LH 25

2K 139 10
                                    

Karin sudah pulang dari rumah sakit, namun dia harus mengikuti terapi berjalan setiap minggunya. Wina? Karin tak melihatnya lagi setelah kemarin datang menjenguknya.

Wina belum membalas pesannya, ia bosan hanya berdiam diri di kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wina belum membalas pesannya, ia bosan hanya berdiam diri di kamarnya.

Karin melamunkan kesalahannya pada Wina, memang benar ini semua kesalahannya. Dia menuduh Wina berselingkuh padahal dirinya sendiri, dia terlalu egois tak pernah mau mengerti keadaan Wina. Sekarang saat semua telah terjadi baru ia sadar. Ia tahu permintaan maafnya pun masih kurang Karna Wina pasti sudah luka terlalu dalam.

Karin marah, marah pada dirinya sendiri namun tak ada yang bisa ia lakukan bahkan ingin berdiri dan menggapai Wina lagi ia sangat kesusahan, ia mengeluarkan air matanya menangis dalam diam.

Karin membuka ponselnya lalu membuka Twitter, ia melihat tweet an Vanya.

Karin membuka ponselnya lalu membuka Twitter, ia melihat tweet an Vanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia semakin menangis, air matanya tak berhenti menangis.

"Hiks Wina hiks maafin kakak, jangan Deket sama dia hiks"Karin terisak.

"Kamu keliatan bahagia banget sama dia hiks, maafin kakak. Kakak jahat banget sama kamu hiks"Karin masih mengamati foto itu.

Setelahnya ia memukuli kepala, dan membenturkan kepalanya ke headboard. Terlalu lelah menangis akhirnya ia terlelap.

Jam menunjukkan pukul setengah 1 siang. Mamahnya berniat ingin mengantarkan makan siang Karin, ia membuka pintu kamar Karin dan alangkah terkejutnya ia mendapati Keadaan anaknya yang kacau, mata sembab dan kepala yang berdarah, barang berserakan dimana-mana.

"Karin sayang ya Tuhan, Kamu kenapa?"mamahnya memeluk Karin dari samping. Lalu Karin bangun merasakan tubuhnya dipeluk.

"Mah"ucap Karin lirih.

"Kenapa sayang? Kamu kenapa?"mamahnya mengusap pipi Karin.

"Karin jahat banget ya sama Wina? Karin udah nyia' in Wina."Karin menangis lagi, mamahnya mengusap air matanya Karin.

"Mah, Karin mau Wina hiks Karin nyesel"Karin mau mukulin kepalanya lagi tapi ditahan sama mamahnya.

"Sayang, hei. Dengerin mamah, jangan nyakitin diri kamu sendiri karna orang lain. Wina pasti ngga suka kamu kayak gini, jadi stop nyakitin diri kamu sendiri oke?"

Love Hurts | Winrina ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang