Phoenix .02

1.1K 137 19
                                    

- nsfw
- rape
- violence
- angst
- mpreg

Cklek.

"Selamat datang kembali, Kaisar Paquito." Sapa ketua prajurit memberikan hormat.

Paquito melewatinya begitu saja, dan memasuki kerajaannya. "Bagaimana dengan si Phoenix?" Tanyanya, ketua prajurit langsung mengimbangi langkah Paquito.

"Kami sudah memutuskan sayapnya, dan langsung bermain-main dengan kesenangan sesuai perintah anda." Lapornya.

"Dan, walau begitu. Kami tetap tidak memasukkan sperma ke dalam tubuhnya." Lanjutnya.

Paquito menaikkan satu alis, "mengapa kalian melakukan hal itu?" Tanyanya. Ketua prajurit berdeham, "Phoenix laki-laki juga bisa mengandung, itu sebabnya kami tidak memasukkannya."

"Karena kami ingin anda yang memasukkannya, Kaisar."

Krek...

"AkghnN!! Ahh, nghh"

Paquito mendapati pemandangan secara langsung, menatapi sang Phoenix yang sedang dilecehkan bergilir dengan para prajuritnya.

"A-akhn.. ahh ahh," Tatapan Chou tampak ingin semua berhenti, ia hanya bisa menundukkan kepalanya di lantai yang sudah penuh bekas darahnya sendiri.

"Malangnya." Ucap Paquito, lalu duduk santai di hadapan Chou yang masih menungging. Para prajurit tetap berfokus ke aktivitasnya, Chou mulai mengangkat kepalanya dan menatap sayu Paquito.

Ekspresi Paquito masih sama, lalu tersenyum miring.

"Bagaimana, rasanya di khianati?" Tanyanya menarik dagu Chou.

'..kau.. pria brengsek.' batin Chou, ia mengernyitkan dahi sembari mengeluarkan lenguhan-lenguhan. Paquito mendengus, lalu menatap para prajuritnya.

"Setelah kalian selesai bersenang-senang, saya akan membawanya." Perintahnya.

"Siap!!" Balas para prajurit.

Paquito melepaskan pegangannya, Chou kembali menundukkan kepalanya. 'kau hanya.. dapat berkuasa karena.. memiliki banyak pendukung.' batin Chou menyipitkan mata, air keringat menetes.

'mungkin.. setelah ini, aku akan bernasib.. seperti ayah.' lanjut Chou memejamkan matanya erat.

...

Setelah semua hal menjijikan yang Chou lalui secara paksa, akhirnya pada prajurit keluar dari tempatnya. Meninggalkan sang Kaisar seorang yang masih setia duduk ditempat yang sama,

Paquito beranjak dari sana, lalu melepas semua rantai di tubuh Chou. Ia menggendong pria itu dengan mudah, lalu keluar dari ruangan bawah tanah.

Chou yang setengah sadar, hanya bisa diam membisu. Ia berpasrah bahwa kematian menunggunya setelah ini, tapi Paquito justru membawanya ke kamar pribadinya Kaisar.

Ckleck.

Paquito membaringkan Chou dikasur, dan menatap tubuhnya yang memiliki luka memar dan sayatan. "Mereka semua penyiksa hewan ya." Ucapnya,

Nafas Chou masih terengah-engah, Paquito mengecek suhu tubuhnya. "Panas, mungkin akibat terlalu dipaksakan." Ucapnya, secara tiba-tiba Paquito melepas bajunya hingga menyisakan telanjang dada.

"Saya akan membantumu." Lanjutnya.

Chou menatap Paquito sayu, pandangan buram.. tapi ia melihat bayangan itu mendekatinya.

..

Esok harinya,

Chou perlahan membuka matanya, lalu terdiam saat merasakan kehangatan ditubuhnya. Menatap kearah dua bidang dada pria lain, lalu melirik keatas.

𝗣𝗔𝗤𝗨𝗖𝗛𝗢𝗨 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang