***
Jam kosong adalah jam dimana setiap murid merasakan kenikmatan sesungguhnya, bersantai ria tanpa memikirkan tugas dan materi yang membebankan pikiran.
Hari ini, kelasku mendapatkan jam kosong karna dewan guru sedang rapat. Awalnya aku berdoa agar pihak sekolah memulangkan para muridnya, namun yang di dapat hanya jam kosong saja.
Aku menyenderkan tubuhku di kursi, sambil memainkan game online di ponselku. Sedangkan Lala, gadis itu tengah sibuk nonton film duduk di belakang, bersama teman-temanku lainnya.
Bukan aku tidak mau kumpul bersama mereka, hanya saja aku tidak terlalu menyukai film horror.
Aku mendesah lelah saat aku kalah dalam permainan, moodku sudah hancur karna kalah terus. Sedangkan Agam, sudah tertawa terbahak-bahak melihat kekalahan diriku.
Aku memang bermain bersama dengan beberapa teman laki-laki di kelasku, Ada Orion juga di dalam permainan ini.
Adi menatapku malas, Aku sadar diri jika tim ku kalah karna ada aku sendiri.
"Kemarin lo kemana?" Leon bertanya padaku, membuat semuanya kini menatap diriku.
"Panti kasih peduli" jawabku
"Cana, lu ngapain kesana?" Agam bertanya heboh membuat aku melototi dirinya.
"Hanya main, sambil melihat-lihat" jawabku, walau niat utama ku kemarin adalah mencari tau tentang Orion
"Woahhh, Orion coba lihat!!" seru Agam sambil mendekati Orion
Orion melirik ponsel Agam, Lalu menoleh ke arahku. "Cana, ini Cipa?" tanya Agam sambil menunjukkan potret selfiku bersama para anak-anak panti lainnya.
Aku memang memposting foto kemarin di story Instagram milikku. Jadi aku mengangguk, membuat Orion kini menatap diriku
"Kenal Cipa?" tanya Orion, Aku kembali mengangguk "baru kenal kemarin, karna berkenalan" jawabku
Agam terlihat begitu antusias, lalu menepuk bahu Orion dengan semangat, "kita harus kesana!" serunya heboh
"Udah lama gam ketemu mereka!!!" pekik Agam
Orion menggelengkan kepalanya saat melihat sikap sahabatnya, kemudian mengangguk mengiyakan ajakan Agam.
***
Disinilah aku berada, bersama Orion, dan Agam. Menatap bangunan yang kemarin ku datangi.Bapak tua yang kemarin langsung menyambut dengan antusias kala melihat keberadaan kami.
Aku baru tahu jika beliau adalah Pak Harto. Beliau adalah tukang bersih-bersih halaman panti. Aku tersenyum saat Pak Harto mengenali diriku.
Seruan suara membuat aku menoleh ke arah depan, Disana Bu Sum berlari kecil menghampiri Orion, Lalu memeluknya dengan erat.
Aku termangu menatapnya, pancaran kasih saying Bu Sum kepada Orion terlihat dengan jelas. Anak-anak panti pun ikut berhamburan ke arah kami.
Ahh... lebih tepatnya ke arah Orion.Mereka menyerukan nama 'Bintang' aku jadi ingat pesan Agam saat itu, jika di sini Orion adalah Bintang.
Aku melihat pancaran kebahagiaan semua orang yang berada disini, terlebih Orion yang terus mengembangkan senyum lebarnya.
Aku tersenyum kecil, saat melihat anak-anak panti begitu antusias melihat Orion ada disini.
Aku terkejut saat kini Anak-anak panti mulai menghampiriku, Menyebutku dengan sebutan Kakak cantik yang membuat ku tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Titik ke Koma [END]
Teen FictionCerita ini di ambil dari sudut pandang seorang gadis bernama Clarissa Nadhirva, yang menyukai teman sekelasnya sendiri. Cana menyukainya, walaupun laki-laki itu tidak pernah sekalipun mengeluarkan suaranya untuk Cana. Hingga akhirnya, ucapan selama...