02 : Penyambutan Direktur Baru

480 71 16
                                    

Seusai jam makan siang, seluruh karyawan Haru Group berkumpul di auditorium untuk menyambut direktur divisi pemasaran yang baru. Semua karyawan telah mengetahui bahwa orang yang akan mengisi posisi tersebut adalah anak dari Presiden Direktur Haru Group sendiri yang sudah tinggal cukup lama di Amerika. Tentunya para karyawan juga telah mengetahui rahasia gelap dibalik keluarga sang pemilik Haru Group.

Hwang Hyunjin, laki-laki yang akan menjabat sebagai direktur divisi pemasaran tersebut, merupakan anak pertama Tuan Hwang dengan istri pertamanya. Sayangnya pernikahan mereka tak berlangsung lama karena sang istri harus melepas nyawanya akibat kecelakaan mobil yang terjadi. Sebulan kemudian, Tuan Hwang menikah dengan istrinya yang sekarang dan memiliki tiga orang anak. Anak pertamanya seumuran dengan Hyunjin dan saat ini menjabat sebagai direktur keuangan di Haru Group.

Yap! Ketika Tuan Hwang masih bersama dengan istri pertamanya, Tuan Hwang telah berselingkuh dengan istrinya yang sekarang, yang juga merupakan sahabat baik dari istri pertamanya. Gila, bukan? Itulah celetukan para karyawan Haru Group ketika mendengar fakta itu untuk pertama kalinya. Banyak rumor yang beredar bahwa Nyonya Hwanglah yang telah merencanakan pembunuhan terhadap istri pertama Tuan Hwang agar ia bisa mendapatkan harta kekayaan Tuan Hwang. Namun hingga saat ini rumor tersebut masih belum terbukti kebenarannya.

"Akhirnya anak yang sebenarnya telah kembali! Aku penasaran bagaimana kinerjanya nanti," ujar seorang laki-laki berkacamata pada temannya yang duduk di sampingnya.

"Katanya sih dia sangat berbakat. Kabarnya dia menjalankan cabang perusahaan di Amerika seorang diri dan sekarang sudah lebih sukses dibandingkan di sini," sahut temannya.

"Oh ya? Wah aku jadi semakin penasaran..."

Di satu sisi, Ryujin sedang duduk seorang diri di ruang auditorium. Pikirannya terlalu penuh dan perutnya terus-menerus berbunyi karena kelaparan. Saat jam makan siang tadi, ia sibuk bersembunyi dari Jeno dan Jimin. Ia tidak mau bertemu dengan kedua orang itu. Alhasil ia melewatkan jam makan siangnya dan langsung pergi ke ruang auditorium.

"Ini buat Ibu." Seseorang berdiri di hadapan Ryujin sambil menyodorkan sekotak susu rasa pisang. Ryujin mendongakkan kepalanya lalu tersenyum sambil menerima kotak susu itu.

"Terima kasih," ujar Ryujin. Ia langsung membuka kotak susu itu lalu meminumnya dengan cepat hingga habis. Yeji yang melihat itu hanya tersenyum simpul lalu duduk di samping Ryujin.

"Saya tidak lihat Bu Shin di ruang makan tadi, jadi saya bawakan itu untuk Ibu."

"Terima kasih. Aku memang nggak sempat makan siang tadi karena ada beberapa urusan." Ryujin menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi lalu menghela nafas panjang. "Omong-omong aku belum mengenalmu dengan baik. Berapa usiamu?"

"Tahun ini saya 30 tahun." Mendengar itu, Ryujin langsung membelalak terkejut. Ia tidak tahu bahwa Yeji lebih tua darinya. Penampilannya juga tidak mencerminkan wanita itu akan berusia 30 tahun.

"Ah maaf kalau aku sedikit nggak sopan sebelum-sebelumnya. Aku nggak tahu kalau kakak lebih tua dari aku," ujar Ryujin sambil membungkuk kecil. Yeji yang melihat itu tertawa kecil.

"Nggak apa-apa. Tetap perlakukan saya seperti sebelumnya. Saya nggak merasa tersinggung sama sekali. Sebaliknya saya merasa kagum pada Ibu karena diusia yang masih muda Ibu sudah sukses seperti ini," sahut Yeji.

"Ah nggak kok. Di luar sana masih banyak orang yang lebih sukses dari aku. Tapi terima kasih untuk pujiannya," Ryujin tersenyum kecil lalu mencoba untuk rileks kembali. "Bicara santai saja padaku kalau kita sedang berdua seperti ini. Aku juga akan melakukannya." Yeji ikut tersenyum lalu mengangguk pelan.

"Apa alasan kakak keluar dari pekerjaan sebelumnya dan menjadi pegawai kontrak di sini? Aku dengar pekerjaan kakak yang sebelumnya cukup bagus," tanya Ryujin.

Love ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang