Wina sendu lalu menggenggam tangan Wina dan mengelusnya.

Love Hurts | Winrina ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang