Sudah hampir 3 minggu waktu terasa begitu cepat. Hari ini hari senin Hari pertama kami tryout. Aku Masih sedikit mual tapi cukup mendingan daripada minggu-minggu kemarin. Aku berharap semoga hari ini aku baik-baik saja. Kupandangi cermin Kupastikan aku harus terlihat normal. seperti biasa dengan taburan sedikit bedak dan sapuan lipstick di bibir supaya tidak terlihat pucat. Dan Kupastikan selalu membawa sweater untuk berjaga-jaga siapa tahu ada yang koment dengan perubahan badanku. Tapi kurasa tidak ada yang berubah sampai saat ini badanku normal seperti biasa. Tapi nggak papa cuma berjaga-jaga saja.
"Aku udah di depen kos kamu", Pesan dari Bentang.
"Okey, wait"
Di sepanjang Perjalanan.
"Kamu Masih mual-mual Je?"
"Mm Masih tapi mendingan dari yang kemarin-kemarin."
"Kamu yakin kuat ujiannya?"
"Aku bisaaa"
"Nanti kalo kamu kenapa-kenapa kamu hubungi aku Yaa"
"Iyya.."
Kami sudah sampai, seperti biasa aku turun jarak 15 meter sebelum gerbang sekolah. Hal ini kami lakukan Karena memang tidak ada yang tahu kami berpacaran.
"Nggak papa kamu duluan aja sayang", persilahkanku pada Bentang untuk jalan duluan ke sekolah. Hal ini selalu kami lakukan jika aku berangkat sekolah bareng. Sampai sekarang hubungan kami memang sangat rahasia. Tidak ada satupun yang tahu.
"Kalo gitu aku duluan yaa", ia kemudian pergi duluan.
~~~~
Sesampaiku di sekolah, kulihat Bentang sudah menungguku di Lobby tapi tiba-tiba Alvin nyamperin aku. Ya ampuun..
"Hai Je!"
"Hai Vin!", Sapaku balik aku harus selalu terlihat ceria meskipun keadaanku sebaliknya.
"Gimana? Siap TO hari ini?", Tanya Alvin.
"Siap doong"
"Hey wait", tiba-tiba ia berhenti melangkah dan menatapku.
"Kamu agak pucat. Kamu baik-baik aja kan?", Astagaa aku jadi agak khawatir segera kurapatkan sweater yang kupegang ke depan perutku.
"Masak?, Ng..nggaak aku baik kok Vin", jawabku sebisa mungkin mengatur emosional dan ekspresiku agar terlihat baik-baik saja.
"Beneran?", Tanyanya memastikan
"E-Mm", aku mengangguk.
"Dan kamu tumben pakai sweater juga, kamu biasanya suka yang simple-simple. Tapi meskipun gituu kamu tetap elegant dan...cantik", pernyataannya sekaligus membuat perasaanku antara khawatir dan senang.
"Hai Ben!", Alvin menyapa Bentang. Syukurlah. Bisa mengalihkan pertanyaan tentang per-sweater an tadi. Huuuh. Memang agak rumit mau jawab apa karena aku memang tidak pernah memakai sweater. Alasanku adalah Karena entah kenapa melihat orang menggunakan sweater kesannya seperti orang yang lagi sakit gejala demam gituu...
"Hai Vin!, Hai Je!. Aku boleh bergabung?", Bentang menyapa balik. Seperti biasa ia selalu sopan. Selalu meminta izin dan itu yang membuatku semakin jatuh cinta.
"Tentu saja!…", Balas Alvin
Oke sekarang aku diapit oleh dua laki-laki, dua-duanya bintang sekolah, dan sepertinya idola cewek-cewek di sekolah. Kutebak hari ini banyak haters bermunculan terutama kaum cewek Karena melihatku berjalan diapit oleh dua cowok tampan. Jujur dari segi fisik Alvin dan Bentang adalah kriteria kaum hawa. Alvin dengan mata coklat yang tajam dan style rambut ke barat-baratan entah kenapa memandang Alvin terlalu lama sepeti memandangi Jefry Nichole. Sedangkan Bentang dengan mata sipitnya yang hitam meskipun tone kulitnya agak sedikit gelap dari Alvin tapi itu memberi kesan Asian Excotic, memandangi Bentang berlama-lama seperti melihat Kenny Austin. Sumpah ia sangat mirip.
![](https://img.wattpad.com/cover/282646640-288-k93075.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJANI
Novela Juvenil"Sekarang kamu berubah" Pesan yang kuterima dipagi-pagi buta seperti ini semakin menambah beban hidupku saja . Yeah beban hidup..kupikir masalahku semakin berlomba-lomba menjejakiku Dan selalu berakhir tanpa solusi yang kurasa Tak pernah memihakku...