34. Satu Titik

165K 20.3K 3.3K
                                    

Guyss sebelum baca misal kalo aku bikin grup chat The Story Of Janeta kalian mau ikutan nda?

Masih banyak siderss yaa ternyata, pokonya harus 2ribu komen yaa sebelum itu ndak aku lanjut dulu ahh wleee

Masih banyak siderss yaa ternyata, pokonya harus 2ribu komen yaa sebelum itu ndak aku lanjut dulu ahh wleee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih kuliatin wahhahah

****

"

Gimana kemarin? Rencana gue sukses ga?" Bisik Kian menatap Janeta penasaran.

Kini mereka berdua tengah duduk di meja belajarnya, Mengabaikan guru yang tengah menjelaskan materi di depan sana.

Janeta menggelengkan kepalanya tanda bahwa rencana yang Kian berikan tidak mempan.

"Masa sih?? Lo pake baju yang gue suruh kan?" Tanya Kian.

Janeta menganggukan kepalanya ragu. "Pake! Cuma tiba-tiba Kak Dirga beliin gue baju terus gue ganti.." Jawab Janeta polos.

"Ckk!! Berarti itu tandanya baju yang kemarin kurang terbuka! Kayanya di gasuka!" Kesal Kian.

Janeta menatap Kian ragu. "Emangnya harus gitu ya Ki? Jujur gue kurang nyaman." Jawab Janeta jujur.

"Haruslah! Lo itu gatau dunia Dirga kaya gimana, Gue tau kenapa Dirga ga nembak-nembak lo. Dirga itu terbiasa dikelilingin cewe cantik terus sexy kalo dibanding sama lo jelas dia bakal ragu!" Ujar Kian tanpa beban.

Perkataan Kian membuat Janeta seketika menjadi ciut, Tapi ia pun menyadari memang benar, ia tidak bisa dibandingkan.

"Okee... Semuanya, bagian ini dikerjakan perkelompok ya?? Kelompoknya boleh bebas kalian aja yang tentuin. Yang penting minggu depan udah beres semua. Ada waktu lima belas menit sebelum istirahat boleh kalian bentuk dulu kelompoknya."

Terdengar suara perintah dari guru di depannya, Membuat Janeta dan Kian seketika mengakhiri percakapan untuk fokus pada guru di depannya

Setelah mengucapkan hal tersebut guru itu berjalan meninggalkan kelas.

"Oii... Sini sinii sama kita!!!"

"Ini harus berapa orang anggotanya?"

"Gatau, tadi ibu gak kasih ketentuan, udah masuk-masuk aja!!"

Janeta yang mulai menyadari kericuhan di kelasnya mulai sadar. Ia harus segera mencari kelompok. Ya, Janeta tidak terlalu pandai di pelajaran ini. Atau memang di semua pelajaran?

"Karna kita sama-sama bodoh Fisika kita mencar ya Jane?" Usul Kian, Diangguki Janeta.

Setelah mengatakan hal tersebut kini Kian bangkit dari tempat duduknya berjalan mencari teman kelompok.

The Story Of JanetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang