- a m i n u t e
o f h o p e -Ini hari minggu, satu hari yang sangat berarti bagi seorang siswa seperti Renjun, sebab hanya hari ini saja dia bisa beristirahat seharian penuh di rumah, bangun tidur terlambat sedikit juga tak masalah. Renjun menarik selimut, memeluk boneka moomin kesayangannya dengan lebih erat agar tidurnya jauh lebih nyenyak.
Namun, baru saja Renjun akan melanjutkan mimpi indahnya, tiba-tiba dia merasakan sesuatu menusuk-nusuk pelan pipi kanannya, tidak hanya menusuk namun juga mencubit. Renjun enggan membuka mata, dia pikir si pelaku yang tengah usil menjahilinya ini pasti sang kakak, siapa lagi manusia yang suka mengganggu Renjun di rumah ini jika bukan sang kakak?
“Kak Lucas, ishh.. Jangan ganggu!” Protes Renjun lalu membalik tubuh membelakangi si pelaku.
Sosok yang berdiri di samping tempat tidur Renjun, terkekeh pelan, lantas kembali mengganggu Renjun dengan menarik selimut si kecil, hal itu sukses membuat Renjun terpaksa bangun dan membuka kedua mata.
“Kak Lucas! Ish, nyebelin banget sih!” Protes Renjun, “Ma, Kak Lucas nih, gangguin adek—Lho?” Renjun terkejut ketika kesadaran telah kembali penuh serta berhasil mengenali si pelaku yang ternyata bukan sang kakak.
Haechan, orang yang sejak tadi mengganggu tidur Renjun, tergelak akibat melihat ekspresi wajah Renjun yang tampak kebingungan, itu benar-benar sangat lucu di matanya.
“Haechan, kamu ngapain disini?” Tanya Renjun bingung, otaknya masih cukup lambat untuk memahami situasi saat ini.
“Gue mau ajak lo jalan-jalan,” Haechan memberi jeda pada kalimatnya, lalu menarik tangan Renjun, “Jadi, ayo buruan bangun terus mandi.”
“Ishh, iya, iya, aku bangun, jangan di tarik-tarik.” Meskipun enggan, pada akhirnya Renjun tetap bangun seperti apa yang Haechan inginkan.
“Gue tunggu di bawah, lo jangan lama-lama!” Teriak Haechan ketika Renjun sudah masuk ke dalam kamar mandi.
“Iyaa!” Balas Renjun tak ingin kalah.
Haechan tahu, beberapa hari ini suasana hati Renjun sedang tidak baik, terlihat dari si kecil huang yang kerap kali melamun atau menghindar ketika diajak ke kantin. Haechan juga tahu alasan apa yang membuat Renjun jadi seperti ini, maka dari itu Haechan memutuskan untuk menghibur sedikit kesedihan Renjun dengan mengajaknya jalan-jalan, kendati hal itu mungkin tak bisa menyembuhkan seluruh luka yang Renjun dapat sebab mencintai sosok Jeno.
Ngomong-ngomong soal Jeno, Haechan berjanji akan memukul wajah sok gantengnya suatu saat nanti, berani sekali pria brengsek sepertinya menyakiti Renjun. Tidak akan pernah Haechan maafkan!
Renjun sudah selesai bersiap, dengan langkah tak bersemangat dirinya menuruni anak tangga guna menghampiri Haechan yang kini duduk di meja makan asik mengobrol dengan sang ibu dan kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Minute of Hope ✔
Novela Juvenil[NOREN] Dia Huang Renjun, seorang yang selalu berharap suatu hari nanti entah kapan cintanya akan terbalaskan. Meskipun berulang kali harus menelan pil pahit sebuah penolakan, Renjun tak pernah sekalipun menyerah. Namun, bagaimana jika pada akhirny...