Haii ada yang dari tadi nungguin?? Hahaha sowry yaa aku baru pulang buka puasa diluar jadi telat dehhh (ʘᴗʘ✿)
Yayy btw bentar lagi lebarann uhuyyy selamat lebaran yaaa semuaa(。•̀ᴗ-)✧
****
Seminggu semenjak kejadian itu Dirga merasa bahwa Janeta menjadi sosok yang pendiam, sering juga gadis itu terlihat tidak fokus dan sering melamun.
Hubungan mereka sudah membaik. Namun, entah kenapa gadis itu tetap bersikap aneh, selalu sedih tiba-tiba. Dirga tidak suka apalagi gadis itu selalu mengungkit kekalahannya dalam Osis.
Dirga selalu menemani dan menyemangati Janeta, Namun rasanya itu tidak berpengaruh. Gadis itu masih menyimpan kekecewaannya. Tak jarang juga Janeta menangis di hadapannya.
"Disana ada toko ice cream! beli dulu yuk sebelum masuk ke studio?" bujuk Dirga ketika sudah melepas helm Janeta.
Kini mereka tengah berada di depan gedung studio tempat Dirga dan teman-temannya berlatih.
Dirga tidak tega meninggalkan Janeta sendiri. Akhir-akhir ini sebisa mungkin Janeta harus berada dalam jangkauannya.
Janeta menggelengkan kepalanya lemas.
"Enak loh! Ada rasa coklat! Lo kan suka? Beli ya?"
Janeta menghela nafas. "Gausah."
Dirga memejamkan matanya sejenak. Tanda ia tengah frustasi. "Yaudah, maunya apa? Biar gue beliin."
"Mau pulang."
"Ckk! Udah ah ayo masuk! Gaboleh pulang!" Dirga menarik pergelangan tangan Janeta yang terlihat pasrah.
"Ngapainsih Kak kita kesini? Main terus kerjaannya! mau centil lagi cari cewe?!" Ya, selain suka mengungkit perihal kekalahan Janeta juga sangat suka mencurigai Dirga tiba-tiba.
Dirg menghela nafas lelah. "Mau latihan sama anak-anak Yang. Kalo gue mau centil gaakan gue bawa lo."
"Ohh.. Jadi ini ceritanya ngusir gue nih?!" sarkas Janeta.
Dirga menggelengkan kepalanya cepat. "Engga Yang!! Kenapasih selalu kaya gini?!"
"Siapa tau ya kan kaya waktu itu udah mau ke apartmen bareng cewe aja!" sindir Janeta pedas.
Dirga menggeram frustasi. "Gue mabok Yang!! Lo juga tau separah apa gue waktu itu? Bisa ga sih lo gausah ngungkit lagi? Gue gamau berantem sama lo!" bentak Dirga tanpa sadar.
Janeta membulatkan matanya. "Kenapa Kakak bentak gue?! Kakak yang cari masalah!!"
Dirga mengusap wajahnya frustasi. "Maaf oke? Iya gue yang cari masalah jangan marah lagi.. Kita masuk ya?" tenang Dirga menatap Janeta yang kini tengah menatap kesal padanya.
Ketika keduanya masuk. Terlihat teman-teman Dirga yang kini tengah menatap layar ponsel sambil berteriak heboh.
"Hahah... Ga! Ga! Sini dulu!!! Gilaa ini gila banget!!" Panggil Dean.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Janeta
Roman pour AdolescentsJaneta Anggraini adalah perempuan yang tidak jelek tapi juga tidak cantik, Janeta juga bukan orang yang pintar, ia hanyalah murid biasa yang mungkin teman satu sekolahnya pun tidak akan kenal padanya. Janeta mempunyai impian untuk menjadi pacar Lio...