18 Januari 2013
Sore itu aku sedang mengikuti perayaan acara ulang tahun teman SMP ku Risti yang dirayakan di Cafe daerah RWM City. Kebetulan kali ini Alvin Tak bisa bergabung bersama kami Karena Ia harus ke rumah sakit menunggu kakeknya yang sedang dirawat. Jadi kali ini aku pergi sendiri tanpa Alvin. Maafin aku Yaa belum bisa nemenin kamu kali ini katanya. Padahal aku tak pernah memintanya untuk terus menemaniku. Aduuh Alvin..kenapa kamu harus sampai minta maaf seperti ini sih.
Cuaca kali ini lebih panas dari hari-hari biasanya.
"Sepertinya akan turun hujan", sambil melirik jam tanganku yang menunjukkan kalo Hari sudah semakin sore. "Aku harus segera pulang, sebelum hujan"
Aku segera mengaktifkan smartphone ku kemudian membuka aplikasi ojek online Nomor satu di Indonesia. "Order now". Setelah menunggu beberapa menit
"Mbaak Rinjani?", Tukang ojeknya tiba.
"Iya mas", kulirik mas ojeknya. Dalam hatiku "Kayaknya aku pernah lihat ini masnya deh", aku menerka nerka dalam pikiranku. "Tapi dimana ya?"
"Mbak, ini agak gerimis..Mbak mau berhenti dulu untuk pake jas hujan?"
"Ooo Iya boleh mas"
Otakku Masih menebak-nebak kalo aku pernah lihat orang ini.
Kulihat ia membuka jok motornya untuk mengambil jas hujan Dan aku sedikit tersentak saat kulihat ada baju putih disana yang terlipat Dan menunjukkan logo sekolah yang sama denganku.
"Seragam sekolah?", Dan ternyata benar saja ia saat ini sedang menggunakan celana sekolah Abu-abu tapi bajunya ia lepas Dan ia ganti dengan hem garis-garis khas anak muda.
"Ini Mbak ", ia memberikanku jas hujannya. Aku kemudian memasangnya Dan kami langsung melanjutkan perjalanan.
Di perjalanan aku Masih menebak-nebak kalo aku pernah melihat orang ini. Setelah beberapa menit perjalanan Akhirnya sampai juga kami di kosanku. Aku kemudian turun. Dan masnya tiba-tiba membuka helmnya! Dan betul saja sekarang aku tahu dia,..masnya,,dia Ketua forum angkatan perkumpulan siswa berprestasi di sekolah kami!
"Ini ya mas", kusodorkan uang Dua puluh ribuan.
"Makasih ya Mbak", ia tersenyum
"Iya mas sama-sama, nggak mampir dulu mas ini ujannya mau deres loo", aku menawarkannya untuk berteduh Karena sepertinya akan hujan lebat.
"Nggak us.."
"Jgeerrrr", belum selesai ia berbicara suara petir menggelegar membuat kami cukup kaget. Dan dalam hitungan detik hujan mulai membasahi tanah. Dan akhirnya ia menepi di teras kosanku."Mari masuk mas", kuajak ia masuk ke dalam Karena aku tak cukup tega meninggalkan ia sendiri diluar kedinginan ditambah petir yang menggelegar.
"Nggak usah Mbak, Saya disini Aja"
Aku tidak bisa memaksa tapi disisi lain aku begitu kasihan melihatnya yang mulai menggigil kedinginan. Akupun masuk kedalam. Di dalam aku perhatikan ia yang mulai memeluk hemnya yang ia buka tentunya Masih dengan menggunakan kaos dalaman berwarna putih. Hujan semakin deras Dan kali ini dibarengi dengan angin sampai-sampai hujannya menyapu teras kosanku Dan ia semakin basah diguyur hujan. Akhirnya aku keluar Dan menawarkannya lagi untuk masuk.
"Beneran masnya mau disitu ajaa?", Aku mengencangkan suaraku Karena suara hujan sangat besar.
"Nggak papa ya Mbak?"
"Nggak papa mas, soalnya hujannya makin gede tuuh, kasian masnya"
Akhirnya ia mengiyakan untuk masuk. pakainnya sudah basah kuyup.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJANI
Roman pour Adolescents"Sekarang kamu berubah" Pesan yang kuterima dipagi-pagi buta seperti ini semakin menambah beban hidupku saja . Yeah beban hidup..kupikir masalahku semakin berlomba-lomba menjejakiku Dan selalu berakhir tanpa solusi yang kurasa Tak pernah memihakku...