pengkhianatan: hari ke 4

15 4 2
                                    

pengkhianatan: hari ke 4

Algara membuka matanya perlahan setelah merasa ada yang menyentuh pipinya. Terlihat mika yang berdiri tepat di sampingnya.

"Pagi sayang.." ucap mika

"Iya, pagi juga.."

Hah, yang benar saja mika ? Kenapa dia berbicara begitu? Seolah olah Algara adalah miliknya. Algara mencoba untuk mengambil hp nya yang di pegang oleh mika.

"Mika, sini hp gue.."

"Ouh, i-ini.."

Algara membuka aplikasi telpon dan mencari kontak Albi.

"Albi?"

"Iya, ngapain telpon gue? "

"Lo kesini, deh tumben banget si ona belum ke sini.."

"Terus ? Apa hubungannya sama gue? Lo kangen sama dia?" Albi meledek Algara.

Bibir algara smirk.

"Enggak, yaudah kalo Lo gak mau ke sini.."

Tut .

Algara menghembuskan nafasnya, berusaha bangkit dari tidurnya, dan pergi keluar.

Ia melihat ke arah kaca besar yang menembus ruangan ona.
Tidak ada ona disana , ia mencoba lagi mencari cari ona,pandangannya menyapu bersih  setiap celah, tapi tetap ona tidak ada di sana.

" Tumben tuh, cewe genit gak ada.." Algara menggaruk keningnya.

Dan terlihatlah ona dan ayahnya yang   baru saja keluar dari ruang dokter, sambil membawa sebuah tas besar, ditambah 2 orang cewe yang membuntutinya .

Algara hanya diam di tempat melihat mereka yang semakin menjauh dari pandangannya.

" Yes, ternyata dia udah pulang, tapi kok gue jadi kesepian ya?"

Algara mengangkat bahunya dan kemudian masuk lagi ke ruangannya .

" Liat apa?"

" Itu, si ona udah pulang" jawab Algara ketus.

" Serius?"

" Hmm"

Mika tersenyum puas, akhirnya ona bisa pergi tanpa mengganggu mereka berdua.

Algara terduduk di sofa sambil meminum , teh hijau yang masih hangat .

Tiba tiba mika menghampirinya dan duduk di sebelahnya. Ia memerhatikan Algara dari semua  penjuru,  bahkan disaat sakit ketampanannya tidak memudar sedikitpun .

" Ada apa?"

Cup

Mika mendaratkan bibirnya di bibir algara, memegang leher kokoh Algara dan menjatuhkan Algara .
Algara merasakan sesak, dan mengakhiri ciuman yang dramatis itu.

"Kenapa? Kok udahan ?"

" Berhenti dan jangan lakuin itu lagi! Gue gak suka!"

Mika terdiam, jujur perkataan Algara membuatnya terpojok sekarang, algara merasa risih dengan mika.

" Ish, dasar ni bibir main nyosor aja.." batin mika sambil menepuk nepuk bibirnya.

"Ekhem.."

Mereka mencari cari arah suara, terdapat lah  Albi yang sedang menyadarkan badannya ke Lawang pintu dan tangannya terlipat di dadanya.

Panik! Menggambarkan ekspresi wajah Algara dan mika, apalagi mika yang dalang dari semuanya.

"Lo, di sana dari tadi?"

ONA..!!  (TAMAT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang