12 : Naughty Rabbit

361 44 14
                                    

Hyunjin telah tiba di Naughty Rabbit, salah satu klub malam mewah yang biasa didatangi oleh orang-orang penting yang memiliki jabatan tinggi. Begitu sampai di sana, ia langsung disambut oleh beberapa wanita seksi berpakaian minim. Mereka mencoba untuk menggoda Hyunjin, dan sebagai seorang laki-laki, tentu saja Hyunjin tergoda oleh wanita-wanita itu. Ia merangkul beberapa wanita yang ada di dekatnya dan menggiring mereka ke arah dance floor.

Tak butuh waktu lama, Hyunjin meninggalkan wanita-wanita itu dan berjalan ke arah bar. Sesosok wanita cantik berambut panjang yang duduk sendiri di sana berhasil menarik atensi Hyunjin. Ia duduk tepat di samping perempuan itu lalu memesan sebuah minuman pada seorang bartender yang berdiri di belakang bar. Hyunjin terus menatap perempuan itu hingga berhasil mengambil atensinya.

Perempuan itu menatap galak Hyunjin lalu berkata, "apa lihat-lihat?"

"Nggak apa-apa, kamu cantik." Perempuan itu mendengus tawa mendengar ucapan spontan Hyunjin itu. Ia menyisir rambutnya ke belakang lalu memutar tubuhnya hingga menghadap sepenuhnya ke arah Hyunjin.

"Aku bukan perempuan murahan seperti perempuan-perempuan di sana, tuan..." ujar perempuan itu sambil menunjuk perempuan-perempuan yang sedang berjoget ria di dance floor.

Hyunjin tertawa kecil lalu menenggak minuman beralkoholnya yang baru saja disajikan. "Kalau kamu bukan perempuan murahan, lalu berapa hargamu? Sebutkan saja nominalnya. Aku pasti mampu membayarmu karena aku kaya raya."

PLAK!

"Brengsek..." Hyunjin sudah tahu bahwa ia akan menerima tamparan dari perempuan itu karena ucapannya, namun ia tetap melanjutkannya karena ia tertarik dengan perempuan itu.

Bisa dibilang perempuan itu mendekati tipe idealnya. Wajahnya cantik, tubuhnya padat berisi, kulitnya putih mulus, dan style-nya, Hyunjin sangat menyukainya. Ditambah, perempuan itu memiliki karakter yang cukup unik, membuat Hyunjin semakin tertarik padanya.

"Siapa namamu?" tanya Hyunjin, tidak peduli dengan posisi perempuan itu yang merasa tidak nyaman dengan kehadirannya.

"Kepo..."

"Namaku Hwang Hyunjin."

"Aku nggak mau tahu." Perempuan itu terus menimpali ucapan Hyunjin dengan ketus dan Hyunjin tidak mempedulikannya. Ia terus mengganggu perempuan itu hingga perempuan itu lunak padanya. Hyunjin ingin sekali mengenal perempuan itu karena ia mendekati tipe idealnya.

Selama berbincang dengan perempuan itu, sesekali Hyunjin melirik ke arah sofa yang terletak tak jauh dari area dance floor. Orang yang sedang duduk di sana adalah alasan kenapa Hyunjin datang ke tempat itu. Setelah menerima laporan dari mata-matanya yang ia sewa untuk mengikuti gerak-gerik orang itu, Hyunjin langsung meluncur ke sana untuk mengamatinya secara langsung. Sebenarnya Hyunjin tidak perlu melakukannya karena sekarang mata-matanya juga berada di sana dan sedang merekam semua kegiatan orang itu. Namun karena Hyunjin merasa bosan dan butuh hiburan, akhirnya ia pergi ke tempat itu.

Orang yang sedang ia mata-matai adalah saudara tirinya – Hwang Hyunjoon. Laki-laki itu sedang duduk di sofa dan dikelilingi oleh wanita-wanita seksi. Hyunjin dapat melihat sesekali Hyunjoon berciuman dan memegang bagian-bagian terlarang dari tubuh wanita yang ada di dekatnya. Hyunjin tersenyum menyeringai melihat pemandangan itu. Semakin berani laki-laki itu melakukannya, dirinya akan semakin diuntungkan.

Hyunjin kembali fokus pada perempuan yang ada di hadapannya saat ini. Perempuan itu sudah terlihat sangat mabuk. Pasti tidak lama kemudian perempuan itu akan kehilangan kesadarannya.

"Kamu sudah sangat mabuk, nona. Sebaiknya kamu pulang ke rumah sekarang," ujar Hyunjin pada perempuan itu.

"Apa sekarang kamu meremehkan kemampuan minumku? Aku sangat jago dalam hal ini. Bahkan aku minum lebih banyak darimu." Perempuan itu menunjuk botol bir yang telah kosong di hadapannya dan membandingkannya dengan milik Hyunjin.

Love ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang