Tiga Puluh Enam

7.6K 296 1
                                    

"Halo, Tuan. Saya sudah menemukan adik anda." Kata Roland ketika panggilan terhubung.

"Saya akan segera ke sana," jawab Helios dari seberang. Lalu panggilan diputus dan tidak berapa lama kemudian Helios sampai di tempat Roland. Sella di ikat pada sebuah kursi begitupun dengan Demon.

Helios masuk ke dalam rumah Demon dengan Roland yang langsung membuka gerbang agar Helios bisa sampai tanpa hambatan. 

"Helios, kamu di sini?" Sella berbinar saat melihat kedatangan pria tampan yang sudah lama menjadi teman tidurnya. Harapan untuk bebas dan membalas dendam pada Rabecca kembali tumbuh dengan cepat. "Ayo cepat lepaskan aku dan beri pria bodoh itu pelajaran. Dia memberiku banyak penderitaan." Kata Sella tidak sabaran, dia melempar tatapan meremehkan pada Roland dan orang-orang yang mengikatnya dikursi. Hatinya menggebu ingin memberi balasan pada orang-orang yang sudah memberinya luka fisik terlebih Jacob—pria tua yang sombong itu, Sella pasti akan menghancurkan keluarganya.

Helios tersenyum kemudian melepaskan ikatan Sella. "Aku benar-benar akan membalas semua kebaikan kamu." Sella menatap Helios dengan tatapan hangat. Detik berikutnya tatapannya berubah menjadi tatapan marah, ia melihat satu-persatu para pria bertubuh tegap layaknya prajurit yang terlatih itu.

Sella ingin semua pria itu merasakan luka yang sama dengan dirinya namun, sayangnya saat ini dia tidak punya tenaga yang lebih. Kalaupun dia memaksa untuk mengajar orang-orang itu yang ada dirinya lah yang kembali merasakan sakit. Akan tetapi bukankah dirinya punya Helios di sampingnya saat ini dan dia akan meminta Helios saja yang menghajar orang itu satu-persatu.

"Helios, Mereka memberi banyak luka di tubuhku." Sella menatap Helios dengan tatapan sayu. "Bisakah kamu membalas mereka untukku?" tanya Sella dan kali ini ia menatap Helois dengan tatapan memohon berharap Helios mau mengabulkan permintaannya.

Namun, sayangnya pria itu tidak bergeming dari tempatnya bahkan tatapannya kini berbeda dari yang dulu yang sering dia lihat. Dimana Sella sering melihat tatapan lapar Helios akan dirinya, tatapan memuja dan tatapan menginginkan dirinya.

"Helios, ada apa?" Sella melihat perubahan pada Helios. Sejak sampai di tempat itu Helios tidak sedikitpun mengeluarkan suara hanya senyum kecil dan tatapan kosong yang ia lihat saat pertama kali pandangan mereka berbertemu. Sella merasa bahwa pria itu sekarang bukan lagi Helios yang ia kenal, ada sebuah rahasia besar yang tersembunyi dibalik tatapan Helios.

"Bagaimana perasaamu?" tanya Helios dengan suara datar namun, anehnya Sella dapat melihat kilau amarah pada netra hitam legam milik Helios.

"Aku baik-baik saja, hanya sedikit luka dan mungkin akan pulih dalam beberapa hari kedepan jadi kamu tidak perlu khawatir." Sella berpikir kalau Helios pasti mengkhawatirkan dirinya dan kilatan marah yang dia lihat tadi pasti untuk orang-orang yang sudah berani menyakitinya. Sella berusaha tenang dengan memikirkan hal yang positif.

Selama berhubungan dengan Helios, Sella selalu dimanja dan semua kainginannya Helios turuti. Dan dari semua pria yang pernah tidur dengan Sella, Helios adalah pria yang yang memperlakukan dirinya dengan baik. Sella mengira kalau Helios pasti sudah jatuh hati pada dirinya dan kali ini dia akan melakukan apa saja demi membuat Helios menjadi miliknya. 

Helios adalah putra sulung dari pemilik rumah sakit ternama dan terbesar di ibu kota dan dia digadang-gadang menjadi dokter terbaik saat ini, bukan hanya itu Helios kini memiliki rumah sakit sendiri luar negeri dan mulai menetap disana sejak beberapa bulan lalu. 

Dan jika Sella berhasil menikah dengan Helios dia pasti bisa mengalahkan Rabecca yang merupakan calon menantu keluarga O'Ryan. 

"Bagaimana rasanya menyiksa Rabecca?" tanya Helios dengan tiba-tiba hingga lamunan Sella menghilang begitu saja dari pikirannya.

Perfect SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang