Tiga Puluh Dua

7K 253 1
                                    

Dari penjelasan Damian dan dugaan Samuel, Jacob bisa menarik kesimpulan. Benar kalau Rabecca diculik akan tetapi, dia tidak dapat menebak siapa dalang dari hilangnya Rabecca.

"Apa kamu punya musuh?" Damian menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Jacob. "Mantan yang menyimpan dendam atau ada wanita lain yang sedang mengejarmu?" Lagi Damian hanya menggeleng karena sepengetahuannya tidak ada wanita yang secara terang-terangan mendekati dirinya dan untuk mantannya. Entahlah tapi dia tidak pernah lagi berhubungan dengan wanita penghianat itu sejak hari perselingkuhan itu ia ketahui.

"Ck, tidak bisa diandalkan!" Jacob mengambil ponselnya yang terselip di saku celananya. Lalu menghubungi seeorang.

"Saya punya tugas penting untukmu," kata Jacob begitu trhibung dengan orang itu.

"Berapa lama waktu yang saya punya, Tuan?" tanya pria yang berada di seberang sana.

"Paling lama dua hari jika ketemu dalam waktu yang singkat bayaran kamu tiga kali lipat dari biasanya." 

"Wah, sepertinya dia orang yang sangat penting," goda pria itu dari sebrang sana.

"Dia menantu saya, dan saya harap kamu menemukannya dalam keadaan baik-baik saja." setelah itu Jacob memutus panggilan lalu menatap Damian dengan tatapan jengkel. 

Sementara Damian tersenyum dalam hati, inilah tujuannya memberitahukan kebenarannya pada Jacob. Bukannya dia tidak mampu untuk mencari Rabecca namun, papanya itu punya seorang informan yang kinerjanya tidak bisa diragukan. Dan semakin banyak orang yang mencari Rabecca maka semakin cepat gadis itu ditemukan.

"Sam, suruh orangmu bergeak cepat." Perintah Damian setelah Jacob meninggakan ruangan Damian. Samuel mengangguk pasti, ia bahkan menambah jumlah orang untuk mencari keberadaan Rabecca.

Damian juga tidak tinggal diam, ia memantau laptopnya dan berusaha mencari kamera pengintai di setiap sudut jalan yang mereka lewati kemarin. Namun, sepertinya orang yang menculik Rabecca sangatlah cerdik mereka sengaja membuat kecelakaan di jalan yang tidak ada kamera pengintai.

Sial!

Damian kembali mengutak-atik laptopnya, disini Damian mengeluarkan seluruh kemampuannya membobol dan meng-hack cctv. Lama Damian berkutat dengan laptopnya hingga dering ponselnya terdengar mengganggu aktivitasnya.

"Iya, Pa." Damian menjawab telepon dari sang papa.

"Papa dapat informasi dari orang suruhan papa. Lihat pesan yang papa kirim." Jacob mengirim video yang berisi beberapa mobil yang sedang membelah jalanan kota yang tidak begitu padat lalu sebuah mobil hitam yang menurut Damian mencurigakan. Mobil itu mengikutinya dari kantor hingga restoran tempat Damian dan Rabecca makan malam.

"Sial!" Damian mengumpat  keras, bagaimana bisa dia tidak menyadari hal ini. Biasanya instingnya dapat mengetahui situasi berbahaya dengan cepat namun, kali ini ia kecolongan.

Mata Damian bergerak memantau mobil yang terus mengikuti mobilnya dan pada sebuah momen Damian menjeda video lalu memperbesar gambar pada layar laptopnya hingga ia dapat melihat dengan jelas siapa yang berada di balik kemudi serta satu orang wanita yang ada di kursi penumpang yang tidak lain adalah Sella dan Demon. 

Damian mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak mengenali dua orang yang ada di dalamnya. "Apa mungkin Rabecca mengenal mereka?" tanya Damian pada dirinya sendiri. Damian coba memperbesar kembali foto Demon, ia merasa familiar dengan pria itu kemudian Damian coba menggali ingatan diamana ia pernah bertemu dengan Demon.

Damian payah dalam mengingat orang apa lagi orang yang tidak terlalu penting untuk dirinya. Karena tidak dapat mengingat dimana dia pernah bertemu dengan Demon, Damian akhirnya meminta Samuel untuk mencari tau sosok pria itu.

"Bagaimana kau sudah menemukan siapa orang itu?" tanya Damian setelah menunggu satu jam selepas mengirim foto Demon pada Samuel.

"Sudah, pria itu merupakan pemilik perusahaan D'BEST DEAL." Perusahaan Demon bergerak di bidang properti dan juga jasa promosi. Karena itu tidak jarang foto Sella ada di papan bilboard dan televisi sebagai seorang model yang mempromosikan berbagai produk.

"Apa kita pernah memiliki masalah dengannya?" Damian merasa tidak pernah memiliki masalah dengan pria itu namun, tetap saja dia menduga memiliki masalah dengan Demon hingga pria itu berniat melukai dirinya lewat Rabecca.

"Kita bahkan tidak pernah berhubungan dengan pria itu, dan juga kita tidak pernah memakai jasa wanita ini untuk mempromosikan produk kita." Jelas Samuel dengan cepat seraya memberi beberapa data Demon dan Sella pada Damian.

Orang suruhan Jacob bekerja dengan cepat mereka bahkan sudah menemukan data pribadi Demon secara lengkap dan di berikan pada Samuel juga Jacob.

"Dan penemuan terbaru kami tentang Rabecca," Samuel memberi data Rabecca pada Damian, "Wanita yang menculik Rabecca sepertinya punya hubungan keluarga." Tambah Samuel.

Damian membuka data Rabecca lebih dulu, ia tidak begitu tertarik dengan data Demon. Rabecca lebih penting untuk dirinya dibandingkan orang lain.

Rabecca di besarkan di panti asuhan hingga umurnya tiga tahun lalu keluarga Winandera mengadopsi Rabecca dan tinggal bersama keluarga itu hingga tamat SMA. Setelah itu Rabecca tidak pernah lagi mengunjungi rumah keluarga yang pernah mengadopsinya itu dan Damian tidak tau masalah apa yang terjadi hingga Rabecca tidak lagi tinggal di rumah keluarga yang mengadopsinya itu.

"Apa kau sudah tau dimana mereka menyembunyikan Rabecca?" Damian ingin mengetahui keadaan Rabecca pasca kecelakaan. Rasa khawatirnya sudah menggerogoti hatinya sejak kehilangan Rabecca.

"Pak Jacob, meminta untuk menangani kasus ini sendiri. Dan memintamu untuk beristirahat penuh agar cepat pulih." Bukan tanpa maksud Jacob melakukan hal itu, ini dia lakukan agar Damian cepat pulih lalu segera melangsungkan pernikahan setelah Rabecca di temukan. Dan setelah itu Rabecca juga akan ada yang menjaganya bukan seperti sebelumnya.

"Tapi aku butuh tau keadaan Rabecca," Damian tidak keberatan jika Papanya mengambil alih kasus ini yang terpenting baginya adalah keadaan Rabecca. Jika di bandingkan dengan dirinya Jacob lebih mahir dalam hal ini selain mantan ketua gangster Jacob juga dulunya punya banyak relasi di dunia gelap.

Jadi Damian lebih bisa mengharapkan Jacob daripada kemampuanya dan hidupnya yang lurus-lurus saja. Yang mengikuti jejak Jacob adalah Darius dan itupun tanpa sepengetahuan orang-orang terdekatnya.

"Sam, aku akan menghendel semua urusan perusahaan, jadi kamu ikut anggota Papa untuk mencaritau keadaan Rabecca." Samuel mengangguk setuju dan setelah itu Ia keluar dan meninggalkan Damian. Untuk beberapa hari kedepan Samuel bisa bebas dari urusan kantor dia setidaknya dia tidak akan bertemu dengan orang-orang kaku yang membuat tubuh serta otaknya bekerja dengan keras.

Bersambung...




Perfect SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang