perjodohan 3

23 7 0
                                    

Halo?!!

Tau ceritaku dari siapa nih? Makasih udah baca ya.. aku ngerasa di hargai sama kalian yang baca.. yg gak baca mah ya gitu deh..
Ikuti terus kelanjutannya ya? Jangan pada jadi pembaca goib ya! 😠

Btw suka gak sih sama ceritaku? Aku capek pembaca sedikit. Tapi gpp seenggaknya ada yg menghargai aku.. makasih ✨😊

I need support you!

Cuman cerita yang ada di kepala terus di ke wattpad in deh 🗿
Jangan baca doang , ga sopan 😏 minimal vote Ama komen sayangkuhhhh!

Happy reading all!!

Perjodohan 3

Sekarang telah pukul setengah 10 malam. Ona buru buru berpamitan kepada orang tua ganen, karena ia takut ayahnya akan memarahinya karena pulang malam.

"M-mah pa, ona pulang dulu ya, takut nya papa ona  nyariin.." 

"yaudah, dianter sama ganen ya?" Ona dengan cepat menolaknya.

"e-enggak ona pulang sendirian aja .."

"gak baik anak gadis pulang sendirian, apalagi ini malam.."

"Iya ona, dianterin sama ganen ya?"

"Kalo gue nolak, enggak enak,yaudah deh setuju aja.." batin ona.

"Yaudah deh ..." Ona pun berdiri dan menyalami tangan kedua orang tua ganen.

" Semoga kalian bisa sampai nikah ya.." ucap mama ganen sambil melihat punggung ona dan ganen yang semakin jauh.

.

.

.

.

Brum

Brum

Ganen menyalakan mobilnya diatas rata rata. Yang membuat ona berteriak kepadanya.

"Ganen, jangan ngebutttt!!!" Ucap ona berteriak tepat di depan telinga ganen Akibat teriakannya,  ganen jadi tidak fokus dan mengerem mendadak.

Dug

Kepala mereka berdua terbentur  sangat kencang.

"Ahh, sakitt" ucap ona sambil menyentuh keningnya. Ia merasakan sesuatu yang basah ditangannya.

"Ah, kening gue  berdarah.." ucap ona sambil menyusutnya menggunakan tisu. Sementara ganen masih tetap dengan posisi yang tetap sama. Ona menoleh kearah ganen memastikan ganen , ia takut ganen pingsan. 

"G-ganen, bangun!" Ucap ona sambil menggoyang goyangkan tubuh ganen.

"Ganen, ganen bangun!" Ucap ona masih tetap menggoyang goyangkan tubuh ganen ,Ona panik setengah mati.  Bagaimana tidak, dijalan itu sudah sangat sepi oleh kendaraan, walaupun jam baru saja menunjukkan pukul 22.20 tapi di jalanan begitu sepi,Ona terus menggoyang goyangkan tubuh ganen.

"Ganen, hiks gue mohon.. bangun.." ucap ona yang memukul mukul ganen.

"Ganenn, hiks.." teriak ona.

Kemudian terdengar suara orang tertawa , Ona membulatkan matanya, ternyata yang tertawa itu ganen.

"Haha, ona, ona cuman gitu doang aja  nangis.." ona makin menaikkan suara tangisannya. Membuat ganen risih mendengarnya.

"Sstt, udah ona, jangan nangis ya.." ganen coba menenangkan, tapi tetap saja ona tidak berhenti menangis. Ganen menggelengkan kepalanya dan langsung membawa ona kepelukannya.

"Sstt, ona jangan nangis lagi ya.." ona terdiam, dan perlahan mulai nyaman dengan pelukan yang di berikan ganen.

"L-lo sih! Gue  pikir pingsan beneran ternyata cuman boongan.." ucap ona sambil memukul mukul dada bidang ganen. Ganen tertawa kecil, memang sih ganen tadi pura pura pingsan, karna dia ingin tahu apakah ona akan peduli kepadanya atau tidak.

"maafin aku ya .." ucap ganen mengelus elus punggung ona. Ona mengangguk dan melepaskan pelukan ganen.

" Jangan gitu lagi ya janji ya? " ucap ona sambil mengacungkan jari kelingking nya.

"Iya janji ona.." ganen menautkan jari kelingkingnya dan juga jari kelingking ona.

.

.

.

.

Tepat pukul 23.13 ona pun sampai dirumahnya . Ona langsung masuk ke rumahnya tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada ganen,membiarkannya begitu saja.

"Ona kenapa?" Batin ganen.

Sekarang hari Selasa. Hari sekolah ona , Seperti biasa ona sudah ada di kelasnya lebih awal daripada teman temannya.

"Hai ona.." ucap Algara sambil mencium pipi ona. Ona langsung terkejut melihat Algara yang tidak tahu dimana arah datangnya.

"Hai, by kemana aja?!" Gerutu ona sambil cemberut.

Algara mencubit pipi ona merasa gemas melihat kelakuannya. Dari luar ona emang terlihat seperti cool girl tapi sebenarnya ia sangat bucin terhadap orang yang ia sayangi atau ia cintai, hanya saja ona tidak menampakkan nya.

"Hehe, aku ada kok, cuman males aja sekolah .."ona memutarkan bola matanya.

"Dasar .." ucap ona sambil mencubit pipi Algara. Kemudian

'ceklek'

suara pintu terbuka, Siapa yang datang? Ternyata itu si mika.

Ah ona mengusap dada nya lega , Untung saja yang datang adalah si mika, coba jika ganen entah apa yang akan terjadi.

"Eh, ada Algara, kenapa Lo disini?bukannya kelas Lo di atas ya?" Tanya mika sambil mendudukkan dirinya di kursi.

"Cuman mau ketemu sama si ona aja.." mika mengangguk angguk. kemudian datang Albi disusul dengan ganen. 

Ganen tersenyum kearah ona.

"Ganen kenapa senyum ke gue , kalo si algara nyadar gimana?" Batin ona.

Ona menutup mukanya menggunakan buku , dan menyuruh Algara pergi.

"By, pergi dulu ya?"ucap ona bisik bisik.

"Kenapa emangnya?" Ona terdiam entah alasan apa yang harus ona bilang ke Algara, Tiba tiba Algara dan ganen saling bertatapan. Tatapan kebencian terlihat dari keduanya.  Ona yang melihatnya mengerutkan alisnya

"ada apa?" Tanya algara kembali .











See you next part😘

Vote

Baca

Komen sebanyak banyaknya ♥️

Sebelumnya aku mau minta maaf kalo ceritanya gak seru ya, atau gak nyambung 🙏🙏

Dukung ya bye💞

ONA..!!  (TAMAT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang