musuh

14 4 2
                                    




musuh

"seharusnya sahabat itu mendukung bukan malah nikung!"

             _Aleona Dena ananda _

Vansh datang ke UKS lagi dengan membawa beberapa cemilan dan minuman untuk ona.Tangannya dengan cepat membuka pintu, tampak ona sudah sadar dan terduduk di ranjangnya.

Tatapan ona kosong, kepalanya menunduk, dan melamun.

" Ona Lo kenapa?" Lamunan ona pun buyar, ia mengusap dadanya karna terkejut.

" Ishh, gila ya bukan ucapin salam malah langsung nanya.."

Senyum tipis muncul di bibir vansh, dan ia memberikan cemilan yang ada di tangannya.

"Nih.."

"Apa ini?" Ona membuka plastik hitam itu.

"Makanan, gue cabut ya ..."

"Eh gue ikut, gak mau gue di sini sumpek banget, sumpah.."

"Gak!Lo di sini dulu! Lo belum pulih.."

"Tapi......"

Vansh menaruh jari telunjuknya di bibir ona, menyuruh agar gadis itu tidak selalu bicara.

"Suuut, nanti kalo udah istirahat Lo ke kelas, tapi kalo sekarang jangan dulu..."

Mata mereka saling beradu pandang, mata hitam yang ona punya menatap intens cowok yang ada di hadapannya.

Pintu terbuka, menampakkan  seorang pria paruh baya yang terlihat khawatir.

Vansh menurunkan jari telunjuknya dan pergi tanpa berpamitan.

" Ayah?"

" Ona kamu gak papa?"

" Enggak, ngapain ayah ke sini?"

" Ayah cuman mau ngeliat kondisi kamu, katanya kamu pingsan jadi ayah memutuskan untuk kesini.."

"Mending ayah pulang" ketus ona, matanya sama sekali tidak melihat ke arah ayahnya, ia hanya menundukkan kepalanya.

" Mending kamu ikut ayah pulang.."

" Gak yah..."

Ona turun dari ranjang, kaki jenjangnya pergi dari ruangan UKS itu, tanpa memperdulikan orang yang ada di belakangnya.

"Ona..!!"

Gadis itu tidak perduli dirinya lebih baik pergi daripada harus berbicara dengan ayahnya,kini amarahnya sudah di ujung tanduk.




Bel istirahat berbunyi, ona memutuskan untuk ke toilet Karna dirinya ingin mencuci mukanya yang terasa kering.

" Ahhh, gila..."

Gadis itu memandangi dirinya di kaca besar yang berada di hadapannya, matanya terus melihat ke arah wajahnya, apa yang kurang darinya?

Kemudian pintu di buka dengan cara di tendang, ona membalikkan badannya menghadap sumber suara.
Ternyata mika sudah ada tepat tidak jauh darinya.

"Ada apa?" Ona ketus matanya membidik tajam mika.

"Gue mau ngomong, you and me persahabatan kita putus...!!!"

Ona bersedekap dada, mengukir senyumnya biarkanlah persahabatan mereka putus, tidak ada gunanya juga mempunyai sahabat munafik seperti mika.

Flashback

Kemarin setelah pulang dari sekolah, ketika ona sedang membereskan buku bukunya, mika datang dengan marah marah, ona tidak tahu alasannya, yang terlihat mika benar benar marah menatapnya.

" Ona..!!" Mika memukul meja ona.
Dirinya hanya acuh, tidak merespon ucapan mika karna sibuk memasukkan buku bukunya.

" Ona..!!"

" Apa?" Ketusnya.

" Gue minta Lo jauhin Algara!"

" Kan dia pacar gue mika ..."

" Enggak !dia bukan pacar lo! dia udah bilang sama gue , dia mau putusin lo.."

Aktivitas ona berhenti, kini matanya menatap mika intens.

"Maksud Lo?" Kapan Algara ngomong gitu?"

Mika mengambil ponselnya dan memberikan rekaman suara Algara , ona terkejut, dia yakin ini hanya akal akalan mika agar dirinya putus dengan Algara.

"Lo bohong kan?"

"Enggak, jalang!kalo gak percaya Lo bisa telpon dia!"

Tiba tiba kebetulan, Algara menelpon mika, mika sengaja menekan pembesar suara agar ona bisa mendengar perkataan Algara juga.

" Ada apa by?" Suara mika.

" Lo dimana? Katanya mau pulang bareng?"

Mika tersenyum matanya kini menatap ke arah ona, bahkan ona sampai cengo.

"Oh ya by, ada yang mau bicara sama kamu.."

"Siapa?"

"Algara, ini gue, Lo bener mau putusin gue? Apa alasannya?!"

Di sebrang sana Algara mengusap wajahnya kasar, dirinya seperti bingung apa yang akan dia jawab.

"Iya!!gue benci Lo ona, karna Lo banyak cowoknya, dasar jalang!!"

Algara mematikan telponnya, tubuh ona terasa sangat lemas, hingga dirinya memegangi kakinya yang terasa sudah tidak bisa berdiri lagi.

"Apa gue bilang! Lebih baik Lo jangan berharap lagi sama algara, dia udah milik gue!"

" Lo kok nikung gue mika, katanya sahabat kok nikung?!" Amarahnya membeludak.

" Gue udah bilang, persahabatan kita udah putus!!"

" Dasar jalang, banyak cowoknya di mana mana lagi, ish bitchh..!!"

Plakkk

Ona menampar pipi mika dengan keras, hingga dirinya terjatuh sampai kelantai. Sudut bibirnya berdarah.

"Maaf gue harus ngelakuin ini, itu adalah balasan untuk Lo.."

Flashback off










Segini dulu ya bye..

Vote

Komen

Author ya lagi pusing jadi segini dulu ya..

ONA..!!  (TAMAT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang