***
Cana mengeratkan jaket miliknya, Saat ini gadis itu tengah berjalan sendiri di Taman hijau. Beberapa hari ia lalui dengan semangat dan itu membuatnya sedikit stress karna ujian kelulusan.
Ujian telah selesai beberapa hari yang lalu, Cana berjalan santai sembari mendekap erat buku biru yang ia bawa. Cana sudah izin dengan Mama untuk sekedar menyegarkan kepalanya yang panas karna terlalu banyak belajar.
Mama dengan senang hati mengizinkan, dengan syarat Cana tidak boleh pulang terlalu larut. Langkah kecilnya terhenti, Menatap seseorang yang sudah tidak asing lagi di matanya. Cana dengan cepat berjalan menghampirinya.
"Orion?" yang di panggil menoleh, Raut wajahnya begitu terkejut.
"Cana?"
Cana hanya mengangguk, Lalu duduk di samping Orion "kamu ngapain?" tanyanya.
Orion hanya diam, matanya mengarah ke arah langit, dimana bulan bersinar lebih terang dari biasanya, "Malam ini bulan purnama" jelasnya
Cana mengikuti arah pandang Orion, Benar yang di bilang Orion. Bulan terlihat begitu besar dengan cahaya yang lebih terang.
Orion menoleh menatap Cana, Bibirnya tersenyum tipis.
"Cana?" panggil Orion, Cana menoleh
"Aku selalu ingin liat bulan di waktu malam!" ujarnya penuh sirat makna di dalamnya, Aku mengernyit
"Bukannya kamu mau lihat laut?" tanya Cana
Orion terkekeh, "Ada banyak hal yang aku ingin lihat, Contohnya laut" jawabnya
"Kenapa harus laut?"
"Karna aku menyukainya. Kamu tau Cana? Namamu samudra yang identik dengan lautan luas, Aku menyukai laut karna namaku dan keindahannya." jelas Orion
"Menatap laut bisa bikin pikiran kita tenang" ujar Orion kembali
Cana hanya diam, mendengarkan baik-baik hal tentang Orion.
"Apa lagi yang kamu suka, selain laut dan bulan?" tanya Cana
"Ada hal yang begitu aku suka, sampai aku menginginkan untuk melihat hal itu setiap hari, tapi aku sadar jika nanti, aku akan begitu jauh dari hal yang aku sukai" jawab Orion
"Apa itu?" Orion hanya tersenyum misterius
"Kamu suka apa?" Orion berbalik tanya
"Aku suka bintang, dan aku juga suka langit!" ujar Cana
"Disana!" Orion menunjuk ke arah langit Selatan, dimana kumpulan bintang bertaburan menemani sang Rembulan
"Bagus!!" Aku kagum, Malam ini langit begitu cerah dan indah untuk di lihat.
"Cana, Jangan sia-sia kan waktumu untuk mengejar yang tidak pasti!" Cana terkejut, lalu menatap Orion dengan kaku
"maksudmu?"
"Kamu tau? Ada banyak hal di dunia ini yang belum kamu ketahui. Cari itu dan kejarlah, jangan mengharapkan apa yang sejatinya tidak mungkin terjadi untukmu!!"
"Orion?"
"Iya Cana?"
"Jika aku mengharapkan titik untuk terus bersama koma, bagaimana menurutmu?"
Orion tertawa kecil "Titik dan koma memang sejatinya selalu bersama. Walau akhirnya, akan selesai sebagai titik yang menjadi akhir dari sebuah rangkaian kata."
Cana tersenyum, menatap Orion dengan sorot mata yang sendu, Air mata Cana jatuh secara perlahan, membuat Orion terkejut.
"Cana, kamu gapapa?" tanyanya khawatir
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Titik ke Koma [END]
Teen FictionCerita ini di ambil dari sudut pandang seorang gadis bernama Clarissa Nadhirva, yang menyukai teman sekelasnya sendiri. Cana menyukainya, walaupun laki-laki itu tidak pernah sekalipun mengeluarkan suaranya untuk Cana. Hingga akhirnya, ucapan selama...