LH 49

1.2K 83 5
                                    

Sorry for typo⚠️

Happy Reading!



"Zriel, mana kak Wina?"tanya mama Fanny

"Di dalem ma sama kak Vanya"jawab Azriel, mereka duduk menunggu Wina yang berada di dalam ruangan bersalin.

Setelah bbrp jam menunggu pembukaan sampai akhirnya Wina pembukaan ke 10 dan sudah saatnya

"Baik Bu wina pembukaan sudah lengkap, sekarang tarik nafas anda dan buang nafasnya pelan-pelan. Lakukan berulang kali ya bu"ucap dokter tsb, Wina langsung melakukan perkataan dokter tsb, ia menarik nafasnya lalu membuangnya dan mengulanginya lagi

"Ayo semangat win, kakak ada disini. Kamu semangat oke?"bisik Vanya di telinga Wina, ia menggenggam tangan Wina

"Huhh huhhh ahnggggg"Wina menutup matanya rapat dan mengejan

Rasanya ia ingin menangis karna rasanya begitu sakit, ia mengingat dirinya hanya ditemani oleh Vanya dan tidak ada Karin disini, ia semakin bersedih. Namun ia harus kuat bertahan demi sang bayi agar bisa keluar melihat dunia

Mama Fanny, Azriel dan jihan yang berada di kursi tunggu berdoa supaya persalinan Wina berjalan lancar.

"Lama banget si"ucap Jihan

"Ya lu pikir lahiran cuman tarik nafas trus bayinya keluar waktu buang nafas"ucap Azriel

"Yakan gue gatau"ucap Jihan

"Oh iya, kak Karin gimana keadaannya ma?"tanya Jihan

"Dia udah siuman, tapi ya seperti yang dokter katakan. Kakakmu lupa ingatannya, bahkan dia lupa sama mama."jawab mama Fanny

"Mama kasian sama Wina, dia lahiran tapi ga ditemenin sama istrinya. Apalagi dia juga belum tau keadaan Karin, mama gabisa bayangin gimana nanti kalo dia tau keadaan Karin."ucap mama

"Mama minta tolong ke kalian buat jagain kak Wina bareng-bareng, kalo kak Wina lagi repot kalian bantuin dia."ucap mama, mereka berdua mengangguk

"Iya ma"ucap Jihan.

Mereka menunggu sudah hampir satu jam tapi akhirnya mereka membuang nafas lega saat mendengar tangisan bayi dari dalam ruangan.

"Babynya udah lahir?"tanya Jihan, mama mengangguk lalu memeluk Putrinya itu.

"Mama udah jadi nenek, ji"ucap mama Fanny terharu

"Iya ma, ga nyangka"ucap Jihan sembari tersenyum

"Pa"panggil Karin, papa Jung menoleh

"Wina.... siapa?"tanya Karin, ia memberanikan untuk bertanya Karna sedari tadi nama itu terus berputar dipikirannya namun ia tidak tahu Wina siapa

"Dia... Istri kamu Rin"jawab papa Jung

"Istri?"papa Jung mengangguk

"Lalu mengapa dia tidak ada disini?"tanya Karin

"Karin, dia sedang melahirkan bayi kalian."ucap papa Jung

"Bayi? Apakah aku sudah punya anak? Kenapa aku tidak mengingat semuanya? Bahkan aku tak ingat jika aku sudah menikah. Apa yang terjadi padaku?"tanya Karin

"Kau menjadi korban penusukan lalu kepalamu terbentur saat kau pergi ke rumah sakit untuk menemui Wina, alhasil kau mengalami amnesia"jawab papa Jung, Karin mencoba mengingatnya namun kepalanya kembali sakit

"Akhh"Karin memegangi kepalanya

"Tidak usah memaksakan untuk mengingat Rin"ucap papa Jung

"Pa, apa aku boleh keluar?"tanya Karin

Love Hurts | Winrina ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang