🍂25

5.7K 784 100
                                    

- a m i n u t e o f h o p e -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- a m i n u t e
o f h o p e -







Genap tiga hari Renjun absen tidak mengikuti pelajaran di sekolah dengan alasan yang sama, yaitu lantaran ada acara keluarga. Pesan-pesan yang Jeno kirim tak satupun mendapatkan balasan dari si kecil Huang dan yang membuatnya bingung adalah bagaimana bisa Lucas selalu datang ke sekolah sedangkan Renjun tidak ada kabar sama sekali.

Tak bisa Jeno pungkiri jika belakangan ini pikirannya tak bisa lepas dari sosok Renjun yang sama sekali tak ada kabar.

Bukankah harusnya Jeno tidak perlu peduli atau bahkan memikirkan Renjun?

Ya, namun ada sebagian dari diri Jeno yang merasa aneh sekaligus tak rela. Setiap kali Jeno pergi bersama dengan Yuna ke tempat-tempat yang dulu juga pernah ia kunjungi dengan Renjun, bayangan Renjun selalu muncul seperti hantu dan semua kenangan yang telah ia lakukan bersama dengan Renjun berputar dalam otak seperti kaset rusak.

Jeno tidak tahu apa yang sebenarnya hati kecil inginkan, mengapa setelah berhasil menjadikan Yuna sebagai kekasih, justru Jeno merasa hampa, seolah ini tak membuat Jeno bahagia sama sekali.

Jeno melihatnya dan ketika sosok itu hampir dekat dengan gerakan cepat Jeno meraih tangan sosok tersebut, lantas dia membawanya ke halaman belakang yang lenggang.

"Lo apa-apaan sih?" Ujar soso yang Jeno trik seraya menepis kasar tangan Jeno yang menggenggam tangannya.

"Gue mau ngomong sama lo,"

"Ngomong tinggal ngomong, ngapain lo segala tarik tangan gue!"

Jeno tak punya pilihan, setidaknya dia harus tahu alasan sebenarnya kenapa Renjun tidak ada kabar dan Haechan adalah salah satu orang yang terakhir kali pergi bersama dengan Renjun, pastilah dia tahu kemana sang submisive, mengingat mereka juga berteman baik.

Meski begitu, Jeno agak sedikit ragu, "Ini soal Renjun, lo tau nggak dia kemana." Tanya Jeno setelah meyakinkan diri untuk bertanya pada Haechan.

Gelak tawa keras terdengar dai si lawan bicara, kening Jeno mengerut dengan raut yang terlihat tak suka akan reaksi yang Haechan berikan.

Haechan menyeringai kecil, "Buat apa lo tanya tentang Renjun? Emangnya sejak kapan lo peduli soal temen gue itu?" Demi tuhan, tangan Haechan sudah gatal ingin meninju wajah Jeno.

Jeno tak senang dengan jawaban Haechan, padahal dia sudah menurunkan seluruh ego hanya demi untuk bertanya pada si pria tan. "Tinggal jawab aja apa susahnya sih?"

Haechan mendengus dengan iris mata yang menyorot Jeno remeh, "Lo tuh lucu ya, Jen." Ujar Haechan dengan kedua tangan yang ia masukan ke dalam saku celana. "Tiba-tiba nanyain soal Renjun. Kenapa? Apa sekarang lo mulai merasa kehilangan?"

Jeno berdecak, sepertinya dia salah jika bertanya pada Haechan. "Gue nggak ada bilang begitu, gue cuman pengen tahu Renjun dimana, udah itu aja!" Lama-lama Jeno juga geram dengan respon yang Haechan berikan seolah merendahkan.

A Minute of Hope ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang