59. Hasil Akhir

103K 16.6K 15.8K
                                    

Yipiii akhirnya tembus juga komennya timaaci yaaa...

Hmm.. Padahal besok jadwal update yaaa mau lagi kalian?

Tembusin lagi 15K Komen lagi
yukk biar langsung ku UP besok lecgoo!!

****

"Semalem pulang jam berapa kamu?!"

Janeta yang baru turan dari tangga pun menatap Bundanya itu terkejut.

"Bunda udah pulang?"

Joanna menganggukan kepalanya. "Dari mana kemarin?"

Gadis menatap Joanna ragu. "A--aku kemarin diajakin temen buat nonton acara musik di Bandung."

"Oh, Bagus! Lain kali jangan kemaleman pulangnya."

Janeta membulatkan matanya terkejut ketika mendengar jawaban acuh Joanna yang kini tengah membaca lembaran kertas ditangannya.

"Bunda ga marah?"

Joanna menggelengkan kepalanya. "Ngapain marah? Bagus. Hidup kamu ga monoton cuma diem dirumah!"

Janeta merasa lega, Namun disatu sisi juga ia heran melihat respon Bundanya.

Gadis itu terlihat ikut duduk di sebelah Joanna. Beberapa kali Janeta menghela nafasnya berat. Hari ini adalah hari pemungutan suara, Janeta ingin hari ini berjalan lancar dengan meminta restu dari Bundanya.

"Mau ngomong apa?!" Tanya Joanna ketika melihat gerak gerik Janeta.

"Hah? Oh... Itu Bun. Hari ini.. Jane ad---"

"Kalo ngomong yang jelas Janeta!"

Janeta menarik nafasnya dalam-dalam. "Hari ini... Ada pemungutan suara buat Ketua Osis."

"Terus?" Acuh Joanna.

"Jane jadi salah satu kandidatnya."

Tangan yang sedari tadi terlihat membuka lembaran kertas seketika terhenti. Joanna membulatkan matanya tidak percaya.

Namun, sedetik kemudian ekspresi itu kembali berubah. Dengan acuh Joanna kembali berkutat dengan kertas miliknya.

"Ngapain bilang? Baru jadi calon kan, belum jadi ketuanya?! Jadi jangan sombong dulu!"

Janeta menatap Bundanya sedih. Janeta kira sedikit saja Bundanya akan berbangga padanya. Namun nyatanya? Hanya tekanan sakit yang ia rasakan.

"A--aku engga ada niatan buat sombong. Aku cuma mau minta izin sama Bunda sekalian doain hari ini lancar." Lirih Janeta menundukan kepalanya sambil memain-mainkan tangannya sendiri, ada genangan air amta yang kini tengah ia tahan.

Janeta menghela nafasnya kembali berdiri dari duduknya. "Yaudah, Jane berangkat dulu ya Bun."

Janeta menyalami tangan Bundanya yang terlihat sibuk itu lalu melangkahkan kakinya menuju keluar rumah.

Bunda Diandra😍
Jane cantikk kata Abang pemilihan ketua osis hari ini yaahh🤔

Jane cantik semangatt Bunda selalu doain Jane... apapun hasilnya Bunda sama Abang selalu bangga🙏

Janeta tersenyum lebar menatap layar ponselnya.

Bundaa terimakasih ya🥰

Jane cantik kata Abang tunggu dulu ya Abangnya kesiangan😤

Bunda pusing deh liat Abang lari-lari ke kamar mandi🤯

The Story Of JanetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang