Mafia .01

2.1K 157 28
                                    

- fluffy
- nsfw
- CEO x Mafia

"Dia anak yang tidak berguna, biarkan saja mereka membawanya."

"Lagipula, dari awal dia memang bukan anak yang diharapkan untuk lahir."

"Dia hanyalah.. sebuah kecelakaan."

..

Lantai dingin, jeruji besi yang mengurungnya. Diam duduk, menunggu seseorang menolongnya. Berharap bisa kembali hidup, walau hanya akan berakhir pada kematian.

Pusat penjual beli anak, yang sudah kita ketahui itu ilegal.

Matanya yang sayu perlahan terpejam, berharap bisa merasakan kedamaian. Tapi tak berselang lama..

DUARR!!

Sebuah ledakan besar berhasil memecahkan tembok penjara itu, para anak-anak di dalam sana berteriak kencang dan menangis. Tak lama kobaran api muncul, pria-pria dengan memakai jas hitam berlari dan menangkap para penjual itu.

Dua pasangan juga ikutan masuk, "tangkap para pelaku itu! Mereka memalsukan perjanjian dengan kita." Ucap salah satu pria tampan.

Disebelahnya, berdiri pria lain dengan postur lebih besar. Merangkul mesra pria disampingnya, "tenang sayang, mereka akan tertangkap tanpa melakukan cara kasar." Pesannya.

"Kita tidak bisa menahannya terus kan, gatot? Maka biarkan aku yang mengambil alih." Balas pasangannya berjalan menghampiri para pelaku.

Gatot menghela nafas berat, lalu perlahan melirik kearah anak kecil yang menarik pelan celananya. "Hm??"

Bruk!

"Nah, sekarang.. jelaskan semua yang telah kalian rencanakan!!" Minta pria itu dengan nada lantang, sembari menarik kerah salah satu pelaku.

"H-Hih.. kami.. hanya.. mengikut kemauan dari.. atasan..!!" Balas pelaku bergetar.

"Martis, dinginkan dulu kepalamu." Minta Gatot berjalan dibelakang, sembari menggendong anak kecil. "Huh?" Martis menengok kearah pasangannya, sembari mengernyitkan dahi.

Gatot menepuk pelan punggung Martis, "kita bawa mereka ke basecamp." Sarannya.

Martis menghela nafas berat, lalu mengangguk setuju.

***

"Huh.. tunggu dulu.. kenapa ada anak kecil disini??" Martis menatap sinis kearah anak kecil yang masih memeluk Gatot, tanpa melepaskannya sama sekali.

"Hahah, aku menemukannya tadi.. dan dia juga yang menunjukkan untuk menolong anak lain." Balas Gatot, mengusap pelan helaian rambut anak kecil itu.

"Bagaimana kau coba menggendong, sayang?" Tawar Gatot.

Martis memberikan ekspresi ragu, menatap anak kecil yang berpenampilan lusuh dan berantakan. Tapi, kedua tangannya perlahan menggendong tubuh mungil itu dan memeluknya.

"..ahah!" Anak kecil itu tertawa senang menatap Martis, dengan kedua tangannya menepuk-nepuk pipi orang itu. Martis memejamkan mata, lalu perlahan mulai menyukainya.

Gatot yang menyaksikan keduanya tersenyum tipis, "kurasa.. mengadopsi anak tidak ada salahnya.." ucap Martis canggung.

Ia mengangkat anak itu tinggi-tinggi, lalu terkekeh senang. Gatot menghampiri mereka berdua, "bagaimana dengan nama untuk anak ini..?" Tanyanya menatap Martis.

Ekspresi Martis bingung, lalu ia menatap kearah nametag yang terikat di kaki anak itu. "Mereka sudah diberi nama!" Ucap Martis, menyuruh Gatot menggendong anak itu lalu mengecek nametag yang terikat.

𝗣𝗔𝗤𝗨𝗖𝗛𝗢𝗨 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang