Empat Puluh Tujuh

7K 220 0
                                    

Rabecca membawa kakinya untuk masuk ke sebuah mansion yang katanya milik keluarga Axton. Rabecca memperhatikan isi dari mansion itu dan menurutnya tidak ada yang istimewa karena kebanyakan rumah orang kaya isi rumah mereka adalah barang-barang mewah begitu juga dengan mansion keluarga Damian, jadi dia tidak terlalu terkejut saat memasuki rumah besar itu.

"Bagaimana, nak? apa kamu suka tinggal di sini?" Tanya Anne berharap Rabecca akan menyukai rumah besarnya itu.

"Aku akan memberi pendapatku setelah tinggal dua sampai tiga hari mungkin, Mom." Rabecca tentunya tidak akan langsung mengatakan suka atau tidak suka karena ia baru pertama kali menginjakan kakinya di rumah besar milik keluarganya itu.

Anne menganggukan kepalanya, nyatanya putri kecilnya itu memiliki sifat dan pemikiran yang sama seperti suaminya. Hedrick —suaminya memiliki pemikiran yang luas dan tidak asal mengambil keputusan. 

"Ayo kita berkeliling dulu," ajak Anne pada Rabecca dan di setujui oleh Rabecca. 

Anne memperkenalkan Rabecca pada setiap pekerja rumahnya sebagai putrinya. Mereka berdua menghabiskan hampir satu jam untuk mengelilingi sebagian dari rumah besar dan mewah itu.

Setelah berkeliling Anne mengajak Rabecca duduk di ruang tamu untuk minum teh bersama dan kebetulan Helios juga baru sampai, melihat dua wanita yang ia sayangi itu tengah meminum teh bersama di juga meminta untuk dibuatkan teh. Alasan Helios baru sampai karena dia ikut memindahkan barang-barang Rabecca dan setelah semuanya selesai barulah dia kembali ke rumah.

"Apa setelah ini kamu akan berhenti bekerja?" Helios memiliki rencana untuk memisahkan Rabecca dari Damian jadi dia harus memastikan Rabecca untuk berhenti dari pekerjaanya.

Rabecca menggelengkan kepalanya meski dia sudah bertemu dengan keluarga kandung yang ternyata juga merupakan orang terpandang, Rabecca sama sekali tidak memiliki niat untuk berhenti bekerja. Perusahaan yang saat ini di pimpin Damian itu memiliki banyak kenangan yang sulit dia tinggalkan. 

"Aku tidak berniat untuk berhenti bekerja, Kak." Perusahaan Damian adalah tempat kerja yang paling berkesan bagi Rabecca yang sudah mencoba berbagai macam pekerjaan semenjak dia memasuki bangku kuliah. Mulai dari pelayan kafe, restoran hingga pernah menjadi pelayan di bar, selain itu Rabecca juga pernah menjadi buruh pabrik. Dan dari itu semua di perusahaan Damian lah dia diperlakukan layaknya manusia, dia dihargai dan kerja kerasnya diapresiasi oleh Jacob yang kala itu menjadi atasannya.

"Aku dan Daddy bisa memberi apa saja yang kamu mau, Ca. Jadi sudah saatnya kamu berhenti dari pekerjaan kamu dan menikmati masa muda. Kamu bisa berbelanja sepuasnya juga bisa bepergian kemanapun yang kamu mau." Helios berharap Rabecca berubah pikiran namun, tanpa disangka Rabecca tetap pada pendiriannya.

"Aku akan tetap bekerja karena aku tidak suka menjadi pengangguran." Anne tersenyum mendengar penuturan Rabecca.

"Bekerja sudah menjadi kebiasaan Rabecca, Lio. Sama seperti kamu yang suka bekerja dan bermain wanita." Anne mengerti jika Rabecca sudah bekerja keras saat masih sangat muda jadi jika dia diminta berhenti bekerja secara tiba-tiba pasti nantinya Rabecca merasa ada yang hilang dari dirinya. Sama seperti dirinya dulu yang berhenti bekerja setelah pernikahannya dengan Hendrick.

"Tapi, Mom. Helios ingin Rabecca menikmati waktunya sebelum —mungkin sebelum menikah." Helios mengatakan menikah dengan setengah hati. Karena jujur Helios tidak ingin memiliki ipar seperti Damian yang sangat menyebalkan.

"Bahkan setelah menikah aku masih ingin bekerja, Kak. Aku tidak mau menjadi ibu rumah tangga yang hanya akan menunggu suaminya pulang." Sebenarnya tidak masalah bagi Rabecca hanya menjadi ibu rumah tangga yang menunggu suaminya pulang kerja lalu menyiapkan makan malam dan sebagainya kalau kalau suaminya benaran Damian. Akan tetapi bagaimana jika dirinya dan Damian tidak berjodoh dan dia mendapatkan jodoh yang keuangannya menengah kebawah? tentu dirinya juga akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka bukan?

Meski Rabecca selalu berdoa dan berharap mendapat suami kaya raya akan tetapi, jodoh tetap di tangan Tuhan. Rencananya bukanlah rencana Tuhan, Tuhan memiliki jalan sendiri pada setiap makhluk ciptaanya. Itulah yang Rabecca pikirkan akhir-akhir ini namun, dia tetap berharap pada sang kuasa agar di berikan yang terbaik.

Helios tidak lagi mencoba menyuruh Rabecca berhenti bekerja namun, dia tidak akan menyerah dengan mudah untuk menjauhkan Rabecca dari Damian. Dia masih memiliki banyak cara untuk membuat Rabecca jauh dari Damian.

***

Rabecca tengah berbaring di ranjang dengan mata tertuju pada langit-langit kamarnya. Hidupnya berubah drastis setelah bertemu dengan keluarga kandungnya dan yang paling mencolok adalah hubungannya dengan Damian.

Rabecca berharap bahwa kebahagiaan yang tengah dia rasakan ini bukanlah kebahagiaan semu yang akan hilang dalam sekejap. "Semoga saja ini akan bertahan lama," gumam Rabecca seraya menerawang jauh kedalam bayangannya saat masih berjuang dengan keras untuk bertahan hidup.

Dering ponsel Rabecca membuyarkan lamunannya dan setelah melihat id sang penelepon, Rabecca tersenyum lalu mengambil posisi duduk setelahnya menjawab telepon yang terdengar tidak sabaran.

"Halo," sapa Rabecca dengan suara riang.

"Kamu dimana? aku di rumah kamu namun, tidak menemukanmu di sini dan juga ada orang yang mengatakan kalau kamu sudah pindah, apa itu benar?" Damian berharap tinggal satu rumah dengan Rabecca namun, entah mengapa dia merasa seolah akan jauh dari wanitanya itu.

"Mari bertemu, aku akan menceritakan semuanya sama kamu." Rabecca berusaha mengilangkan panggilan 'pak' yang tersemat di depan nama Damian.

"Datang ke apartemen, aku akan memesankan makan malam kita." Tentu saja Damian punya rencana lain selain makan malam. Semoga saja rencananya tidak terhalang apapun dan hubungannya dengann Rabecca akan semakin dekat.

Damian sudah seperti anak remaja yang baru mengenal cinta dan dia ingin selalu berdekatan dengan Rabecca bahkan tidak ingin berpisah sedikitpun.

"Baiklah." Ucapan Rabecca mengakhiri sambungan telepon. Dan dia pun bergegas membersihkan diri dan berganti pakaian untuk menemui sang pujaan hati.

"Kamu mau kemana, Sayang?" tanya Anne yang melihat Rabecca turun dari kamarnya dengan sedikit terburu-buru.

Rabecca tersenyum mendapati Anne yang sedang duduk bersantai di temani Helios. Ah, rasanya bahagia bila ada yang peduli dengan dirinya. Pertanyaan sepele memang namun, inilah yang Rabecca sukai dari keluarga lengkap.

"Mom, aku ijin keluar sebentar iya," Rabecca mendekati Anne.

"Memangnya kamu mau kemana?" tanya Helios yang juga ingin tau kemana Rabecca akan pergi dan jika akan bertemu dengan Damian tentu saja dia harus ikut.

"Aku mau bertemu teman," jawab Rabecca saat merasa tatapan Helios seolah menyelidik.

"Biar aku antar," Helios berdiri dari duduknya lalu merai kunci mobilnya. "Ayo." lanjut Helios seraya berjalan mendahului Rabecca.

"Bolehkah aku pergi sendiri saja?" Helios menghentikan langkahnya saat mendengar pertanyaan Rabecca dan Helios menjadi curiga kalau sebenarnya wanita itu mau bertemu dengan Damian.

"Lio—" Anne memanggil Helios lalu menganggukan kepalanya pertanda untuk membiarkan Rabecca pergi sendiri. "Ingat untuk mengabari jika kamu dalam masalah." tambah Anne memberi kepercayaan penuh pada Rabecca.

"Baik, Mom. Terima kasih." Rabecca lalu mengambil tangan kanan Anne lalu menciumnya, "Aku pergi dulu," katanya seraya berjalan menjauhi Anne dan Helios.

"Mom, kenapa melarangku untuk mengantar Rabecca?" tanya Helios nada suaranya terdengar tidak enak di telinga Anne.

"Mommy tau apa yang ada di kepalamu itu, Helios. Jangan coba membuat Rabecca tidak nyaman dengan tinggal di sini. Lagian Mommy yakin kalau Rabecca bisa membedakan mana yang baik dan buruk." 

"Beri dia kepercayaan dan jangan coba untuk mengengkangnya!" Anne tentunya lebih paham cara mendidik anaknya dan sekali lihat saja Anne tau jika Rabecca orang yang tidak suka dikekang dan di perintah. Dan dia berharap Helios juga bisa melakukan hal yang sama dengan apa yang dia lakukan.


—————




Perfect SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang