hari ke tiga‼️

11 4 1
                                    

"sebelumnya maaf kalo gak seru, dan gak nyambung.."

Minimal vote sama komen guys, bantu yuk.."  i love




hari ke tiga ‼️

           

Ona berulang kali meminta ayahnya untuk mencarikan ponsel lamanya, tapi ayahnya tetap menolak dengan tegas . Ada raut marah dari wajah ona, tapi apa yang harus dia buat?

"Pokoknya ayah mau kamu  pake yang ini, susah tau cari yang itu mah!"

" Tapi ayah... gue gak suka yang ini, yang dulu itu ada no Algara tapi sekarang gak ada!"

Tetap saja ona menyebut 'gue lo' walaupun ke ayahnya.

" Sepenting apa algara bagi anak ini?"

Arrghh

Ona menggeram kesal, melempar gelas yang sedang ia pegang.

"Yaudah, gak papa gue bisa minta no Algara sama Albi.." senyum ona merekah.

" yaudah ayah pergi dulu, kamu mau sesuatu?"

"Gak, tapi tolong biarin gue pulang kerumah .."

"Kamu masih sakit aleona..."
Ayahnya pun pergi meninggalkannya.

Ona menatap ayahnya yang langsung hilang setelah membuka pintu.

"Gue telpon Albi deh..."

Tunggu? Memangnya hp ona gak di bawa ayahnya? Oh ya, itukan baru beli..

Tutttt

Tutttt

"Angkat Dong Albi!"  Monolognya menatap pada layar ponselnya.

Sekali lagi amarah ona, sekarang suka membeludak entah apa situasi nya ataupun tempatnya, amarahnya akan membeludak jika ada yang memancingnya.

Ia menaruh hp nya di atas meja, melihat ke arah jendela tak di sangka Albi muncul menampakkan dirinya. Melambaikan tangannya dan tersenyum kearahnya.

"Woi, kalo mau masuk ya masuk aja..."

Namun Albi hanya berdiri, tidak merespon dan hanya tersenyum lebar menatapnya. Jujur ona agak takut sekarang melihat Albi yang terus tersenyum, tanpa hentinya dan juga melambaikan tangan nya.

"Ona, ikut gue yuk"

"Kemana?" Tanya ona, masih sedikit serem ama albi.

"Ke Algara"

Ona tersenyum kegirangan, ia sampai meloncat loncat saking girangnya.

" Gak usah loncat loncat , buruan keluar.."

Ona turun dari ranjangnya  dan bergegas menghampiri Albi.

"Emang si Algara kemana? Bukannya diruangan ini?" Ona menunjuk ruangan yang berada persis di sebelahnya, bahkan sejajar dengannya.

"Iya, tapi gue mau anter Lo aja..."

"Oke.."

Albi membuka pintu ruangan itu, terlihat jelas Algara sedang duduk di ranjangnya dan mika yang duduk di kursi serta memegang tangan Algara, bahkan yang lebih mengejutkan Algara berani mencium mika di bibirnya.

"Sakit" Batin ona.

Mika segera melepas genggaman tangannya dari Algara, dan bersikap seolah olah tidak terjadi apa apa.

Senyuman di bibir ona luntur, melihat begitu lancangnya mika menyentuh Algara, jelas jelas Algara miliknya!

" Eh, ona mau ketemu dia?" Mika menunjuk Algara.

ONA..!!  (TAMAT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang