Setelah mendapatkan pesan tersebut Juan memanggil nares
"Sayang, ssttt sini"panggil Juan lirih berusaha agar Wina tak terbangun, nares mengernyitkan dahinya lalu bangkit dari duduknya dan menghampiri suaminya
"Kenapa?"tanya nares
"Om Jung ngirim pesan, kamu baca sendiri di hp kakak"ucap Juan, lalu nares membaca pesan pak Jung di ponsel suaminya.
Matanya membelalak, ia menatap tak percaya.
"Trus gimana ini? Kasian banget Wina"nares menatap Wina yang terbaring dengan mata terpejam
"Kamu jagain dia ya, hibur dia. Ajak dia bicara sampai lupa keadaan Karin dimana"ucap Juan pelan
"Iya mas"ucap nares sembari menatap Wina.
"Pa, Karin pa"mama Fanny menangis dipelukan sang suami
"Tenang ma, Karin lagi ditangani dokter"ucap papa Jung menenangkan istrinya.
Tak lama kemudian berita tentang Karin yang menjadi korban penusukan pun menyebar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mimin ga pandai ngedit:v
Wina bosan di kamar rumah sakit, ia menoleh melihat Vanya yang sedang berbaring di sofa dan matanya terpejam.
Ia mengambil remot tv yang ada di nakas lalu menyalakan tv nya. Saluran pertama menampilkan berita luar negeri, lalu saluran berikutnya menampilkan film kartun ia memutuskan untuk meletakkan kembali remotnya ke nakas. Bertepatan dengan kembalinya Juan.
"Loh kirain ga balik lagi"ucap Wina
"Balik lah"ucap Juan
"Trus nares sama siapa dirumah?"tanya Wina
"Sama nyokap gue"jawab Juan sebelum ia sadar jika Wina sedang menonton tv.
"Lo udah makan? Ini gue bawain makanan"Juan mendekati Wina lalu menyerahkan kantong plastik ke Wina sedangkan satu tangannya yang lain menggapai remot tv. Takut Wina liat berita
