Phoenix .01

1.5K 140 16
                                    

- nsfw
- rape
- violence
- angst
- mpreg

“Oh.. who is he..?”
__________

"Chou.."

"Ya..? Ibu?"

"Dengarkan kata ibumu ya.. jangan pernah coba keluar dimalam hari.."

"Kenapa bu..? Padahal saat malam, cahaya bintang bersinar sangat terang."

"..karena, para manusia akan keluar.. dan memburu kita."

"..ada apa dengan manusia..?"

".. merekalah.. yang membunuh.. ayahmu."

..

Shushh~

Rembulan dimalam hari bersinar terang, angin bertiup kencang saat sesosok burung berapi turun di pertengahan hutan.

Burung Phoenix, atau disebut sebagai burung api.

Bulu-bulunya jatuh, dan mengubah wujudnya menjadi sesosok laki-laki muda. Kedua manik oranye menyala dimalam hari, menatap indahnya bintang-bintang dilangit.

"..hah, aku merindukan pemandangan ini." Ucap Chou tersenyum tipis.

Sayapnya yang menyala terang, perlahan berubah menjadi bulu burung ada umumnya dengan warna oranye bercampur merah.

Rambut hitam legam panjang tertiup angin kencang, Chou menikmati segarnya udara. "..sudah 10 tahun kau meninggalkanku, ayah." Ucapnya.

Di sisi lain,

"Hei! Jangan berisik! Ikuti kaisar berjalan, jangan ada yang terpisah!" Perintah atasan prajurit, mengikuti jalan sang kaisar yang melewati perhutanan lebat.

Tiba-tiba Kaisar mengangkat tangannya, tepat saat bagian hutan yang cukup terbuka. Sesosok manusia Phoenix berdiri, menikmati cahaya rembulan.

Para Prajurit terpukau melihat sayap indah itu, "..Phoenix." ucap salah satu dari mereka. "Kita akan beruntung jika mendapatkannya." Lanjut yang lain berbisik,

Kaisar memberikan tatapan datarnya, "kita akan mendapatkannya." bisiknya. Secara tiba-tiba sang Kaisar melempar semua senjata di jubahnya, lalu memunculkan diri secara terang-terangan.

"!!" Chou menatap kaget saat ada sosok manusia yang muncul, "manusia..?" Ucapnya dengan bahasa Phoenix. Sang Kaisar menaikkan satu alisnya bingung, "Jadi Phoenix memiliki bahasa tersendiri ya.." ucapnya.

Chou langsung mengangguk-angguk, 'aku baru ingat bahwa manusia tidak memahami bahasa kami, tapi kami memahami bahasa mereka.' pikirnya.

Kaisar itu tersenyum tipis, "bulumu sangat indah, berpadu cocok dengan malam hari ini." Pujinya. Chou sedikit tersipu, lalu sayapnya melebar sebagai tanda senang.

"Boleh.. saya memegang sayapmu..?" Tanya sang Kaisar.

Chou mengangguk, lalu membiarkan sayapnya disentuh sang Kaisar. "Indah, dan harum." Puji sang Kaisar lagi, Chou kembali dibuat tersipu.

'Manusia.. sangat pandai memuji ya..' batinnya tersenyum manis kearah Kaisar.

"..." Kaisar menatap dalam Chou, lalu tiba-tiba memegang helaian rambut Chou. Para prajurit yang masih bersembunyi dibalik semak-semak hanya menatap sang kaisar, perlahan tangan pemimpin mereka mulai memberikan tanda.

"SERANG!!" Teriak ketua prajurit.

Chou langsung terkaget saat puluhan peluru bius mengarah padanya, sayapnya dengan reflek langsung melindungi dirinya.

𝗣𝗔𝗤𝗨𝗖𝗛𝗢𝗨 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang