Jika kalian menyangka bahwa setelah perjalanan panjang menuju puncak prau membuat keduanya semakin dekat, maka Kalian salah besar! Sudah seminggu berlalu namun apa kalian tau? Dirga sama sekali tidak menampakan dirinya dihadapan Janeta.
Janeta tidak munafik, entah kenapa setiap harinya ia selalu menunggu hadirnya laki-laki itu, setiap kali pelajaran dimulai ia selalu melirik kearah kaca jendela nya berharap laki-laki itu mendatanginya atau sekedar melewati kelasnya.
Seperti sekarang, bel istirahat telah berbunyi, ia hanya melamun menatap kaca kelasnya. "Hehh!!!" Ujar Kian menepuk pundak Janeta yang sontak membuatnya terkejut. "Kenapa sih lo? Mau ke kantin ga?" Tanya Kian yang langsung diangguki Janeta.
Mereka berdua kini berjalan beriringan menuju kantin yang terletak tak jauh dari lokasi mereka, suasana kantin siang ini sangat ramai, namunnya teman Kian sudah lebih dahulu sampai mau tidak mau pun Janeta akhirnya ikut bergabung.
"Mau makan apa? Biar gue pesenin sekalian." Tanya Jisel, teman Kian sambil tersenyum.
"Gue nasgor aja Ji, sama teh ya, yang dingin!" Jawab Kian yang langsung diangguki Jisel. "Kalo Jane mau apa?" Tanya Jisel mengalihkan pandangannya pada Janeta yang menatapnya kikuk.
"Gapapa Jisel, gue pesen sendiri aja." Ujar Janeta tidak enak. "Yaampun.. Santai aja Jane, yuk sekalian aja biar ga panjang ngantri nya!" Seru Jisel ramah, membuat perasaan Janeta tidak enak saja. "Gue... samain aja sama Kian, makasih ya.." Jawab Janeta.
Setelah selesai mencatat pesanan teman-temannya, Jisel berjalan menuju kearah stan makanan seorang diri.
Sedangkan Janeta? Lagi-lagi kini Janeta hanya terdiam kikuk saat Kian tengah asik mengobrol dengan Mawar tanpa melibatkan dirinya.
Suatu pemikiran tiba-tiba ada di otaknya, Janeta kini mengadahkan pandangannya kesekeliling Kantin mencari seseorang yang beberapa hari ini membuatnya bimbang, Tapi nihil! Ia tidak menemukannya.
"Ehh... Apa gue aja ya Ki yang jarang banget sekarang liat Kak Dirga di sekolah?" Ucapan Mawar sontak mengalihkan atensi Janeta. "Bukan lo doang sih... Gue juga ampir ga liat dia seminggu ini." Balas Kian menghela nafasnya pelan.
Janeta bergerak gelisah, kini ia mengeluarkan handphone yang berada di sakunya, menyibukan dirinya sendiri, tentunya agar tidak terlihat menguping.
"Kemana ya?? Padahal gue kangen banget cuci mata! Setidaknya walaupun gue gabisa sentuh tuh otot keker, minimal bisa liat lah..." Jawab Mawar yang langsung dibalas tawaan keras oleh Kian. "Hahaha.... Ngeband kali?!" Jawab Kian asal.
Tanpa mereka sadari wajah Janeta kini tengah bersemu merah, mengingat saat itu ia digendong Dirga bahkan dipeluk? Memang rasanya sangat nyaman. Eh?
"Tuhh... Coba aja sama Kak Lio sama-sama ganteng kan??" Kian kini mengarahkan jarinya menunjuk sosok laki-laki yang kini tengah berbincang tak jauh dari mereka. "Ehh... Jangan deh! Kak Lio kan punya Jane ya gak?! Hahahah...." Sontak Janeta menolehkan kepalanya, membulatkan bola matanya terkejut bercampur kesal menatap Kian.
Mawar kini mengalihakan pandangannya kearah Janeta yang kini tengah mencubit pelan Kian. "Ohh yaa??? Jane suka sama Kak Lio?" Tanya Mawar dengan tatapan tidak percaya. "Hmmm... Santai aja Jane, Si Kak Lio itu gampang banget buat dapetinnya." Janeta menghentikan cubitan tangannya dari Kian menatap Mawar bingung.
"Nanti juga ngerti!"
Belum sempat Janeta bertanya, kini Jisel dengan satu pelayan kantin disampingnya kini sudah membawa makanan yang mereka pesan.
![](https://img.wattpad.com/cover/318282114-288-k475660.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Janeta
Teen FictionJaneta Anggraini adalah perempuan yang tidak jelek tapi juga tidak cantik, Janeta juga bukan orang yang pintar, ia hanyalah murid biasa yang mungkin teman satu sekolahnya pun tidak akan kenal padanya. Janeta mempunyai impian untuk menjadi pacar Lio...