LH 51

1.4K 86 1
                                    

Sorry for typo⚠️

Happy Reading!



"Kakkk!!"panggil Wina dari kamar

"Apa sayang? Kakak di dapur"jawab Karin sedikit berteriak

Wina turun dari tangga dengan perlahan lalu menghampiri Karin

"Kenapa hm?"tanya Karin

"Kakak lagi ngapain?"tanya Wina sembari mengintip dari sebelah kanan Karin

"Kakak lagi masak sayang"ucap Karin

"Awas kamu jangan deket' nanti kena cipratan minyak, tunggu di kursi dulu"ucap Karin, Wina mengangguk lalu menarik kursi pantry dan mendudukkan dirinya di kursi tsb

Kakinya mengayun kedepan kebelakang seperti anak kecil yang sedang menunggu sarapan matang

"Dah Mateng"Karin memindahkan masakan itu ke wadah lalu meletakkannya di meja pantry

"Dah, sekarang istrinya kakak mau apa hm?"tanya Karin

"Winnie mau es krim"ucap Wina

"Ini masih pagi sayang, kamu belum sarapan loh"ucap Karin

"Tapi mau es krimmm"Wina menatap Karin dengan tatapan gemas

"Sarapan dulu, nanti kakak belikan setelah kita pulang dari dokter"ucap Karin

"Huhh, yaudah iya"

"Mama sama papa kemana kak?"tanya Wina

"Mama Pergi ke rumah Tante Jess kalo papa lagi di belakang"jawab Karin

"Pagi kak winaa"ucap Jihan sembari duduk di sebelah Wina

"Pagi ji, sini sarapan bareng. Azriel mana?"tanya Wina

"Bang azriel semalem lembur, jadinya belum bangun"jawab Jihan, Wina hanya ber-oh ria

Lalu mereka sarapan bersama. Setelah sarapan Wina mandi dan bersiap ke dokter kandungan

"Udah siap?"tanya Karin, Wina mengangguk.

"Kalian mau kemana?"tanya papa Jung

"Mau ke dokter kandungan pa, biasa rutinan"ucap Wina

"Yaudah hati-hati ya"mereka berdua mengangguk dan segera pergi

Hanya butuh waktu 15 menit mereka sampai di RS.

"Ayo, hati-hati sayang"Karin membukakan pintu untuk sang istri dan menuntun sang istri

Mereka bergandengan tangan memasuki Rumah Sakit

"Permisi Bu dokter"ucap Wina saat masuk ke ruangan konsultasi

"Silahkan duduk Bu Wina, Nyonya Karin"ucap dokter Wendy. Wina dan Karin duduk di kursi

Mereka berkonsultasi dengan dokter Wendy, Wina disuruh menimbang berat badannya, lalu di tensi darahnya.

Love Hurts | Winrina ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang