Janeta menampilkan senyuman lebarnya kala band kesayangannya kini tampil membawakan lagu yang ia sangat sukai.
Maliq & D'Essentials, betapa beruntungnya Janeta ketika sekolahnya memutuskan untuk mengundang band kesukaannya pada pensi kali ini.
Senja teduh pelita, memberikan suasana malam ini terasa sangat tenang, Janeta tersenyum lebar sambil memegang kamera yang dikalungkan di lehernya, sesekali bersenandung menyanyikan lirik lagu itu.
Sebagai tim dokumentasi sesekali ia memotret penampilan band kesayangannya itu, ia juga memotret suasana penonton yang tengah menikmatinya.
"Dunia...di kala senja teduh pelita.." Senandung Janeta sambil menggerak gerakan kaki nya kekiri dan kanan.
Tanpa ia sadari ada sosok laki-laki berjaket hitam dan memakai masker hitam kini berada tepat dibelakang Janeta, tersenyum kecil melihat tingkah Janeta yang tengah kegirangan.
Laki-laki tersebut menggigit bibirnya gemas melihat Janeta yang kini tengah melompat lompatkan kakinya.
Tanpa Janeta sadari, laki-laki tersebut mulai mendekat kesebelahnya. bahu mereka saling bersentuhan. laki laki tersebut menahan senyumnya salah tingkah.
Suasana malam ini semakin ramai, Demua orang mulai bergerombol mendekati panggung untuk melihat penampilan dari band yang mereka sukai. tanpa sengaja Janeta tersenggol oleh seseorang menuju kearah laki-laki tersebut, dengan cekatan laki-laki itu menahan tangan Janeta.
"Ehh??? maaf maaf..." Janeta dengan sigap kembali membenarkan posisi nya, sambil mengecek kearah kameranya.
Laki-laki tersebut berdehem gugup. "Gapapa." Jawab nya dengan suara berat.
Janeta mendongakan kepalanya melirik laki-laki tersebut,mengerutkan keningnya mangamati, ia seperti pernah melihat laki-laki tersebut.
Laki-laki itu mengacak rambutnya salah tingkah. "Hm... boleh fotoin gue?" Tanya laki-laki tersebut.
Janeta menatapnya geli. 'gila narsis banget nih orang' Janeta mengarahkan kameranya kearah laki-laki tersebut, yang terlihat salah tingkah.
"Udah?" Ujar Janeta ragu.
"O-oke... Sekali lagi boleh?" Tanya laki-laki tersebut gugup.
Janeta menganggukan kepalanya. rasanya ingin terkekeh geli, melihat penampilan laki-laki itu yang terkesan nakal tapi ternyata gugup.
"Sama lo tapi."
"Hahhh???"
Janeta membulatkan bola matanya terkejut. "Maksudnya?"
"Ckk!! Gajadi!" Decak laki-laki tersebut.
"Bentar lagi gue tampil, fotoin gue! senyum kaya tadi juga biar gue semangat." Akhirnya senyuman laki-laki tersebut mengembang, ia mengelus rambut Janeta yang terlihat terkejut, lalu pergi meninggalkan Janeta.
"Apaansih serem.." Gerutu Janeta mengalihkan pandangannya mencari seseorang.
Seketika senyumannya merekah melihat sosok laki-laki yang kini tengah berbincang bersama teman temannya.
Janeta mengarahkan kameranya kearah laki-laki tersebut sambil memperlihatkan senyuman gummy nya. "Ganteng bangettt...pacar guee..." Gumamnya gemas.
"Mari kita sambut band kesayangan kita semua The Lexus..."
Terdengar suara sorakan heboh yang kebanyakan dikeluarkan oleh para perempuan.
Janeta tidak menghiraukan semua orang, ia hanya fokus pada sosok laki-laki dambaannya sambil terkikik geli.
"Aaaa....kak Dirga...."
"Dirgaa Anjing ganteng banget lo woyy."
"Aaaaa mleyot gue woyyy..."
Jrengg... Terdengar suara gitar yang memekik telinga di petik oleh sang vocalist sekaligus gitaris yang bernama Dirga itu, seperti ada amarah yang ingin disampaikan.
Janeta yang terkejut dengan suara gitar tersebut reflek melirik kearah panggung, betapa terkejutnya ia ketika melihat laki-laki yang tadi bersamanya ada di depan panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Janeta
Teen FictionJaneta Anggraini adalah perempuan yang tidak jelek tapi juga tidak cantik, Janeta juga bukan orang yang pintar, ia hanyalah murid biasa yang mungkin teman satu sekolahnya pun tidak akan kenal padanya. Janeta mempunyai impian untuk menjadi pacar Lio...