49 : Memberimu Waktu

230 33 2
                                    

Hey guys!
Buat yang belum baca chapter sebelumnya, baca dulu ya
Soalnya waktu itu aku update tapi nggak ada notifnya (biasalah wattpad ckck)

Enjoy and happy reading!💕


-----


Hyunjin tidak menyerah begitu saja.

Air menyembur keluar dari smoke detector yang terpasang di langit ruangan ketika asap menyentuhnya. Hyunjin berusaha mencari air untuk memadamkan api. Dari sekian banyak jerigen yang ada di dalam ruangan, setidaknya ada satu yang menyimpan air - begitu pikir Hyunjin. Namun lama kelamaan ia menyerah karena semua cairan yang ia lihat berwarna seperti air. Hyunjin takut cairan itu justru membuat api semakin menyala.

Hyunjin kembali berdiri di samping ranjang tempat Ryujin berbaring. Ruang geraknya semakin terbatas. Asap telah meracuni paru-parunya, membuatnya kesulitan bernapas.

Mungkin ini akan menjadi akhir hidupnya jika tidak ada satupun orang yang datang untuk menolongnya. Hyunjin harus bersiap dengan segala kemungkinan terburuk. Ia berlutut di samping ranjang Ryujin. Tangannya menggenggam erat kedua tangan Ryujin.

"Sorry, Ryu. Aku nggak bermaksud buat kamu marah. Jika kita masih punya kesempatan, aku mau menjelaskan semuanya padamu. Tapi untuk sekarang, aku cuma mau minta maaf karena sudah datang ke hidupmu dan membuat segalanya menjadi rumit seperti ini." Hyunjin mencium punggung tangan Ryujin, begitu dalam dan tulus dari yang pernah Hyunjin berikan sebelumnya.

"I love you and I'm sorry, Ryu..."

Ketika kegelapan hampir mengambil alih jiwanya, pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Beberapa petugas pemadam kebakaran menyerbu masuk ke dalam, membawa Hyunjin dan Ryujin keluar dari ruangan itu. Setelah Hyunjin dan Ryujin berhasil diselamatkan, mereka memadamkan api yang ada dalam ruangan agar api tidak menyebar dan menghanguskan satu gedung.

Seungmin masuk ke dalam ambulan yang hendak membawa Hyunjin ke rumah sakit. Hyunjin masih memiliki sedikit kesadarannya, sehingga ia dapat mendengar hal yang diucapkan oleh Seungmin.

"Kamu nggak perlu khawatir. Aku berhasil menyelamatkan Heejin. Polisi berhasil menangkap Hyunjoon kembali dan memastikan ia tidak bisa kabur lagi. Semuanya benar-benar sudah berakhir, aku berani jamin," ujar Seungmin.

Meskipun Hyunjin tidak berkata apa-apa, namun Seungmin dapat melihat raut kelegaan di wajah Hyunjin. Tangan Hyunjin menggapai tangan Seungmin, meremasnya pelan sebagai bentuk rasa terima kasihnya pada sahabatnya yang telah melalui banyak hal gila bersamanya.

Hyunjin memejamkan matanya. Semuanya telah berakhir. Sudah tidak ada lagi yang perlu Hyunjin khawatirkan saat ini.

Ups, mungkin masih ada satu hal yang perlu Hyunjin urus setelah ini.

Yaitu, memenangkan hati Ryujin kembali,

💕💕💕

Seungmin dan Niki adalah orang yang Hyunjin lihat pertama kali ketika ia membuka matanya. Ia terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan selang infus yang menancap di lengannya. Hyunjin merasa seperti orang yang terlahir kembali, ringan dan bersih - entahlah Hyunjin tidak dapat mendeskripsikan perasaannya dengan jelas.

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Seungmin.

Hyunjin tersenyum simpul. "Luar biasa."

"Ryujin ada di ruangan sebelah kalau kamu mau melihatnya." Hyunjin segera bangkit dari posisinya. Ia perlu menyesuaikan diri sejenak sebelum berdiri dengan kedua kakinya. Ia membawa tiang infusnya berjalan bersamanya menuju ke ruang rawat Ryujin.

Love ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang