Cursed .02

793 64 23
                                    

- angst
- nsfw
- affair

"... Dia mencintai orang lain."

Kata-kata itu seperti pemantik api yang dilemparkan ke sebuah minyak, langsung membakar seluruh area disekitarnya. Genggaman tangan pada handuknya perlahan mengerat hingga seakan siap menghancurkan handuk basah itu.

Chou masih berada di posisi yang sama, pundaknya bergetar menahan tangisan. Walau tak bersuara tapi justru itu merupakan tangisan yang paling menyakitkan.

Kedua tangan Paquito yang awalnya hanya berdiam diri mulai bergerak, satu tangannya memeluk tubuh rapuh itu dan satunya lagi menutup pintu kamarnya.

"Beritahu saya apa yang terjadi, tuan." Mintanya dengan lembut.

Tangannya yang memeluk, mengusap lembut punggung itu berniat menenangkan sosok yang tengah dilanda kesedihan tersebut.

Beberapa menit mereka berada di posisi sama, Chou mulai tenang dan memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya. Menatap kearah Paquito.

".. Aku mengetahui bahwa.. Ia sedang menjalin hubungan dengan seseorang.. diluar hubungan kita..." Jelasnya dengan nada serak.

Tangan Paquito yang mengusap punggung perlahan mengajaknya untuk duduk di kasur, berniat mencari tempat nyaman sambil bercerita. Chou berjalan mengikutinya sembari mengusap kasar sisa-sisa air mata.

Keduanya tampak duduk bersebelahan, Paquito memberikan pundaknya menjadi senderan laki-laki manis disampingnya itu.

"Aku mengetahuinya dari ponsel.. Ia tidak menulis nama orang itu di kontak.. tapi mereka sangat mesra... Mereka bahkan membahas tentang rencana yang sudah mereka jalani sebelumnya...

Tepat saat aku dan kau pergi ke mall.."

Paquito masih memandangi Chou, mendengarkannya hingga Ia lelah bercerita, siap menjadi senderannya kapanpun itu.

"Bahkan.. mer.. ugh.. mereka.. sudah sering tidur bersama dan menghabiskan waktu berdua.." Chou menutup wajah dengan kedua tangannya.

"Padahal.. aku mempercayainya.." Lanjutnya.

Semua kata-kata yang dikeluarkan begitu menyedihkan, Paquito tak bisa tahan melihat sosok yang membuatnya jatuh hati dilanda kesialan dari 'calon' suaminya sendiri.

Tanpa berpikir panjang, Paquito segera merangkul lalu memeluk sosok rapuh itu ke dalam kehangatan dirinya. Chou langsung membalas pelukan itu. Mereka berbagi kehangatan.

"Saya disini, jangan takut untuk kehilangan siapapun. Anda bisa mempercayai saya."

Kalimat yang diucapkan sangat singkat, tapi bermakna begitu besar untuk Chou. Matanya kembali memanas dan air mata mulai kembali turun, rasanya begitu sedih namun Ia merasa senang ada yang mengatakannya pada dirinya.

".. Jangan tinggalkan aku.. Paquito."

Pelukan Paquito terasa lebih erat, Ia memejamkan mata mendengar permintaan dari Chou. Ia berbisik sangat pelan, namun dapat terdengar.

"Tidak akan, saya tidak akan melakukannya.." Balasnya terjeda, Ia menarik nafas panjang sebelum kembali melanjutkan ucapannya.

"Pada sosok yang saya cintai."

Suasana seketika hening, Paquito masih memejamkan mata hingga tidak melihat bahwa Chou sudah berhenti menangis.

Lelaki manis itu memandangi tak percaya kearah pria yang memeluknya ini, matanya bahkan tak berkedip sekalipun saat kata itu keluar.

Tangannya yang membalas pelukan perlahan lepas seiring Paquito membuka mata, Chou beralih menangkup wajah pria yang lebih tinggi. Memandangi wajah itu.

𝗣𝗔𝗤𝗨𝗖𝗛𝗢𝗨 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang