1tahun kemudian***
Cana berdiri, menatap hamparan laut yang kini ada di hadapannya. Gara mengajak Cana berlibur di Labuan Bajo, sesuai keinginan sang Mama.
Cana berdiri di pembatas kapal yang saat ini ia tumpangi. Matanya menatap lautan luas berwarna biru, yang kini tengah ia pandangi.
"Orion, apa kamu bahagia disana? Aku membawa matamu, untuk melihat laut di hari ulang tahunmu!!" ujarnya, Lalu menangis.
Hari ini, tepat di hari ulang tahun Orion, Cana berdiri di atas kapal yang tengah berlayar di tengah laut. Cana berharap jika Orion akan tenang karna mimpinya sudah tercapai.
Kenangan semasa tiga tahun bersama Orion di sekolah, terlintas di benaknya. Walaupun kala itu, Orion begitu jauh untuk dirinya.
Tapi Cana bersyukur, setidaknya ia masih memiliki secuil kenangan bersama Orion, di akhir kelas 12.
Cana hanya bisa menangis, Mengingat segala hal tentang Orion. Cinta pertamanya yang membuat ia belajar arti dari kata berjuang dan merelakan.
Segala sesuatu tentang Orion begitu menyedihkan. Nyatanya, Cana hanya bisa mengenal Orion dari jauh. Cana tidak pernah tau, jika Orion yang di anggap sempurna adalah Orion yang penuh luka.
Tapi Cana bersyukur, pernah ada kala Orion membutuhkan penawar obat untuk dirinya, Mengobati luka memar nya akibat pukulan sang kakak.
Masalah tentang kanker otak, yang bersarang di kepala Orion, Cana hanya bisa menunduk sedih. Semuanya terasa menyakitkan ketika di ingat kembali. Tapi Cana selalu ingin mengingat Orion, Bintangnya.
"Orion pasti bahagia!"
"Pasti si!"
Cana menoleh, menatap Gara dan Rigel yang kini berdiri di belakangnya. Cana tersenyum, lalu berlari memeluk keduanya.
"Orion, sesuai kemauan lo. Gue bakalan jagain Cana untuk lo. Semoga lo tenang disana, karna Cana akan bahagia bersama kami semua!" batin Rigel, Lalu mendekap erat tubuh Cana
Cana tersenyum, kini ia memiliki dua Abang yang akan selalu berada di sisinya, menemani dirinya, untuk melewati setiap hari buruk yang kini telah berlalu.
Rigel juga berusaha belajar, untuk berubah menjadi yang lebih baik, walaupun terlambat karna Orion telah pergi.
Sedangkan Cana, harus bisa belajar merelakan dan ikhlas, Karna dua cintanya harus pergi meninggalkan ia sendiri.
Di tengah lautan dan di bawah langit senja. Cana berharap, Orion akan tenang di tempatnya, begitupun denga Papa.
***
Titik itu semakin jauh,
Namun Titik bilang padaku,
Jika Titik senantiasa bersama Koma.
Karna sejatinya,
Titik dan Koma selalu bersama.
walaupun tidak akan pernah menyatu.Untukmu yang telah jauh disana.
Aku merindukan dirimu.
Ku harap kau masih bisa melihatku.
Jika kini aku tengah tersenyum ,
Menatap air laut yang biru.Orion Samudra...
Tetaplah menjadi bintang,
yang paling terang di langit malam.
Semoga kau tenang, Setenang lautan.Aku disini
Akan selalu merindukan dirimu...***
Terimakasih banyak, buat kalian semua yang sudah mampir di ceritaku. Jarak Titik ke Koma end sampai sini saja.
Sampai jumpa lagi di cerita lainnya, seeyou! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Titik ke Koma [END]
Teen FictionCerita ini di ambil dari sudut pandang seorang gadis bernama Clarissa Nadhirva, yang menyukai teman sekelasnya sendiri. Cana menyukainya, walaupun laki-laki itu tidak pernah sekalipun mengeluarkan suaranya untuk Cana. Hingga akhirnya, ucapan selama...