Sejak Hari itu kami bertemu. Pertemuan antara tukang ojek dan penumpangnya yang kehujanan. Pertemuan yang singkat tapi memorable. Sejak saat itu kupikir aku tertarik dengan si Tukang ojek. Ya Ampuun Je, kenapa kamu bisa tertarik sama tukang ojek sih?. Aku tidak tahuu. mulai saat itu aku seperti Rinjani yang hilang akal sehatnya. Entah kenapa cara dia berbicara dan menatapku membuatku tenang. Saat dia menanyai kabarku adalah moment yang paling kutunggu-tunggu setiap harinya. Aku suka saat dia menjelaskan jawaban latihan Fisika yang Masih sedikit kurang kupahami, dia sangat sabar. Dia punya kharisma bintang, Karena ia memang bintang di sekolah. Ia adalah kebanggaan sekolah. Setiap semester ia akan memborong semua penghargaan dari sekolah, mulai dari penghargaan siswa berprestasi, penghargaan pengunjung teladan perpustakaan, siswa terbaik. Ia sangat cerdas. Ia tukang ojek yang cerdas. Itulah yang membuatku semakin mencintainya. Astaga siapa yang tidak terhipnotis dengan otak cerdas.
Aku pernah membaca novel karya Stebby Julionatan berjudul 'Sekong', ia bilang "Cinta membuat siapapun akan merasa berat dan kehilangan, sepintar dan se-rasional apapun orangnya namun jika menyangkut masalah cinta ia akan menjadi bodoh dan majnun". Inilah yang terjadi padaku sekarang karena cinta aku menjadi bodoh sampai aku pada titik tertinggi dari sebuah hubungan yeah kalian pasti tahu. 'Berhubungan badan'. Sejujurnya aku jijik membahas hal-hal seperti ini, tapi mau tidak mau akan kuceritakan.
Selama kami berpacaran, kami hanya melakukannya dua kali. Ya Tuhan aku sungguh-sungguh ingin bertobat saat itu juga tapi entah kenapa ID ku jauh lebih memberontak dari super egoku. Pertama, kami melakukan itu di kosku saat kami sedang belajar bareng dan entah kenapa kami tidak bisa menahan diri. Tidak ada yang dipaksa dan tidak ada yang meminta, itu terjadi alamiah saja dan tiba-tiba kami sudah melakukannya. Awalnya kami cuma saling tatap tapi karena jarak duduk kami sangat sangat dekat, sampai akhirnya yaah begitulah. Kami sama-sama pertama kali melakukan itu. Saat itu kami sangat-sangat menyesal dan kami berjanji tidak melakukannya lagi. Tapiii itu terjadi lagi dan ini Karena kebodohanku. Saat itu ia berulang tahun. Andai aku menghadiahinya buku atau baju atau sepatu tentu hidupku tidak akan seperti sekarang ini. Kali kedua kami melakukannya di kosku lagi. Aku berencana memberikan surprise dengan berpura-pura sakit. Surprise berhasil dan seperti itulah...mohon maaf Tuhan. Aku menangis, ada perasaan menyesal setelah melakukannya.
"Maafin aku ya Je", Ia bilang ia akan bertanggungjawab kalau terjadi apa-apa. Bodohnya kami tidak memikirkan untuk menggunakan alat kontrasepsi dan sejenisnya karena kami tak pernah berencana atau terpikirkan untuk melakukan hal seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi..nasi sudah jadi bubur. Buktinya sekarang kami sudah punya Savana. yeah meskipun hari-hari kami lebih banyak sulitnya daripada senangnya. Intinya menikah muda tanpa kesiapan apapun itu berat. Apalagi menikah yang dipaksakan Karena kasus MBA sepertiku ini. Ada banyak hal yang harus ditanggung. Mulai dari beban moril artinya seseorang harus siap dengan cemoohan tetangga, sahabat orang tua, kerabat. Belum lagi Beban materil, anak, diusir orang tua, beban pasangan tentu kalau pasangannya masih labil dan masih banyak lagi. Aku hanya pengen bilang mendingan nggak usah deh melakukan itu!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJANI
Ficção Adolescente"Sekarang kamu berubah" Pesan yang kuterima dipagi-pagi buta seperti ini semakin menambah beban hidupku saja . Yeah beban hidup..kupikir masalahku semakin berlomba-lomba menjejakiku Dan selalu berakhir tanpa solusi yang kurasa Tak pernah memihakku...