"Suatu hari, kamu akan berharap untuk bisa memutar kembali waktu yang telah berlalu."
»»--✤--««
Di luar sana, matahari telah keluar dari persembunyian menggantikan tugas sang rembulan untuk menyinari semesta.
Seorang lelaki yang masih terlelap dengan damai, perlahan bergerak disusul dengan kedua kelopak mata yang terbuka, matanya menyipit kala sinar matahari berhasil masuk ke dalam pupil mata, ia berkedip beberapa kali sebelum bergerak bangun mengingat ia punya tanggung jawab untuk pergi ke sekolah.
Samar-samar, telinganya mendengar suara gaduh dari arah luar, alisnya mengernyit heran sedang otaknya berpikir; siapa yang sedang membuat keributan di pagi buta seperti ini?
Lucas, pria bertubuh bongsor itu, menyibak selimut yang menutupi setengah tubuh, lantas membawa langkah kaki untuk keluar dari dalam kamar sebab penasaran dengan apa yang sedang terjadi di luar.
Manik mata hitam gelap milik Lucas menemukan sosok mungil yang tengah berkutat dengan alat-alat dapur. Lucas menggaruk pelipis yang sebenarnya tidak gatal sebab melihat dapur yang cukup kacau akibat ulah sang adik.
"Dek, lagi ngapain?" Tanya Lucas yang berhasil mengalihkan atensi Renjun dari penggorengan.
Alih-alih menjawab pertanyaan Lucas, Renjun malah tersenyum sambil berujar, "Hai kak, selamat pagi.."
"Lagi ngapain? Mama dimana?" Lagi, Lucas melontarkan pertanyaan yang sama sebab Renjun tak kunjung menjawab.
"Oh, aku lagi buat menu baru, semalem abis nonton tutorial di yutub.. Hehe." Ujar Renjun menjelaskan, "Kalau mama lagi ada urusan sama bibi Kim, jadi pergi duluan.." Imbuhnya dengan tangan yang sibuk memindahkan masakan yang sudah matang ke piring yang tersedia di sana.
"Oh gitu.." Lucas manggut-manggut.
"Kak Lucas buruan mandi deh, ini udah mau jam tujuh, kalau aku telat gimana? Kakak mau tanggung jawab... Buruan gih!" Ujar Renjun sambil mengembangkan pipi, membuatnya tampak begitu mengemaskan di mata Lucas.
"Iya iya, dasar bocil cerewet.." Ledek Lucas lantas melesat pergi sebelum singa dalam diri Renjun bangkit dan menerkam dirinya hidup-hidup.
"Ishh.. Aku bukan bocil!!" Teriak Renjun tak terima sedang Lucas sudah tertawa di balik pintu kamarnya mendengar protes dari sang adik.
»»--✤--«
Dia Huang Renjun, siapa yang tidak kenal dengan dirinya? Bahkan seluruh sekolah tahu betul seperti apa sosoknya yang begitu ramah dan mudah bergaul dengan orang lain. Bukan hanya itu, mereka juga mengenal Renjun sebab submisive manis ini dengan terang-terangan menyatakan cintanya pada teman sekelasnya; Lee Jeno.
Meskipun sudah ditolak berkali-kali oleh sang dominan, Renjun tidak pernah menyerah dan terus berusaha untuk membuat Jeno menerima cintanya.
Bagi Renjun, Jeno adalah tujuan akhir dari hidupnya yang harus ia dapatkan bagaimanapun caranya. Renjun tidak ingin munafik, begitu banyak laki-laki yang dekat dengan dirinya sebelum ia bertemu dengan Jeno, memberikan perhatian dan selalu menunjukkan afeksi lebih. Akan tetapi, Renjun tidak tertarik, matanya hanya tertuju pada Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Minute of Hope ✔
Genç Kurgu[NOREN] Dia Huang Renjun, seorang yang selalu berharap suatu hari nanti entah kapan cintanya akan terbalaskan. Meskipun berulang kali harus menelan pil pahit sebuah penolakan, Renjun tak pernah sekalipun menyerah. Namun, bagaimana jika pada akhirny...