***
Pagi ini, Mama dengan tiba-tiba mengajakku ke makam Papa hari ini. Membuat Suasana di rumah terlihat begitu sibuk, kami semua tengah mempersiapkan perjalanan untuk siang nanti.
Sepertinya hanya aku yang sibuk, Mama dan Bang Gara sudah berada di luar kamarnya, entah melakukan apa
Semuanya terlihat begitu dadakan, tapi Mama dan Bang Gara sudah mempersiapkan segalanya sejak semalam.
Papa di makamkan di daerah Bandung Selatan. Maka dari itu, Aku tengah sibuk mempersiapkan segalanya, untuk dua hari ke depan. Kata mama, sekalian berkunjung ke rumah nenek nantinya.
"Cana, sudah siap semua?" tanya Mama, sambil berjalan menghampiriku
"Sudah, tinggal nanti beli camilan buat di jalan." jawabku
"Yasudah kalau begitu, kita sarapan dulu abis itu ke sekolahanmu!!"
Aku mengangguk, lalu keluar dari kamar bersama Mama, menuju ruang makan yang ternyata sudah ada Bang Gara disana.
"Kamu sudah kabari nenek, Bang?"
"Sudah, Ma"
Tidak ada pembicaraan lagi, kami semua makan dalam diam. Selesai makan, kami semua berangkat menuju Bandung.
sebelum berangkat, Mama akan pergi ke sekolahku dulu, Menemui wali kelas untuk mengizinkanku yang tidak masuk sekolah, buat dua hari ke depan.
***
"Ma, Aku mau balikin buku ke perpustakaan dulu ya?"
Mama mengangguk mengiyakan "jangan lama-lama ya sayang, Mama ke ruang guru dulu!"
Setelahnya aku langsung berjalan menuju perpustakaan sekolah, Jam menunjukkan pukul sebelas siang, para murid sudah masuk ke dalam kelas.
Untungnya Aku datang di saat bel Istirahat telah selesai. Jadi tidak malu, kalau menjadi pusat perhatian.
Aku memang meminjam buku novel, yang saat itu aku baca di ruang perpustakaan bersama Danis waktu itu. Untungnya, Aku selesai membaca dengan tepat waktu.
"Permisi?" Aku celingak-celinguk mencari penjaga perpustakaan, Tapi Sepertinya tidak ada.
Perpustakaan hari ini terlihat begitu sepi tidak seperti biasanya. Walaupun perpustakaan memang selalu sepi, tapi tidak sesepi seperti ini. Mungkin karena jam pelajaran sudah di mulai setengah jam lalu.
Aku memang belum pernah berkunjung ke perpustakaan saat di jam pelajaran mulai, kalau saat jam istirahat si sudah sering.
Maka aku sedikit heran melihat perpustakaan yang terlihat tidak ada orang sama sekali. Terlihat seperti perpustakaan tidak berpenghuni.
"Cari siapa ka?"
Aku menoleh terkejut, Lalu mengusap dadaku yang berdetak kencang.
Aku tidak takut hantu, namun keterkejutan itu tidak bisa aku tutupi, karena nyatanya aku masih berdiri tegang dengan tangan yang senantiasa memegang dadaku, hingga degupan jantung itu terasa sangat tidak berima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Titik ke Koma [END]
Teen FictionCerita ini di ambil dari sudut pandang seorang gadis bernama Clarissa Nadhirva, yang menyukai teman sekelasnya sendiri. Cana menyukainya, walaupun laki-laki itu tidak pernah sekalipun mengeluarkan suaranya untuk Cana. Hingga akhirnya, ucapan selama...