LH 33

1.6K 134 4
                                    

Votment dulu biar enak.


























Happy reading!


Selesai berdansa mereka duduk menikmati alunan musik dan indahnya langit di malam ini.

Tangan saling menggenggam, menyalurkan kehangatan. Si manis yang bersandar pada dada si dominan membuat beberapa orang yang melihat mereka menggigit jari ada juga yang menatap sambil tersenyum dengan terpaksa.

Karin mengusap tangan Wina sambil sesekali mencium rambut Wina. Mari kita tinggalkan pasangan yang sedang berbahagia ini kita pindah ke pasangan J&N

"Kak, kakak cape pacaran sama aku ngga si?"tanya nares.

"Engga sayang, kenapa nanya gitu? Kakak gaakan pernah cape"jawab Juan.

Bibir nares mencebik kesal, pasalnya kekasihnya itu tak peka terhadap apa yang ia katakan.

"Ishh kakak ga peka!"ucap nares. Juan terkekeh kecil lalu mengusap tangan nares.

"Kakak peka sayang, tunggu ya. Kakak akan datang ke rumah untuk meminta izin kepada orang tuamu bahwa kakak akan menikahimu. Tapi bukan sekarang, kakak hanya ingin waktu yang tepat."nares mengangguk kecil lalu menunduk.

"Maaf, nana sangat tidak sabaran"cicit nares, Juan mengusap rambut nares lalu tersenyum.

"Hei, tidak apa babe. Kau tidak perlu meminta maaf"jawab Juan lalu nares berhambur ke pelukannya. Juan memeluk nares erat begitupun dengan nares.

"Hahhhh, aku muak berada di sekeliling orang' yang bucin dengan pasangannya. Lalu nasibku bagaimana? Cih, mereka pikir aku tidak ingin seperti itu?"gumam vanya kesal.

"Sayang"panggil Karin, Wina menoleh dan menatap Karin.

"Eung?"ucap Wina.

"Apakah kamu tau rencana kakak selanjutnya?"Wina menggelengkan kepalanya.

"Kakak akan menikahimu seminggu lagi"bisik Karin, Wina melebarkan matanya.

"K-kak? Apakah tidak terlalu cepat?"jawab Wina, Karin mengelus Surai Wina.

"Tidak sayang, kakak tidak sabar untuk menjadikanmu sebagai milik kakak. Apalagi dengan pekerjaanmu sebagai model, pastinya banyak orang jatuh cinta padamu, tidak-tidak itu tidak boleh terjadi. Maka dari itu kakak akan menikahimu agar tak ada yang jatuh cinta padamu"ucap Karin.

"Kakk, astaga. Jikapun ada yang jatuh cinta pada Wina atau mengungkapkan perasaannya, aku akan menolaknya. Karna apa? Karna dihati Wina cuma ada kakak. Mereka akan berhenti mengejar Wina Karna saingan mereka orang yang Wina cintai"jawab Wina

"Kakak tak peduli, kakak akan tetap menikahimu"Wina menghela nafas.

"Apakah kamu tak mau menikah dengan kakak?"tanya Karin.

"Mau! Mau banget, tapi tidak secepat itu juga. Wina belum siap, nanti jika Wina melakukan banyak kesalahan dan membuat kakak marah trus bercerai bagaimana?"Karin menangkup wajah Wina.

"Sayang, jangan berpikiran seperti itu. Mari kita saling bekerjasama membangun keluarga kecil kita, dan kita saling mengingatkan satu sama lain jika ada kesalahan."ucap Karin meyakinkan Wina, Wina menatap mata Karin mencoba mencari kebohongan disana namun yang Wina lihat adalah mata yang jujur.

"Huhh, baiklah. Maaf Wina udah berpikiran seperti itu, Wina hanya trauma pada perceraian"ucap Wina, Karin memahaminya.

"Tidak apa sayang, kakak akan mencoba menyembuhkan rasa traumamu Trust me."Wina mengangguk dan memeluk Karin.

Love Hurts | Winrina ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang